Two Heart

651 73 52
                                    

Siapa niee yang minta update cepet-cepet, niiihhh aku up!😊

Tadinya mau kemarin, tapi kemarin aku sibuk guys.. Jadi aku harus beres edit sore tadi.

Yuk ayuk di baca, jangan lupa Vote ya..

Selamat membaca🌹
--------------------------------------------------------------

"Yunjee?"

Air mata Gaeun sudah tidak terbendung lagi, perasaannya hancur bersama hatinya. Ia melihat mertuanya berjalan mendekati Yunjee lalu meraih pipinya dengan tangannya.

Bisa di lihat juga kalau ibu Ryuga rindu dengan Yunjee, mereka akhirnya saling berpelukan. Gaeun juga dapat melihat ekspresi senang Yunjee ketika mertuanya masih menyambut Yunjee dengan lapang hati.

Ryuga masih belum fokus dengan Gaeun, ia masih membara dengan kebahagiaan karena berhasil menemuka Yunjee.

Ryuga melihat Ayahnya yang terdiam dengan wajah yang tidak bisa Ryuga mengerti menatap Yunjee.

"Yunjee, kau kembali?" Eunra melepas pelukannya.

Gaeun merasa pusing melihat mereka, kepalanya seperti habis di bentur berkali-kali ke tembok. Ia menutup mukanya dengan tangannya, merasa malu dengan dirinya sendiri karena telah berharap banyak pada Ryuga. Ia sungguh tidak peduli jika di anggap tidak sopan karena tidak menyambut Yunjee, perasaannya jauh lebih mendominasi sekarang.

Heetae mendengar suara isakan, dan ternyata itu Gaeun.

"Gaeun?" Ayah Ryuga langsung menghampiri Gaeun ketika menyadari menantunya sudah bergelimang air mata.

Mendengar ayahnya yang khawatir, barulah Ryuga menyadari keberadaan Gaeun yang sudah sangat menyedihkan duduk sendirian seperti bukan bagian dari mereka, ia malah reflek menghampiri Gaeun juga, dan langsung menarik tangan Gaeun sampai terlepas dari wajahnya. Yunjee juga melihatnya.

"Gaeun." panggilnya.

Gaeun membuka matanya yang sudah basah dan melihat tangan Ryuga melingkar di pergelangan tangannya.

Seketika Ryuga cemas menyadari Gaeun menangis, tapi Ryuga semakin terkejut ketika Gaeun melepas genggaman tangannya secara kasar. Ryuga sudah pernah melihat Gaeun marah sebelumnya, tapi kali ini sepertinya lebih hebat.

"Gaeun?" panggil Ryuga lagi, tapi Gaeun diam memberi tatapan kecewa.

Ada perasaan mengganjal di dada Ryuga, ia tidak senang melihat Gaeun menangis seperti ini.

Ayah Ryuga memahami situasi yang mulai tidak terkendali itu, langsung mengambil tindakan sebelum terjadi kekecauan lain di restoran.

"Gaeun pulang bersama kami, kau bawa Yunjee ke rumahku, kita bicara di sana." ucapnya tegas pada Ryuga.

Ryuga dan ibunya langsung paham, ketika ayahnya berbicara tanpa menatap mata mereka, berarti masalahnya sangat serius dan ia sedang marah. Jadi, tidak ada yang bisa menimpali.

Heetae memanggil Eunra untuk menuntun Gaeun keluar dari restoran dan membawanya ke mobil. Gaeun juga pasrah saja di pisahkan dari Ryuga. Gaeun berjalan dengan perasaan hampa.

 Di dalam mobil Gaeun hanya bisa menangis sambil melamun di temani ibu mertuanya duduk bersama di kursi belakang. Sesekali Heetae melihat Gaeun di belakang dari kaca mobil, ia sudah menyayangi menantunya itu.

------

Tidak pernah terbayangkan kalau situasi ini bisa terjad. Dimana Ryuga, Gaeun, Yunjee, dan kedua orang tuanya duduk dalam keadaan tegang seperti sekarang.

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang