HAI HAI!!
GAK LAMA KAN?
Beneran gak lama?
Btw kuliahku udah beres nih, doain semoga ipk ku bagoooss huehuee..
Ngantor jadi agak santai ni hehehhe bisa nulis banyak jadinya❤️Maaf nih, tadi janjinya mau up jam 9 tapi ternyata aku nakal, jadinya kelamaan.
Yaudah, yuk udah siap ending?????? 😁😊
Jangan lupa komen dan VOTE yaaa.. Patah sih kalau gak Vote..
Selamat membaca.
--------------------------------------------------------------
Napas Gaeun memburu ketika melihat perubahan wajah Ryuga.
"Siapa yang melakukannya?" tanya Ryuga dengan panik.
Gaeun menatap tidak percaya atas pertanyaan Ryuga. "Apa aku terlihat berhubungan dengan pria lain selain dirimu?"
Ryuga meremas kertas di tangannya lalu maju menopang tubuhnya pada bahu Gaeun, ia tertawa sembari menunduk.
"Kenapa kau tertawa?" Gaeun kebingungan.
Lalu Ryuga menarik Gaeun kedalam dekapannya sangat erat. Gaeun memberontak mendorong tubuh Ryuga.
"Apa yang kau lakukan."
"Diam, kau tidak punya alasan lagi untuk pergi dariku." jawabnya.
Ryuga tidak bisa menahan bahagianya ketika mengetahui hasil cek kesehatan Gaeun bukanlah mengenai penyakitnya, melainkan hasil tes yang menunjukan Gaeun positif hamil.
Ryugaun memaksa Gaeun untuk pulang ke rumah orang tua Ryuga, seperti permintaan mereka. Sekaligus membawa hadiah dengan kabar kehamilan Gaeun.
------
"Kau.. sungguh?" Eunra berdiri dari duduknya di depan Gaeun lalu menghampiri Gaeun.
Gaeun mengangguk pasrah berderai air mata. Ia tidak sanggup bersuara lagi. Dirinya lemah kalau sudah di hadapkan dengan kedua mertuanya yang ia anggap seperti orang tua kandungnya sendiri.
"Gaeun, kau masih ingin berpisah dari Ryuga?" tanya Heetae setelah membahas singkat tentang kehamilan Gaeun.
Gaeun melirik telapak kaki Ryuga, ia diam sebentar tapi setelahnya, kepalanya mengangguk.
Ryuga cepat-cepat menolak, ia berjongkok di depan Gaeun mengangkat kepalanya agar melihat wajah Gaeun, tapi mata Gaeun tidak ikut bergerak melihat Ryuga.
"Gaeun.. tidak-tidak, kumohon beri aku kesempatan." Ryuga memelas.
"Ryuga tenangkan dirimu." ibunya mengelus punggung Ryuga.
"Tidak ibu, aku tidak bisa tenang jika Gaeun masih bersih keras ingin berpisah."
Ryuga mengangkat tangan Gaeun untuk di taruh di atas kepalanya. "Gaeun, lihat ini, aku bersumpah aku sangat mencintaimu, tolong jangan membuatku menderita."
Sungguh hatinya terluka, Gaeun juga tidak sanggup melihat Ryuga seperti ini, tapi Gaeun masih gelap mata.
"Gaeun, aku berjanji.. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi, tolong.."
Hati Heetae terusik melihat anaknya memohon seperti orang bodoh seperti ini, tapi Heetae tidak bisa membela Ryuga, karena Gaeun memang berhak membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me
General FictionTerpaksa menikah untuk melunasi biaya administrasi neneknya, Min Gaeun terjerat perjanjian dengan direktur perusahaan vendor terbesar di negaranya yaitu Hwang Suga. Pria berhati dingin yang sudah sering kali di tuntut menikah oleh ibunya, akhirnya m...