Ketika kau mengira aku telah berbeda, pada sikapku yang dulu terbuka, sekarang memang telah kusembunyikan semuanya. Ini semua karenamu. Namun rasaku masih sama seperti yang dulu.
Tak usah protes dan terganggu. Jalani saja harimu seperti biasa. Akupun akan menjalaninya dengan wajah baruku. Bukankah ini seperti yang kau pinta?
Yang enggan ku pandangi. Namun aku tak mampu menahan diri. Akan ku curi waktu saat kau tak melihatku, disitulah aku menatapmu dalam sembunyi. Lengahmu adalah anugerah untukku.
Kau yang tenggelam dalam samuderanya, biarkan aku yang menggenggam erat untukmu sebuah pelita. Aku janji takkan bersuara. Agar kau tak terganggu saat sibuk memikirkanya.
Maaf, jika candaanku membebanimu. Aku hanya ingin terhubung denganmu, lewat tawamu, aku siap membayar mahal untuk tiap pertunjukannya.
Aku masih menyimpan semuanya. Segala kejadian, kebersamaan kita, takkan mudah hilang dalam ingatan. Dan fotomu, tersembunyi rapi di ponselku. Termasuk foto kita berdua, yang saat itu aku sedikit memaksa untuk memilikinya. Masih ada.
Pada akhirnya, selamat atas segala usahamu. Yang menyakinkanku jika cinta terpendam lebih baik daripada membenci. Dan aku masih kuat melewati semua ini. Meski aku harus lebih rapat lagi menyembunyikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kau Hadir
Poesía"Kau mengubah cara pandangku terhadap dunia, menanam bibit cinta, sekaligus memporak-porandakan semestaku" [Follow dulu sebelum membaca] Senandika Pertama, Tulisan ringan dari saya semoga dapat memberi suasana baru bagi para pembaca. Terdiri dari b...