Seen Your Smile

637 76 4
                                    

Hai hai.. Im back.. Lama ya upnya?

Huhu, ini semoga mengobati kangen deh... Semoga flashcback juga🎉🎉

Selama baca....

Jangan lupa vote..

--------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------------------------------------------------

Matanya terpejam, membiarkan dirinya ikut menggerakan bibirnya bersama gadis di hadapannya. Ia bahkan tidak tahu kalau pintu kantornya sudah terbuka dan Gaeun sedang berdiri menatap mereka dengan sangat terkejut.

Gaeun merasa tidak seharusnya ia melihat ini, ia segera pergi dari sana karena tidak tahan melihat itu.

Saat Ryuga melepas tautan bibir mereka, perlahan membuka matanya dan barulah ia tersadar kalau pintu kantornya terbuka. Tapi tidak menampakan siapapun di sana. Dengan cepat Ryuga berjalan keluar memastikan siapa yang sudah dengan tidak sopan membuka pintu kantornya tanpa seijinnya. Saat di ambang pintu. Ryuga tidak berhasil menemukan siapapun di sana. Ia kemudian berlari ke meja salah satu pegawainya dan bertanya.

"Apa ada orang yang datang ke kantorku?"

Pegawai yang di tanya berdiri lalu membungkuk sebelum menjawab.

"Tadi ada wanita yang berjalan ke arah kantor tuan, sepertinya membawa kotak makanan berwarna biru, lalu tak lama wanita itu berlari kembali ke arah lift." ucap pria bernama Hoseok itu.

Ryuga heran, siapa yang berani datang tanpa membuat janji di pagi hari untuk menemuinya. "Apa ia naik lift Vip? tanya Ryuga lagi.

Hoseokpun mengangguk.

Kemudian Ryuga kembali ke kantornya, kali ini ia mengunci pintu kantornya, agar tidak terjadi lagi kejadian pintu terbuka sendiri. Ia sangat kesal

"Apa ada yang mengintip kita?" tanya wanita bertubuh ramping itu yang masih duduk di atas meja kerja Ryuga.

Ryuga mengacak rambutnya, lalu duduk di kursi kerjanya. "Sepertinya begitu." Ryuga mendongak menatap wanita itu. "Kau sudah puas? Cepatlah keluar."

Kepalanya pusing, rasanya mau pecah ketika ia sedang sibuk mengerjakan laporan keuangan yang tidak kunjung seimbang, malah harus menerima tamu yang sangat tidak di inginkan kehadirannya, dan meminta untuk berciuman dengan sangat memaksa.

"Aku ingin lebih lama di sini." suaranya di buat manja.

Satu tangan gadis itu menjalar di dada Ryuga saat ia sambil mendudukan dirinya di atas pangkuan Ryuga. Dan sedangkan Ryuga, ia tidak terganggu sama sekali, pria itu tahan menutup matanya.

"Pergilah." ucap Ryuga datar.

Sona menggeleng dan malah semakin menggoda Ryuga dengan mencium lehernya. Ryugapun kesal, satu tangannya melingkar di pinggang Sona lalu berdiri dengan cepat, membuat gadis itu juga ikut terangkat.

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang