BAB 20

1.4K 55 0
                                    

Selamat membaca



Perlahan Mita mulai membuka matanya. Pandangannya pertama yang ia lihat adalah Axel, tentu karna orang itu tidur menghadapnya.

Mita merasakan kalau ada sesuatu yang berat menimpa perutnya. Perlahan matanya mengalihkan ke bawah, dan benar saja tangan kekar Axel asik bertengger manis di perutnya.

Mita segera menyingkirkan tangan kekar sang suami dari perutnya, lumayan sedikit berat. Setelah itu ia duduk terlebih dahulu di atas kasur, karena nyawanya belum sepenuhnya mengumpul.

sayup-sayup, terdengar suara gerimis hujan dari luar kamar. Ia menolehkan pandangannya ke atas dinding terpampang jelas jam yang menunjukkan pukul 4 pagi, dan sebentar lagi azan subuh akan berkumandang di masjid komplek ini.

Mita menoleh kesamping, Axel yang masih terlelap dari tidurnya sesekali terusik serta mengelus-elus samping kasur tempat Mita tidur tadi.

Mita memperhatikan Lamat Axel yang masih memejamkan matanya, wajahnya jelas terlihat di mata Mita, sangat bersih dari jerawat, tetapi di bagian dagunya dan bawah hidungnya ditumbuhi bulu bulu tipis yang membuat pria itu jauh lebih Tampan.

Tak terasa azan subuh sudah berkumandang.

"Om, bangun udah azan" ucap Mita Seraya menepuk nepuk lengan kekar Axel.

Ajaib.

sekali Mita berucap seperti itu perlahan mata sang empu terbuka. Jelas, Axel bukan orang yang sulit untuk di bangunkan.

Axel berdehem. "Iya" ucapnya dengan suara serak khas seperti orang yang habis bangun tidur.

Axel mendudukan dirinya di atas kasur dengan mata terbuka dengan Mita di sampingnya.

Mita terlebih dahulu turun dari ranjang kasur berjalan menuju kamar mandi, meninggalkan Axel yang masih setia duduk dan tidak ada pergerakan.

.
.
.

Setelah selesai berwudhu, Mita keluar dari kamar mandi. Baru memijakkan kakinya keluar ia di kejutkan dengan Axel yang berdiam diri di depan kamar mandi dengan muka kasurnya, membuat matanya membulat sempurna dan terlonjak karna keberadaannya.

"AAAAAA..." pekiknya kala melihat axel di depannya.

Axel sedikit terkejut dengan teriakan dari sang empu, tanpa mengubris Omelan Mita ia berlalu masuk ke kamar mandi, membuat Mita mendengus kesal.

"Ih, orang lagi di ngomong malah main pergi-pergi aja" cibirnya dengan kesal.

Dengan menghela nafasnya kesal, ia berlalu dari depankamar mandi menuju lemari untuk mengambil mukenah.

Tak berselang lama, Axel keluar dari kamar mandi, seraya mengibas-ngibaskan rambut yang basah. Ia berjalan mendekati Mita yang sudah lengkap memakai mukena, yang tengah duduk dipinggir kasur seraya memainkan ponsel.

Melihat Axel yang sudah keluar dari kamar mandi untuk mengambil wudhu, ia menaruh ponselnya di atas kasur lalu beranjak dan berdiri di belakang sang suami yang tengah mengiqamah. Setelah selesai mengiqamah, Axel memulai sholat subuh-nya, begitupun Mita.

Setelah selesai sholat, kedua sejoli itu tidak langsung melanjutkan tidurnya yang terputus, mereka lanjut dengan membaca ayat suci Alquran.

Seketika Mita kagum dengan ayat suci yang di baca sang suami, sangat merdu. Bahkan mengalahkan suara yang ada di ponsel-ponsel. Axel membacanya dengan fasih, Makhraj dan tajwidnya.

Bulenya bukan kaleng-kaleng 🙏

.
.
.

Setelah selesai membaca Alquran, Mita langsung turun kebawah, niatnya untuk membuat sarapan untuk dia dan suaminya.

My Lecturer || On Going ||  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang