*Happy Reading*"jadi dimulai dari mana?" tanya aletta
"ayo ikut aku"
Aletta pergi mengikuti sang guru ke sebuah kandang kuda. Disana banyak kuda tertata rapi dengan rumput sebagai makanannya. Ada beberapa kusir sedang menambah makanan kuda, ada juga yang sedang bersih2 kotoran. Aletta di datengi kepala kusir terpercaya duke untuk memilih seekor kuda yang patas untuknya.
"nona aletta mencari kuda yang seperti apa?" ucap kepala kusir
"saya ingin kuda berwarna hitam itu" sambil menunjuk seekor kuda hitam berawakan besar dan terlihat kuat
"itu terlalu besar untukmu. Jangan, cari yang lain" tegas tuan handry
"tapi aku ingin itu"
"nanti kalo tubuhmu udah besar baru memilih terserahmu. Sekarang aku gurumu jadi menurutlah" perintah tuan handry tidak bisa diganggu gugat
Pilihan kedua jatuh kepada kuda yang sama hitam tetapi memiliki tubuh yang lebih kecil
"yaudah aku mau yang itu"
"tolong ambilkan kuda yang disana"
"baik tuan"
Aletta mendekatkan tubuhnya kekuda yang sekarang dia kasih nama Louis. Karena dia sangat menyukai hewan maka louis juga merasa nyaman dekat dengan aletta. Tangannya menarik tali yang terikat di kepala louis bertujuan menuntun kudanya itu keluar kandang.
Menghembuskan nafas menikmati udara yang menerjang kearahnya. Dengan cuaca cerah aletta berada di lapangan luas penuh dengan rumput hijau sepanjang mata kaki.
"sekarang perhatikan saya menunggang. Lalu praktikan dengan benar" perintah handry
Handry menaiki kuda dengan sempurna lalu berkata
"beladiri bukan hanya tentang kamu mengangkat alat2 untuk menjatuhkan lawan. Tetapi juga harus belajar keseimbangan, kekuatan, kelenturan, kecepatan supaya lebih menguasai teknik yang akan dipraktekan"
Aletta lalu menyentuh kepala Louis lalu membisikan 'Luois ayo kita kerjasama mulai sekarang! kamu jangan goyang2. Janji?' luois tidak menjawab sedangkan aletta sudah mulai menaiki satu kakinya ke tumpuan dan mendaratkan badannya diatas kuda hitam itu.
Tetapi tak bertahan lama, louis mulai menggerakan badannya menuju kesembarang arah.
Melihat kudanya seperti itu aletta sangat panik dan berteriak lalu
Bugh
Jatuh ketumpukan jerami. Untung saja dewa masih berbaik menjatuhkannya ketempat yang empuk walau sedikit bau.
Dia bangkit dari tidurnya lalu menepuk2 rok yang kotor. Lalu mulai mencibir, ia memanyunkan mulutnya dan mengucapkan kalimat2 yang sangat banyak tapi tidak dapat didengar oleh semua orang.
Melihat kejadian itu semua orang di barak kecuali tuan handry tidak tahan lalu tertawa bahak2.
Bukan merendahkan nona nya tetapi kejadian itu lebih membuat gemes seluruh orang disana. Mereka menjadi lebih bersemangat berlatih guna bisa menjaga nona yang imut itu terhindar dari bahaya.
Berbeda dengan aletta, dia merasa malu karna semua orang menertawakannya. Lalu melototi satu persatu. Bukannya takut mereka malah lebih asik tertawa bahkan ada yang memegangi perutnya karna sudah tidak tahan.
'dipikir mereka aku lelucon apa! Awas aja aku akan jadi kuat. Ni lagi muka kenapa harus lucu sih ga bisa gitu jadi wajah judes aja dengan tatapan intimidasi. Biar semua orang takut gitu kan enak' gumam aletta
Aletta menaiki louis lagi dan lagi sampai akhirnya dia dalam 1 minggu sudah mahir menunggang kudanya. Bahkan sudah bisa teknik lompatan dan teknik menghindar saat kuda dalam bahaya.
----------°°°----------
"Hari ini ambil kamu ambil panahan dalam ruang persenjataan" perintah handry
"apakah saya boleh memilih sesukaku?"
"boleh. Pilih lah yang tidak mempunyai energi sihir. Karena kamu masih pemula dan belum mengerti sihir" ucap handry
"baik guru" aletta membungkukan badannya lalu menuju ruang persenjataan
Didepan sudah ada beberapa penjaga yang selalu bertugas di tempat ini
"saya akan memilih senjata panah" ucap aletta
"baik nona, mari saya antarkan disana banyak jenis panahan yang bisa nona aletta coba"
Aletta melihat sekeliling banyak berbagai macam persenjataan disini, tak heran jika kerajaan sangat menghormati keluarga arbetto ini. Dari senjata yang tidak ada sihir hingga senjata sihir level tinggi pun ada disini. Mungkin hanya senjata langka yang tidak ditemukan di ruang ini.
Dia mendapat saran dari sang penjaga untuk panahan pemula yang bisa di pakai aletta. Dia hanya menurut, ya karena dia tidak tahu senjata di dunia ini mana yang paling lemah dan mana yang terdapat sihir level tinggi.
Aletta keluar bersama sang penjaga, tetapi sang kakak Alexander sudah didepan pintu menanyai aletta berbagai pertanyaan.
"kan kakakmu ini sudah mengirimkan senjata kepadamu kenapa tidak dipakai??
" Itu hadiah pertamaku untukmu. Apa kamu ngak suka?"
" kalo itu tidak cukup hebat akan aku berikan senjata pribadiku untukmu"
Aletta sangat tidak habis pikir. Ini kakaknya kenapa sih, cuma masalah senjata ginian doang sampai cerewetnya naudhubillah.
"kak dengerin, aku baru belajar beladiri. Mana ada murid baru belajar tapi udah pakai senjata level tinggi ka. Dia juga memerintahku supaya pakai yang paling gampang di gunakan" Aletta menunjuk handry yang sedang bertengger di pohon jauh dari hadapan mereka
"yaudah kalau begitu" dengan raut sedihnya Alexander pergi menjauhi adiknya
"kak" panggil aletta lalu melanjutkan ucapan yang terpotong
"nanti kalau aku sudah pandai akan aku pakai senjatamu di akademi" kata aletta
Alexander hanya tersenyum lalu melanjutkan jalannya danmelakukan tugasnya yang sempet ditunda tadi.
Vote ya⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain Lady In The Novel (Hiatus)
Исторические романы[TRANSMIGRASI SERIES] - CAST NCT, BTS, EXO, SKZ, & ENHA Zahra adalah mahasiswa jurusan hukum Universitas Indonesia . Dia merupakan anak yang jenius dan banyak di puja puji kaum jantan. Di usia baru 20 tahun dia sudah mendirikan perusahaan kecantikan...