Happy reading all..
.
."Gue harus keliatan keren di mata Sybella, biar dia ngeliat gimana kayak dia liat gue dulu,....."
Sejak tadi Aris bercermin dan menampilkan wajah tampan nan mempesona miliknya itu, karna malam ini Sybella sudah berjanji akan keluar bersama. Dia berpikir mungkin saja Sybella masih mengginginkan dirinya kembali menginggat kejadian dimana rumor tentang Kenan memburuk di mata publik.
Adera, wanita itu masih tinggal di atap yang sama dengan Aris. Pekerjaan rumah tentu saja menjadi tangung jawab Adera yang sudah sadar diri akan kata 'Menumpang' Walaupun begitu Aris tidak pernah memaksa Adera untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Untuk saat ini laki-laki itu belum membuka topeng nya di depan Adera.
Tok! Tok! Tok!
Pintu kamar Aris diketuk beberapa kali dari luar, "Sebentar!" Seru Aris.
Ceklek!
Setelah membukakan pintu Aris menemukan Adera yang menatap nya lekat, menaikan satu alis nya ke atas dengan tanda kebingunggan. "Apa?" Tanya Aris tanpa basa-basi
Adera gelagapan ketika ketahuan menatap laki-laki di depan nya secara terang-terangan.
"Aaa, itu gue mau izin keluar Ris boleh nggak?"
Aris terdiam sejenak, "Lo mau kemana pun gue nggak pernah ambil tahu, Terserah." Jawab Aris sedikit ketus. Adera yang mendapat jawaban yang seperti itu merasa kurang enak jika dia tetap keluar.
Brak!
Suara tutupan pintu itu membuat Adera terlonjak kaget, disaat dirinya memikirkan untuk keluar atau tidak Aris sudah lebih dulu membanting pintunya dan kembali masuk ke kamar.
Menghela napas nya, "Huh, untung lo cakep." Gumam Adera.
"Mending gue keluar sebentar dia nggak masalah juga." Gumam wanita itu kembali.
.
.
."Gimana jadi ntar malem? Gue sih fine fine aja...." Sybella tersenyum tipis, wanita ini bisa juga dia manfaat kan.
"Okay Adera, tugas lo cuma 1 pancing dia ke kamar 365."
"Iya, lo udah jelasin tadi btw targetnya, lo kagak kasi tau gue ciri-ciri tu orang." Ucap Adera dengan tatapan serius.
"Tenang, pokok nya lo bakalan gue kasi fotonya. Gue harus pergi senang berbisnis dengan anda." Kata Sybella dengan senyum tipisnya.
Adera juga membalas senyuman itu tanpa paksaan.
Setelah Sybella meninggalkan tempat itu Adera menampilkan senyum miring khas miliknya. "Sepupu gue emang pintar," Gumam nya dengan sedikit kekehan kecil.
Kedua nya mempunyai rencana masing-masing, entah apa pun itu. Sybella mengetahui jika Adera adalah anak dari Selena sedangkan Adera mengetahui jika Sybella adalah anak yang diasuh oleh mama nya sedari kecil.
Sehingga dia sendiri tidak memiliki kesempatan untuk di asuh oleh ibu kandung nya sendiri.
Tetapi Sybella ceroboh dia tidak mengetahui jika Adera mengetahui siapa dirinya.
"Yah walaupun dia udah menelantarkan gue tapi sedikit balas dendam nggak masalah kan, Sybella i'll kill you tonight!"
.
Secarik kertas mengalihkan pandangan pemuda ini, dengan teliti ia membaca satu-persatu kertas yang sedikit bertumpukan itu. Lelah nya terus saja menghampiri entah kapan ini semua akan berakhir.
Ian menghela napasnya lelah, "Hah, kapan ini selesai." Ucap laki-laki itu.
"Bos, ketemu bubos nya kapan?" Tanya Ian dengan senyum sumringan.
Jika Kenan menemui Sybella maka pekerjaan nya bisa ia telantarkan.
"Not now,"
Jleb!
Dada Ian serasa sesak, penderitaan nya tidak akan berakhir. "Baik...." Jawab Ian lesu.
....
"Kak Arka!" Panggil seseorang.
Arka menoleh kesumber suara tanpa menanggapi panggilan itu.
"Lia mau ngomong," Ucap nya dengan pipi semerah tomat. Arka yang melihat itu kebingungan apakah gadis ini sakit?
Menghiraukan pertanyaan nya sendiri, "Ngomong aja," Kata Arka.
"Lia mau bilang kalo Lia suka kakak." Kata nya dengan suara yang di imut-imutkan, bukan nya kawai jadi hawaii.
Oh confess nih? Batin Arka.
"Sorry gue alergi debu...." Ucap Arka seraya meninggalkan tempat dimana Liana berada.
Liana tertegun.
Debu? Maksudnya gue debu?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Albino Girl Become An Antagonis
FantasyRevisi berjalan. Menjadi salah satu korban tabrak lari membuat nya tewas di tempat tapi tidak dengan jiwanya. Bukannya singah ke neraka dia malah mengalami transmigrasi yang sempat ia pikir hanya fantasy semata, dan yang lebih mengejutkan jiwanya b...