#19 Kitab Rahasiamu

12 1 0
                                    

Ada hal yang ingin ku tahu darimu melalui matamu; aku ingin melihat apa yang kau lihat, terutama saat melihatku, "apakah kau menyukaiku?"

Seperti bejana berisi air hangat, menguras letih aliran darah tersumbat, hadirmu membuatku kuat, melawan badai ombak yang mendarat. Kini aku tak sendiri lagi, berteman erat dengan tanda-tanya besar dimatamu, "apakah kau nyaman berdua denganku?"

Lewat gerbang mata; memahamimu melalui dimensi yang berbeda, melalui ruang dan waktu yang tak tentu. Jarum jam seakan terhenti, denyut nadi pun ikut berhenti. Berhenti pada suatu muara yang lebih dalam dari samudera. Dimana hendak ku dapatkan mutiara? Oh tersembunyi jauh di relung jiwa. Ingin ku singkap, ku buka dan ku baca kitab rahasiamu. Agar ku tahu sebenarnya ada tidaknya namaku di dalam hatimu.

Wahai sang pengganggu pikiran, setelah jauh ku selami masih belum dapat kutemui; rahasia di dalam matamu.

Tentang aku, tentang rasaku yang bersikeras terhadapmu. Mereka inginnya berlari, tapi selalu kusuruh berhenti. Cukup! Lelah! Melelahkan mendaki gunung yang tak berujung. Hingga saat ku berada di awan mendung, masih belum dapat kubaca isi hatimu.

Dari mata entah turun kemana? Hingga kini aku masih saja mencari jalan keluar; dari gunung tak berujung, tersesat di tengah rimba, kitab rahasiamu masih belum dapat ku baca.

_Membaca mata lebih sulit
dari membaca susastra.
Penafsiran yang benar
Hanya lah sebuah kejujuran_

Dan Kau HadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang