{16} Siapakah Yang Salah?

2K 150 5
                                    


* Happy Reading *






3 hari berlalu aletta mau tidak mau memakan makanan penjara walaupun cuma 1x sehari. Jika dilihat terakhir kali, tubuh aletta bertambah lebih kurus dan tidak terawat. Gaun yang dahulu anggun, cantik, dan menawan sekarang yang terlihat hanya kotoran dan darah pangeran yang sudah kering.

Sipir penjara hari ini mengunjungi tempatnya lalu menarik tangan aletta dan melilitkan tali tambang kepada kedua tangannya.

"ada apa ini? Kenapa membawaku keluar?" tanya aletta. Dia mengira hari ini akan diadakan eksekusi untuknya

"kau akan dimintai pertanggung jawabannya hari ini, bersiaplah" jawab sipir

Mereka membawa aletta keluar dari lorong penjara dan sampai dimana pintu besar berukir. Penjaga disana langsung membukakan pintu itu dan menyuruhnya masuk.

Pertama yang dilihat adalah keluarganya yang sudah menunggu. Tapi Apakah tempat ini? Aletta kenal betul tempat ini, tempat yang selalu ada di dalam buku kuliahnya ketika dia mempelajari hukum. Dia pernah melihat tempat ini disebuah foto saat membaca buku hukum pada era victoria.

Tempat yang begitu megah dan suci ini kalau didunia modern terlihat seperti studio bola dengan pelaku dikelilingi oleh ribuah orang yang menonton.

Aletta langsung digletakan dan tubuh aletta di pakaikan rantai dari kaki hingga kepala. Semua orang melihatnya dengan tatapan marah, jijik, muak. Tapi ada juga tatapan sedih siapa lagi kalau bukan dari duke dan ka alex.

Didepan ada raja carlotte yang duduk disinggasana didampingi hakim dan penasehat yang berpenampilan rambut keriting dan jubah kebesarannya.

Di sebelah kiri terdapat keluarga aletta yaitu duke arbetto dan jendral alexander yang selalu meneriaki namanya.

Dan disebelah kanan diduduki para keluarga kerajaan seperti ratu, selir, dan para anaknya tak lupa kekasih putra mahkota juga berada disana.

"Apakah lady aletta dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan" tanya hakim

Aletta menganggukan kepala dan serusaha menjawab pertanyaan hakim dengan benar

"nama aletta arbetto usia 15 tahun anak dari duke robert arbetto telah didakwah atas kasus percobaan pembunuhan pangeran brian altezza, kepada terdakwa apakah itu benar?"

"tidak" satu kata yang dikeluarkan aletta memicukan berbagai reaksi masa.

Banyak rakyat yang mencaci makinya karna berusaha mengelak dari kesalahan. Padahal yang di ucapkan aletta adalah suatu kebenaran, mereka saja yang sudah termakan fitnah belaka.

"apakah yang mulia hakim mempunyai bukti bahwa saya telah berusaha mencoba membunuh pangeran brian? Saya disana malah menolongnya bukan yang seperti anda semua katakan" lanjut aletta selaku terdakwa

Pemimpin prajurit yang melihat kejadian kemarin maju dan berusaha menjadi saksi atas kejadian itu.

"saya saksi disini. Saya melihat lady aletta tengah menekan-nekan luka pangeran brian akibat pedang yang tertancap dan juga pedangnya ada di sebelah tubuh lady aletta" ucap pemimpin prajurit

Wahh semua orang kembali ricuh karena ucapan itu. Aletta hanya diam tak berkutik. Dia diam bukan karna takut tapi karna tidak habis pikir dengan otak manusia jaman ini, padahal itu cara untuk memberhentikan darah yang keluar bukan untuk membunuhnya.

Dengan keheranan itu aletta melihat sekelilingnya matanya mengarah pada lalitta sang kekasih putra mahkota sedang tersenyum puas.

'Apakah dia selama ini menunggu moment ini? Tapi bukankah dia baik hati dan pemaaf? Aku padahal belum main fisik dengannya, masa iya dia menginginkanku mati' pikir aletta

Dikamar pangeran brian duduklah tabib dan ada juga pelayan-pelayan yang setiap hari menunggu dari tidurnya. Brian sudah 3 hari ini koma akibat sayatan pedang yang berlapis sihir itu. Itu bukan sekedar sihir biasa, ada yang tidak beres dengan sihir itu.

Tapi tiba-tiba tangan brian bergerak membuat semua orang kaget. Matanya mulai melihat dunia ini, dan badannya bersiap untuk duduk.

"siapa yang menolongku? Dimana dia?" ucap brian pertama kali. Dia langsung teringat gadis cantik yang sempat menolong detik-detik terakhirnya jika saja dia tidak disana mungkin saat ini brian sudah dibawa ke syurga.

"apa magsud pangeran lady aletta? Tapi lady aletta sedang ada di pengadilan, dia didakwah karena mencoba membunuh pangeran" ucap sang tabib dengan kepanikannya

"HAH? dia bukan ingin membunuhku dia malah mengobati luka saya entah dengan apa, tiba-tiba cahaya masuk ke tubuh saya ini dan karena tubuh saya tidak kuat membuat saya pingsan" jawab brian

Seketika tabib menjadi shock berat, ini bukan sesuatu yang bisa di anggap remeh. Ada sesuatu di dalam tubuh lady aletta tidak mungkin brian sembuh hanya karna sentuhan gadis remaja itu.

"antarkan saya ke pengadilan sekarang" ucap brian

Tabib membawa brian dengan hati-hati menuju tempat pengadilan kerajaan.

"ALETTA ARBETTO DIJATUHI HUKUMAN GANTUNG 1 MINGGU DARI SEKARANG"

ketukan palu mulai didengar

"TOK"

"TOK"

"STOP" pintu di dobrag oleh pangeran brian yang membuat semua mata tertuju padanya





.

Vote yaa⚠️

The Villain Lady In The Novel (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang