Chapture 6

180 19 0
                                    

Malam ne Can tidak bisa tidur selalu membayangkan perkataan Barh kalau Barh adalah anak yang dulu  pernah ia bantu.Tapi Can tidak bisa menerimanya.

#Can Pov#

"Makasi ya kau dah nolongin aku"
"Eee.....mereka kenapa ngebully kau??
"Mereka membully ku karna aku hanya anak dari penjaga kantin dan gak pantas dengan mereka"
"Apa-apaan mereka"
"Setelah tau apa kau tidak merasa minder dengan ku"
"Eeeiii...aku tidak pernah diajarkan oleh orang tua ku seperti itu"
"Makasi....kau kesini ngapain??"
"Oohhh....aku lagi nungguin saudara ku,Oya.....belajar la buat melawan mereka buktikan kalau kau pantas berteman dengan semua orang"
"Eeee....ooya....ne aku mau kau menyimpan nya" Barh pun memberikan sebuah pulpen.
"Aooo....kenapa kau memberikan aku pulpen"
"Didalam pulpen ada nama ku, ku harap kita akan bertemu lagi"
"Hmmm....aku bingung mau ngasi kau apa!! Ini aja dech...aku ingin kau menyimpan nya untuk ku. Kalau kita bertemu kembali ku harap kau akan mengembalikan nya!! Can pun memberikan sebuah gelang.
"Kenapa kamu ingin aku mengembalikan nya saat kita bertemu??
"Ini Gelang peninggalan mama ku dan ini sangat berharga, mama ku bilang aku boleh memberikan nya kepada orang yang ku anggap teman"
"Jadi kau menganggap ku Teman???
"Tentu saja dan jujur saja kau teman pertama yang lama ku ajak bicara"
"Janji"
"Janji apa??
"Kalau kau akan menganggap ku teman sampai kita bertemu kembali"
"Janji"

#Pov selesai#

Can mengambil sebuah pena didalam laci meja dan itu pena pemberian anak lelaki itu.Selama ini Can tidak pernah menggunakan pena itu apa lagi membuka pena itu, tapi malam ini dia penasaran dengan nama anak lelaki itu dan Can berniat membuka nya.
"Sssiiiaaaa...." Can benar-benar terkejut saat membuka pena itu ternyata nama yang tertulis didalam nya "Barh Prawiti"
"Aaaakkkkkhhhhhhh......."Can merasa frustasi ternyata Barh adalah anak tersebut. "Kenapa harus kau Barh....kenapa???? Can tidak bisa menahan kekecewaan nya dan berteriak sampai kedengaran kekamar Deun dan Vino,Can pun tanpa sadar dengan kekecewaan nya dia sampai menitik kan air mata nya.
Deun dan Vino yang mendengar teriakan Can pun langsung masuk kekamar Can dan mereka melihat Can menangis ditepi ranjang. Vino langsung berlari kecil memeluk Can begitu pun Deun.
Mereka tidak pernah melihat Can sesedih ini.Mereka mencoba menenang kan Can tanpa bertanya alasan dibalik kesedihan Can.Karna mereka tau ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya masalah nya.

"Phi....apa phi pernah kecewa dengan kenyataan??" Vino dan Deun merasa bingung dan mereka saling pandang memandang.
"Kalau phi Vino mungkin pernah Can tapi kalau Phi sich belum" Deun pun menjawab pertanyaan Can yang masih dalam pelukan Vino.
"Terkadang kenyataan tidak sesuai dengan keinginan kita Can, apa yang kita harapkan belum tentu bisa jadi kenyataan??" Vino mencoba menjawab pertanyaan Can.
"Tapi Can tak ingin jadi teman nya Phi, Can menyukai nya phi"
Deun kaget dengan pernyataan yang dilontarkan Can, ternyata adik kesayangan nya sedang menyukai seseorang.
Vino hanya tersenyum mendengar pernyataan Can "kamu menyukai Barh???"
"Kamu serius menyukai Barh???" Deun pun kaget phi Vino nya langsung menebak hal itu. Can tidak menjawab nya dan melepaskan pelukan nya.
"Can pusing phi...Can mau tidur!!"
"Eee...eee...mending kamu tidur"Deun pun membantu Can naik ke ranjang dan menyelimuti Can.
"Kamu jangan terlalu banyak mikir Nong"
Vino mengajak Deun untuk meninggalkan Can dan mereka menuju keruang tv.
"Phi....seperti nya Can menyukai Barh!!!"
"Phi juga merasa seperti itu"
"Apa perlu kita bantu Can???"
"Deun....kamu jangan selalu mencampuri urusan Can!!"Biarkan dia berpikir dan menyelesaikan masalah nya sendiri!!Biarkan dia belajar mengambil keputusan sendiri dan belajar dewasa"
"Deun sedih melihat Can seperti ini Phi"
"Phi juga...tapi biarkan mereka menyelesaikan nya sendiri"
"Hhhmmm....ok la phi"

*****

Barh pun sesampai dirumah langsung menuju kamar nya dan membuka laci mengeluarkan kotak kecil yang isi nya sebuah Gelang pemberian Can kecil.
"Akhir nya.....aku bertemu lagi dengan mu teman" Barh sangat senang mengetahui kalau anak lelaki itu Can. "Tapi kenapa Can tidak bisa menerima kalau itu aku?? Apa kau kecewa karna aku orang yang selalu mengganggu mu Can?? Kalau aku tau dari awal itu kau mungkin aku tidak akan mengganggu mu Can, Tapi aku mengganggu mu karna aku menyukai mu Can!!!"

Ternyata saat Barh pulang kerumah Jimmy ternyata sudah pulang dan sedang didapur menghangat kan makan malam "Tu anak kenapa lagi buru-buru kekamar" Jimmy pun menemui Barh kekamar nya dan Cukup lama Jimmy mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban dari Barh.
"Barh....apa kau tidur?? Jimmy pun mencoba membuka pintu dan ternyata tidak dikunci.
"Aaooo....ne bocah melamun rupanya" Jimmy pun mengambil bantal dan memukul Barh.
"Aaaoooo....phi...ngapain??
"Dari tadi dipanggilin gak menjawab"
"Hmmm...maap Phi"
"Kenapa???ada yang mengganggu pikiran kamu??
"Hmmm....Hari ini Barh kerumah Can"
"Terus??"
"Phi tau kan kalau Barh selalu mencari teman yang memberikan Barh Gelang ini"
"Hmmm...phi tau..Jangan bilang kalau itu si Can???"
"Eeee...phi...Barh udah bilang pada Can Kalau Barh adalah anak yang dibantu nya tapi Can gak percaya dan seperti gak bisa menerima kalau itu Barh"
"Barh.....kalau phi pikir sih Can gak bisa menerima kenyataan itu kamu karna Dia menyukai kamu!!!"
"Kenapa phi bisa ngomong gitu???"
"Kamu kan pernah cerita sama phi kalau kamu berjanji saat bertemu akan tetap menjadi teman nya!!"
"Eeee...phi...apa menurut phi kalau Can berpikir seperti itu???
"Eee...phi rasa seperti itu, kamu harus menyelesai kan nya sama Can dan jangan biar berlarut-larut"
"Ok phi"

Happy reading

My Stupid Phinong (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang