s a t u

213K 7.1K 243
                                    

.: 1. Sweet Seventeen Kristal. :.

"Kiw Arga, gebetan lo dateng tuh."

"Kalo habis ini jadian, PJ ya, Ga."

"Mantap, bang. Traktir satu kelas nih."

Nalana mengernyit heran saat masuk ke dalam kelas. Ada Arga yang duduk di atas meja dengan wajah masam, sedangkan teman-temannya menggoda tanpa henti sembari sesekali melirik ke arah Nalana. Tak mau mengambil pusing, Nalana duduk di kursinya.

Saat merasa ada yang aneh dengan tasnya, Nalana mencoba mencek satu persatu yang ada di dalam sana. Dan benar, ada satu bukunya yang hilang membuat dirinya panik. Terlebih, di buku itu terdapat foto Arga dengan tulisan alay darinya. Jadi, apakah?

"Lo suka gue?" tanya Arga saat menyadari Nalana menatap ke arahnya.

Nalana yang ditanya seperti itu gelagapan mengundang atensi yang ada di dalam kelas sana.

"Ya elah, Ga, pake nanya. Di buku itu udah jelas kali kalau dia suka sama lo. Tuh di bawahnya ada tulisan, i have crush on you. Peka bang, peka." Carlos membuka suara sembari terkekeh melihat wajah tertekan Arga.

"Jadian sono, Ga. Ntar traktir gue," sahut Liam yang sedari tadi menyimak.

"Najis," balas Arga.

Nalana mengalihkan pandangannya. Seharusnya ia tau siapa yang dirinya sukai. Arganta Gilang Bhagawanta. Ia adalah cowok hits dari SMA Andromeda. Ia disukai banyak gadis. Mengapa bisa Nalana berharap akan mendapatkan--setidaknya sedikit perhatian dari lelaki itu? Mereka pernah dekat? Bahkan, jawabannya pun tidak.

Nalana menghembuskan napasnya kasar. Kenapa orang-orang pada nggak ngerti yang namanya privasi, sih?

🍑🍑🍑

"Ayolah, lo kudu ikut kita berdua, Nal. Gapapa deh gapapa ntar gue izinin lo ke ortu lo."

"Iya, masak cuma kita berdua, sih. Nggak asik ntar," timpal Gantari.

"Nah, bener. Kalo semisal ntar Gantari nempel mulu sama Arjuna dan lo nggak ikut 'kan gue sendirian, Nal," bujuk Reni, masih meyakinkan.

Gantari mengerutkan keningnya. "Ngapain lo bawa-bawa tuh manusia abstrak. Udahlah, 'kan kita niatnya mau jemput Nalana. Ya, Nal?"

Nalana menatap layar ponselnya dengan bimbang. Sebenarnya ia juga ingin ikut ke acara sweet seventeen Kristal yang tak lain adalah sepupu Arga. Namun, mendapatkan izin dari kedua orang tuanya adalah hal sulit. Kecuali, Reni yang melakukan.

"T-tapi--"

"Halah, tapi-tapian segala! Mau 'kan lo? Okey, gue jemput lo sekarang. Bawa seragam juga, ya. Sekalian nginep di rumah gue, biar besok ga repot dan kita langsung cus ke sekolah. Bye, kawan!" Reni langsung keluar dari panggilan membuat Gantari menggelengkan kepalanya.

"Siap-siap gih, Nal. Nanti kita berangkat bertiga."

Nalana mengangguk. Ia menarik napas panjang dan menghembusnya secara perlahan. "Oke, Nal. Lo nggak perlu overthingking, Papa sama Mama pasti ngizinin, kok!"

MASA REMAJA KITA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang