34. PD

1.3K 60 5
                                    

Selamat membaca~

"Tolong di cek lagi nona, mungkin anda kurang teliti" resepsionis itu menghela nafasnya namun berusaha untuk tersenyum. Sudah 5 kali orang didepannya ini terus memintanya untuk melihat daftar check in hotel sebulan yang lalu.

"Maaf tuan, disini memang tidak ada yang bernama Mita ataupun Clarissa" Ucapnya.

"Baiklah, jika ada yang bernama Mita ataupun Clarissa, hubungi nomor ini" pria itu menyerahkan kartu namanya pada resepsionis itu.

Resepsionis itu menerimanya dengan senyuman. "Baik, saya terima"

Pria itu berbalik arah
Menghampiri Axel yang tengah duduk, lalu ia berucap. "Maaf tuan, nyonya Clarissa sepertinya benar-benar tidak men-chek in hotel disini" ucap anak buahnya.

Axel menatap 3 anak buah didepannya. "Kalian boleh pergi dan lanjutkan kembali pencariannya" ucapnya.

"Baik, tuan" serempak mereka, lalu pergi.

Axel memejamkan matanya sudah sebulan ia mencari dimana keberadaan istrinya tapi nihil, wanita itu sama sekali belum terlihat jejak kakinya.Rasanya Axel kali ini sudah putus asa, Tetapi dalam hatinya berkata tidak. Seperti ada sesuatu yang menahannya untuk tidak memberhentikan pencarian istrinya.

Sudah sebulan selama ditinggal istrinya, Axel sering murung dan sangat gila kerja. dia juga kekurangan tidur karena waktunya pakai untuk bekerja. Bahkan lingkaran hitam memenuhi bawah matanya. Ia benar-benar sangat frustasi ketika ditinggal sang istri. Hidupnya menjadi tak terarah.

*****

"Pih, perasaan bunda kok ada yang ngejanggal ya?!" Ucapnya seraya menyendok kan nasi kedalam piring untuk sang suami.

Jody mengernyitkan dahinya. "Maksud bunda?" Tanyanya tak mengerti.

Mira memberi lauk pauk pada sang suami lalu berucap. "Sepertinya kematian anak kita---" ucapan Mira terpotong oleh suaminya.

"Bun, ikhlasin kepergian Mita, dia sudah tenang di sana" Mira menggeleng.

"Bukan itu yang bunda ingin katakan pih, kalo masalah ikhlas insyaallah bunda udah ikhlas, tapi bunda merasa ada yang aneh aja" ungkapnya.

"Aneh? Maksud bunda?"

"Aneh aja, Axel bilang sebelum kejadian Mita lagi dihotel, tapi semenit kemudian Axel bilang kalo a--" Jody langsung mendekap sang istri.

"Bun, ini udah takdir. Mau bagaimana cara pun itu,ketika sudah namanya takdir sudah jalannya"

Mira menggeleng keukeh. "Pih dengerin bunda dulu!, Maksudnya bunda aneh aja Axel bilang Sebelum kejadian anak kita ada di hotel tapi semenit kemudian berita menyiarkan kalo Mita--" Mira memutuskan ucapannya, rasanya tak sanggup untuk melanjutkan kata selanjut.

Jody terdiam mendengar ucapan sang istri barusan. Ia pun merasa sedikit aneh dengan kematian sang anak, atau jangan-jangan.

Nggak mungkin!

******

Dengan raut wajahnya yang masam, Axel memasuki salah satu supermaket yang agak jauh dari rumahnya. Awalnya dia ingin bertemu dengan klien di sebuah resto, tetapi sesampainya ditujuan dia dikabarkan jika kliennya tak bisa datang, dan alhasil pertemuannya diundur.

Axel mengambil kopi yang berkemas botol lalu ia segera ke kasir untuk membayarnya tapi sesampainya di kasir, ia disuguhi pemandangan yang sangatlah kesal lihat saja antrian di kasir sangatlah panjang, ia menghela nafasnya. Tiba tiba ia merasa pahanya bergetar seperti ada panggilan masuk dari ponselnya.

My Lecturer || On Going ||  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang