Mita mengusap air matanya yang terus mengalir bak derasnya air hujan, sungguh ia merasakan sakit ketika melihat suaminya lebih memilih wanita lain dibanding harus mengejarnya.
Ternyata pengkhianatan yang selama ini ia lupakan kembali terjadi, ia sangat membenci kondisi ini. Suatu trauma yang sangat sulit di sembuhkan, membutuhkan waktu lama untuk melupakan hal itu, dan kini kembali terulang.
Sangat sudah cukup baginya kejadian waktu 2 tahun silam, dimana ia khianati oleh sahabat dekatnya bahkan ia sudah menganggapnya sebagai keluarga, tapi kenapa balasannya seperti itu?.
Mita sangat ingat jelas ketika ia sedang menunggu sang pacar datang tetapi pemandangan yang ia lihat didepannya sangat membuat matanya sakit. Yang ia lihat adalah sang pacar bersama sahabatnya, sahabat yang menemaninya dikala susah maupun senang.
Mereka sangat terlihat romantis, si pria yang menggenggam tangan wanitanya, ia kecup lembut punggung tangannya.
Flashback
Seorang gadis cantik tengah terduduk di bangku taman yang lumayan sepi, hanya diisi olehnya saja.
"Lama banget Farhan nyampenya, atau dia emang macet ya di jalan?" Monolog Mita. Ia mengetuk getukan sepatunya pada kaki bangku.
Sudah 2 jam lamanya ia menunggu sang pacar datang tapi nihil, pria itu sama sekali tidak menampakkan wajahnya didepannya.
Mita membuka room chatnya bersama Farhan a.k.a pacaranya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu dimana by? Kok ngaksampesampe, macet ya?
By
By
By
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mita menatap sendu ponselnya, pesan yang ia kirim sama sekali belum dibalas padahal sudah centang dua.
