Heart Beat

684 79 21
                                    

Siapa yang minta update kemarin?
:( maap di tinggal lama.. Uhuhuhu aku sedang mengejar hal duniawi hahahaha...

Nih buat yang kangen ya😚

Jangan lupa Vote dan komen..

Yang udah vote dan baca share yuk yuk biar kembali nih para GaGa Shipperrrrr....

Aku kangen komen galau kalian..
Semoga gemesnya dapet ya di cerita ini.

Luv❤️❤️❤️

Selamat membaca

--------------------------------------------------------------

"Selamat ulang tahun~ selamat ulang tahun~" Gaeun menyanyikan lagu ulang tahun untuk neneknya.

Nenek byul melihat kedatangan Gaeun lantas tersenyum sangat merekah, karena sudah tua, jadi ia lupa kalau dirinya berulang tahun.

"~selamat ulang tahun... Ayo berdoa nek!" perintah Gaeun bersemangat.

Nenek mengangguk bersemangat lalu berdoa untuk menghantarkan doanya. Lalu meniup satu lilin yang masih menyala.

"Yeeeey! selamat ulang tahun nenek!" Gaeun memeluk lalu mencium kening neneknya.

Ulang tahun ke tujuh puluh satu, tubuh neneknya sudah semakin rapuh, tapi neneknya selalu berjuang agar bisa tetap sehat. Gaeun sangat bangga dengan nenek.

Mereka bersantai dan memakan kue bersama, juga menghabiskan waktu dengan mengenang masa kecil Gaeun saat neneknya masih bisa merawatnya. Hingga pertayaan menyebalkan muncul.

"Dimana suamimu? Kenapa dia tidak datang? Padahal ini hari ulang tahun ku."

Dari tadi nenek Byul menanyakan terus keberadaan Ryuga, Gaeun juga sudah berulang kali mengatakan kalau Ryuga sibuk. Padahal sebenarnya Gaeun sengaja tidak ingin membawa Ryuga. Bahkan ia tidak membangunkan Ryuga lagi untuk pergi bekerja. Tapi Gaeun sempat menyiapkan makanan untuknya. Ia juga masih tahu diri.

"Nek, aku berjanji nanti akan membawanya kemari, ya?" Gaeun memberi penekanan lewat sorot matanya agar neneknya itu mengerti.

Gaeun tidak tega, neneknya selalu menanyakan keberadaan Ryuga, tapi selalu juga Gaeun datang sendirian lagi setiap kali menjenguk. Entah sudah berapa kali Gaeun berjanji akan membawa Ryuga, tapi di ingkari terus. Gaeun menyuapkan potongan kue untuk neneknya, agar neneknya lupa Ryuga. Tapi tidak berhasil.

"Telpon dia dan bilang aku memintanya untuk datang." Nenek malah merajuk.

Gaeun menaruh sendoknya, sudah sangat kesal. ia menarik napasnya sebelum mengucapkan janji untuk terakhir kalinya.

"Tungg--"

"Selamat ulang tahun, nek!"

Perkataan Gaeun tercekat saat melihat Ryuga membuka tirai penghalang bangkar nenek Byul, Ryuga datang dengan senyuman di wajahnya, menunjukan deretan gigi mungilnya di sana.

Gaeun terkejut bukan main, karena bingung darimana Ryuga tahu hari ulang tahun nenek.

"Ah! Tampan!" Nenek jadi ikut bersemangat sampai menepuk tangannya.

Ryuga melangkah masuk sambil menarik tirai menutup sempurna kemudian duduk di samping Gaeun yang sedang menatapnya kebingungan.

Di ambilnya tangan nenek lalu ia berdoa, kemudian Ryuga membuka matanya, dan mencium punggung tangan nenek. "Selamat ulang tahun."

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang