Happy reading all.
.
....
.
.
."Apa dia menyadari? Kenapa gadis itu seolah mengetahui semuanya? Ini akan menjadi masalah! Yang benar saja aku sudah hampir mencapai tingkat keberhasilan, jika dia benar-benar mengetahui identitasku keberhasilan yang mencapai 80% itu akan lenyap seketika!" Racau seorang wanita, dengan menatap cemas cermin besar miliknya.
Wanita itu merasa gelisah yang amat dalam, Sybella yang ia lihat kini sepertinya mempunyai sesuatu hal yang tidak dia ketahui. Penyamaran yang dia lakukan selama ini akan terbongkar? Sungguh itu adalah hal yang sangat ingin ia hindari, untuk memasuki keluarga Abram sangat lah susah. Dia sudah menyingkirkan nyonya utama rumah ini.
Sienna sebenar nya sudah tiada dan sekarang wanita yang biasa di panggil mommy oleh ketiga anak William itu adalah kembaran dari Sienna sendiri.
Selena, yah dia adalah kakak perempuan dari Sienna. Namun satu dari keluarga Abram tidak mengetahui akan kabar itu, mereka hanya mengetahui jika Sienna adalah anak tunggal dan tidak mengetahui sedikit pun kebenaran tentang kembaran nya.
Yang membunuh Sienna adalah dirinya sendiri dan sekelompok orang kepercayaan nya, termasuk Fardhan ayah dari Leona dan juga Liana.
Dia iri!
Sienna mendapatkan begitu banyak keberuntungan yang tidak pernah ia dapat, orang tua mereka juga selalu membandingkan kedua nya hingga membuat rasa benci, tidak suka dan dendam menjadi satu.
Suatu hari Selena berpura-pura mengajak Sienna untuk bertemu, tentu saja hal itu membuat Sienna senang bukan main. Setelah sekian lama sang kakak yang selalu ia bangakan itu ingin menemui dirinya, namun Sienna tidak tahu jika itu adalah rencana yang sengaja di buat oleh Selena.
Tanpa memberitahu siapa pun Sienna keluar pergi menemui sang kakak, sejak hari itu tidak ada lagi sosok Sienna yang seperti biasa nya, wajah keduanya sangat mirip dan itu membuat Selena senang, tidak ada yang mengenali perubahan dari wajah nya seorang pun!
Tok! Tok! Tok!
Selena tersentak, ada yang mengetuk pintu kamarnya. Memperbaiki wajah serta sedikit rambutnya yang agak berantakan karna ia urakan sendiri.
Ceklek!
"Eh sayang ada apa?" Tanya nya dengan lemah lembut seperti biasanya.
Sedangkan sang empu yang mengetuk tadi hanya menatap nya datar.
"Mommy? Palsu?" Kata Sybella dengan berlagak sedikit polos, dia hanya mengetes wanita ini Sybella sudah mengetahui segala nya siapa dan dimana sang ibu kandung.
Selena tersentak, tapi sedetik kemudian senyum miring tercetak jelas di wajah itu.
"Kamu benar, dan daddy kamu itu terlalu bodoh untuk mengetahui siapa istrinya yang sebenarnya. Keluarga ini akan hancur tidak lama lagi."
.
..
.
."Adera! Stop it! Kakak udah punya tunangan dan kamu sudah tahu itu!" Sentak Kenan dengan menepis kasar tangan gadis itu, dia sengaja mengoda Kenan agar menyentuh tubuhnya.
Adera adalah gadis kecil yang ia temui sewaktu dirinya remaja, Kenan mengangap Adera tidak lebih dari seorang adik namun tidak dengan Adera. Dia mencintai Kenan melebihi seorang kakak.
Gadis itu memajukan bibir nya ke depan. "Apa aku kurang cantik?"
Kenan menghembuskan nafas nya pelan.
"Bukan itu yang kakak maksud, kamu sudah dewasa dan kamu pasti ngerti kan."
"Bilangin aja aku anak kecil, dan aku ngak ngerti! Aku cuma mau kakak liat aku sebagai seorang wanita bukan seorang adik! Apa sulit?!"
Suara Adera melengking kuat, teriakan nya bahkan terdengar hingga luar dari ruang pribadi Kenan, Sybella yang kebetulan baru ingin menemui laki-laki itu pun mengeryitkan dahi nya bingung.
Suara cewek?
Para reseprionis yang berjaga menatap Sybella dengan tatapan tidak terbaca.
'Ada apa ini?'
Batin gadis itu.....
Sybella tidak menghiraukan semua itu, dia segera mendekati gangang pintu milik Kenan.
Ceklek!
Sybella syok!
Apa yang dia lihat?
Kenan berciuman dengan seseorang!
"What is going on here?!"
Tangan Sybella terkepal kuat.
.......
Tingalkan jejak.
Terima kasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Albino Girl Become An Antagonis
FantasyRevisi berjalan. Menjadi salah satu korban tabrak lari membuat nya tewas di tempat tapi tidak dengan jiwanya. Bukannya singah ke neraka dia malah mengalami transmigrasi yang sempat ia pikir hanya fantasy semata, dan yang lebih mengejutkan jiwanya b...