Distrust

223 32 53
                                    

Kepastian - ROSSA



Hampir pukul 02.00 dini hari, Dyo memarkirkan kendaraannya dan bergegas turun.
Entah mengapa perasaannya benar-benar kalang kabut ketika tadi Nathan bercerita bahwa Aji hadir malam ini di Penthouse-nya dan Lingga, demi menemui Lingga, ketika tadi ia memutuskan bertanya kepada laki-laki itu tentang keberadaan Lingga yang sempat meminta izin kepadanya untuk pergi bersama dengan Nathan, walau baru sempat ia baca setelah tengah malam.
Bahkan dari cerita Nathan, tampaknya Aji sudah lebih lama menunggu kepulangan mereka dari yang laki-laki itu perkirakan.

Dan benar saja.

Dyo bahkan tidak mampu menggerakkan kedua kakinya padahal ia hanya sempat melirik sekilas saja pada salah satu sudut Basement, dan mendapati kendaraan Aji sudah terparkir rapi di sana.

Selalu ada banyak perasaan yang menghantui Dyo setiap mengingat, atau bahkan bertemu dengan satu-satunya Kakak kandung yang ia miliki di dunia ini.

Bersalah.

Dan angkuh.

Dua perasaan yang sangat bertolak belakang, namun sangat membelenggu batinnya.

Dyo paham sekali bahwa hal yang terakhir seharusnya tidak perlu ada di antara mereka semenjak mereka adalah dua orang yang sedarah.
Namun Dyo sendiri tidak begitu ingat entah sejak kapan satu perasaan itu kian tumbuh besar dari dalam hatinya, membuat jarak yang cukup besar di antara dirinya dan Aji, dan memperkeruh hubungan mereka.

Hingga Dyo pun mengamini bahwa ternyata dirinya bukan lah orang yang berperasaan baik.

Dan kembali menyadari bahwa hatinya yang lembut hanya mampu ia berikan untuk Lingga.

...dan Hasi.

Dyo menyandarkan tubuhnya pada permukaan pintu mobil yang tertutup. Merogoh sesuatu dari dalam kantung jeans-nya, mengeluarkan satu bungkus tembakau dari situ, dan mulai menghisap benda tersebut dalam-dalam.

Isi kepalanya buyar.

Bukan ia tidak mampu memilih, karena sebenarnya memang dirinya lah yang memohon Hasi untuk tidak menyerah atas hubungan mereka. 

Laki-laki manis itu bahkan sudah berulang kali menghilang darinya, mencoba pergi, dan menolak untuk tinggal.
Sebelum akhirnya mampu Dyo temukan kembali.

Ini yang salah...

Dyo tidak pernah kuasa demi melepas salah satunya, dan ia mengerti sekali bahwa ini kesalahan yang fatal.

Pun begitu dengan Hasi.
Ia memiliki perasaan bersalah untuk Lingga, dan menjadikan segalanya tak semanis sebelum malam itu di mana akhirnya Lingga mengetahui hubungan mereka.
Seharusnya ia sadar diri. Atau minimal tidak perlu merasa menjadi orang yang lebih istimewa bagi Dyo, apalagi kalau harus dibandingkan oleh Lingga.

Ia hanya seorang model catwalk milik Dyo, tidak lebih.

Sedangkan Lingga yang harus tumbuh menjadi Yatim-Piatu, ia dikelilingi oleh sebuah keluarga yang mengasihinya, dicintai tiga orang kakak beradik sekaligus, memiliki keterampilan, berkepribadian begitu baik, dan masih banyak lagi.

Hasi tidak memiliki apa-apa.

Ia hanya memiliki Dyo, pun atas ego-nya sendiri.

Namun setelah Hasi mengutarakan perasaannya itu pun, tak jua membuat Dyo tersadar dan mundur.
Laki-laki itu malah kian gencar meyakinkan Hasi bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Glimpse of Heaven : Fate - Koo Junhoe & Kim Jiwon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang