empatbelas

19.4K 1.6K 40
                                    

seorang pemuda berperawakan tinggi rahang tegas hidung mancung, sungguh dia adalah salah satu pahatan sempurna dari Tuhan.

apa yang kalian pikirkan jika kita mencintai seseorang namun seseorang itu malah mencintai sahabat kita sendiri?, miris ngak sih, yaa miris lah masa engak.

itulah hal yang dialami seorang Gempa Zariel Pratama dirinya sudah lama mengenal sybella bahkan saat usia mereka 5 tahun, waktu itu gempa hanyalah anak-anak namun pikiran nya sudah melebihi materi dari orang dewasa. mencintai sybella bukanlah keputusan yang ia buat main-main, tetapi saat akan mau memasuki sd keluarga gempa malah memboyong dirinya untuk tinggal di luar negri alasan pengobatan penyakit yang diderita gempa harus cepat ditanggani.

**
flashback on

saat itu gempa sedang berjalan-jalan sore dengan sang mama, dirinya merasa senang setelah sekian lama akhirnya dia bisa menghirup udara segar di luar, yaa memang selama ini dia hanyalah akan tetap diruangan yang penuh dengan bebauan obat, sebagai penderita penyakit mematikan. bocah itu hanya bisa pasrah dengan segala hal yang di lakukan dokter padanya, bayangkan anak berusia 5 tahun mempunyai penyakit yang bisa dibilang mustahil untuk disembuhkan yaitu kanker otak.

lina yang melihat senyum putranya pun ikut tersenyum, namun tersirat kesedihan dia berpikir kenapa tuhan memberikan mereka ujian seberat ini? gempa yang merasakan kesedihan itu hanya tersenyum, "mom do not cry, you have promise with me right" ucap bocah 5 tahun itu.

"no i'am not cry, i just happy when i see your smile boy" elak lina.

"okay" mereka berdua pun melanjutkan acara jalan-jalan nya, merasa lelah lina membawa putra semata wayang nya itu duduk di salah satu kursi yang ada disana. "kita duduk dulu, mama mau beli sesuatu dulu yah" ujar lina, gempa menganguk lagipun dirinya memang cukup lelah.

lina pun meninggalkan putra nya duduk sendiri disana,  saat gempa sedang santainya, 'hikshikshiks' tiba-tiba dia mendengar suara tangisan, "siapa yang menangis disini?" tanya nya pada diri sendiri. gempa turun dari tempat duduk nya dan mencari sumber suara, "hikshikshiks huaa" tangisan itu semakin nyaring, taman ini tidak terlalu ramai, "aish dimana ini".

gempa menelusuri taman itu secara perlahan dia menemukan seorang bocah perempuan yang sedang menekuk wajahnya pada lutut nya sendiri, "heyy kenapa kau menangis, suaramu itu sangat berisik" cibir gempa, bocah perempuan itu mendongak, wajah nya memerah dengan mata terus mengeluarkan air matanya, imut sekaliiii batin gempa, die menormalkan raut wajahnya menjadi sedikit garang.

"tolong sybella, kak gelald ninggalin sybella sendili" lirihnya cadel dia menatap memohon pada bocah laki-laki ini, gempa yang ditatap seperti itu memalingkan wajahnya ke arah lain, wajah gadis yang bernama sybella itu sangat lah mengemaskan, "apa yang membuat kakak mu meningalkan dirimu sendiri bocah?" tanya gempa, /bocah kok bilang bocah😂😂😂

sybella mengeleng lemah, gempa menghembuskan napas nya pelan, "sudah lah kau ikuti saja aku" tawar gempa, sybella menganguk semangat membuat gempa mengulum senyum nya agar tidak terlihat.

gempa pun meraih tangan sybella dan membawa nya untuk menemui lina mama gempa.

sedangkan lina sudah kalang kabut saat melihat putranya tidak berada disana, namun dengan waktu singkat lina melihat putranya namun tidak sendiri, dia bersama seorang anak perempuan berambut coklat.

lina pun segera menuju ke arah gempa, dia sudah berkacak pinggang. "mama bilang kan tunggu disana, kamu bikin mama khawatir aja deh," ucap lina dengan wajah sedikit garang, sybella yang melihat itu langsung bersembunyi dibelakan gempa, "sorry mom, gempa denger suara orang nangis dan ternyata dia yang menangis,"

lina yang merasa gadis itu ketakutan pun merasa bersalah, "hi baby girl come here" perintahnya, sybella pun maju sedikit, "ya ampun kamu nemu boneka dimana nakk cantik banget" ucap lina dengan mencium beberapa kali pipi gembul gadis itu, sybella tertawa karenanya, cupcupcup, "sayang pulang ikut aunty yukk" ajak lina semangat.

gempa mengeleng pelan melihat tingkah ibunya ini, "mah kita ngak bisa bawa dia sembarangan, katanya tadi dia itu sama kakak nya gimana kalo kita tunggu sebentar," ujar gempa./// bocah bisa berpikiran leluasa.

lina menganguk setuju akhirnya mereka bertiga duduk ditempat tadi, sambil menunggu keluarga gadis munggil ini. lina memberikan air mineral yang ia beli tadi pada kedua bocah ini.

tiba-tiba orang berpakaian serba hitam menghampiri mereka, lina mengerutkan keningnya bingung, "maaf pak ini ada apa yah?" tanya lina.

"maaf buk kami mencari nona sybella yang duduk bersama kalian ini," jawab orang itu, gempa mengengam telapak tangan gadis munggil itu, gempa menatap curiga, "kenapa om mencari dia?" tanya gempa sedikit sinis, lina menegur putranya, "boy ngak boleh ngomong kayak gitu"...

gerald dan gevano yang juga berada disana pun langsung menarik paksa sybella, gerald mendekap adiknya dia sangat menyesal sudah ceroboh, "maaf kakak ngak sengaja ninggalin kamu" lirih gerald, sybella membalas pelukan kakak nya, "ngak apa-apa sybella baik-baik aja" ucapnya polos.

gevano diam-diam merasa lega dia sangat khawatir saat kembarannya bilang adik bungsu mereka menghilang, "sudah lah ayo kita pulang"

"tunggu," sybella melepaskan pelukan gerald dan beralih pada gempa, "sybella belum tahu nama kamu" ucapnya.

gempa mendengus sepertinya mereka akan berpisah, "panggil aku el"
"el? okay babay el nanti sybella pasti ketemu sama el lagi bye, dan aunty sybella pamit dulu yaa" pamit nya pada kedua orang yang sudah menolongnya.

lina sedikit tidak terima saat sybella akan meningalkan nya tapi dia memaklumi, dia mengelus surai gadis itu, "baiklah sampai bertemu kembali sweety" ucapnya.

sybella menganguk, gerald dan gevano menunduk hormat pada lina, mereka bertiga ditemani bodyguard pun pergi dari sana.

gempa menghela napas pelan, "huh" "nanti kita pasti bertemu lagi sybella" lirihnya, lina yang mendengar itu tersenyum mengoda, "iya bakalan ketemu lagi kok" ucapnya, wajah gempa memerah merasa malu, hal itu membuat lina sedikit terhibur sangatlah jarang untuk melihat rona merah putranya, "hahahahaha" tawa lina pecah, gempa mendengus."sudah lah ayo kita pulang nanti ketemu sybella nya" ujar lina sedikit mengoda kembali putranya.

gempa menganguk mereka pun meningalkan taman dan kembali kerumah.

flashback off

**
gempa tersenyum saat mengingat kali pertama dirinya bertemu sybella,namun sayang tidak lama setelah itu kondisinya semakin memburuk sehingga Bumi papa dari Gempa membawa nya untuk berobat di Amerika RS terbaik disana, semenjak itu dirinya tidak pernah bertemu dengan gadis itu lagi.

5 tahun dia berada di Amerika, dokter bilang penyakitnya memang sangat sulit untuk disembuhkan, namun kondisi tubuh gempa cukup membaik, umurnya yang sudah 10 tahun itu selalu saja terbayang akan wajah gadis yang bernama sybella.

setelah lima tahun melakukan pengobatan namun gempa tidak langsung pulang ke indonesia, dia harus menunggu usia nya mencapai 13 tahun.

dan gempa pun pulang ke tanah kelahirannya walaupun dirinya terus saja sakit dia tidak pernah menyampingkan belajarnya dia tetap sekolah. saat dirinya menjadi murid baru disalah satu smp swasta di indonesia, dia bertemu dengan gadis yang cukup ia kenal, namun penampilannya sangat berbeda gempa sedikit tidak suka akan hal itu. dia bertemu aris, samuel, dan rendi juga di smp itu.

hal yang membuatnya terkejut adalah gadis yang ia cintai, suka pada teman baru nya aris.

semenjak itu gempa hanya diam saja akan mengetahui hal itu, dia tidak bisa memaksa seseorang untuk mencintai nya, cukup dia memperhatikan sybella dalam diam saja.


*****

Tinggalkan jejak.
Terimakasih...

Albino Girl Become An AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang