Introduction

665 76 4
                                    

Halo-halo, balik lagi...

Hari ini aku up 2 ya, semoga besok bisa banyak..

Jadi masih banyak yang nanya kenapa namanya di ganti, jadi emang karna ini udah di revisi kemarin.. Jadi susah juga buat ganti ke Suga lagi..

Tapi gapapa sih.. Nanti pasti terbiasa sama nama Ryuga. Tetep bayangin visual Suga ya..

Sip deh selamat baca❤️ jangan lupa komen dan votenyaaa...

Dor
--------------------------------------------------------------

Perkataan Ryuga kemarin terus memenuhi kepala Gaeun. Ia terus memikirkan penawaran itu dengan sangat hati-hati. Di tambah Ryuga bilang ia memberi tenggat pernikahan mereka akan berjalan selama enam bulan saja, setelah itu, mereka bercerai.

Agak bingung juga, enam bulan? Apa Ryuga hanya ingin memenuhi status yang ibunya inginkan saja maka memberi tenggat waktu, atau ada hal lain sebenarnya? Gaeun tidak mengerti dan ia juga ingin tahu, sampai akhirnya keputusan itu membawanya menemui Ryuga kembali ke kantornya dan duduk dengan kepala tertunduk karena ia merasa sangat malu. Malu telah memaksa dirinya sendiri untuk menerima tawaran yang seharusnya bukan menjadi sebuah pilihan.

"Kau sungguh menerima tawaran itu rupanya."

Ryuga pikir Gaeun tidak akan menerima lamarannya kemarin.

Gaeun lantas mengangguk. "Setelah kupikir, tidak buruk juga jika hanya enam bulan." ucapnya dengan sedikit memberanikan diri untuk menatap wajah Ryuga. "Tapi, kenapa sampai enam bulan saja?"

Ryuga menatapnya kali ini. "Tidak usah tahu, tugasmu hanya menikah, setelah enam bulan, kita berpisah."

Bisa di lihat dari rautnya, sebenarnya Ryuga agak tersentak dan sedikit menukikkan alisnya ke atas, sehingga raut itu seakan menunjukkan ketidak sukaan atas pertanyaan tersebut.

Hal itu membuat Gaeun tidak berani bertanya lagi, ia takut Ryuga tersinggung dan malah menyebabkan keributan nantinya. Mengingat dirinya membutuhkan Ryuga untuk kelunasan hutangnya.

"Baiklah, kita akan menikah minggu depan. Akan kuurus semuanya."

Gaeun sedikit heran, kenapa ia seperti tidak ada beban melontarkan kalimat itu. Dan, kenapa secepat itu juga?

"Hm.. bolehkah aku tahu kenapa kau ingin melakukan ini denganku?"

Ryuga terhenti dari kegiatannya, ia menaruh kertas-kertas itu ke atas meja. Sambil membuang napas kasar.

"Aku Lelah di kejar untuk menikah oleh ibuku. Dan wanita.. ahh .. mereka menyusahkanku saja."

"Apa kau tidak berpikir kalau mungkin saja aku juga akan menyusahkan?" kini Gaeun lumayan tidak terlalu canggung.

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang