*Happy Reading *"Uang sudah"
"perhiasan sudah"
"pakaian ganti sudah"
"Ayoo... saatnya kabur!!"
Tas tidak terlalu besar di angkat kegendongannya. Aletta sengaja membawa 2 potong pakaian supaya tidak berat dan selebihnya semua perhiasan dan uang yang bisa nemampung hidupnya.
"tapi aku mau kenapa nih? Daerah mana dulu? Masa iya aku masi bocil gini dapat dengan kewarganegaraan di negara lain?" gumam aletta
Lalu dia kepikiran di pelayan pribadi melly sudah menginjak umur dewasa artinya dia bisa memanfaatkannya supaya dapat mendaftarkan di negara tetangga. Rencana yang sudah amat matang di susun jauh jauh hari.
"melly" panggil aletta
Melly yang sedang berada di depan kamar nonanya mendengar panggilan dan langsung segera membuka pintu
"iya nona"
Ceklek
"nona mau kemana?"
"Kenapa semua perhiasan di ambil?"
"Nona mau mengunjungi rumah orang tua angkat nona lagi?"
"tapi besok nona harus menghadiri acara di kerajaan pasti duke tidak memperbolehkan"
Berbagai pertanyaan tertuju kepada aletta. Lalu aletta menjawab
"justru karena itu saya ingin kabur. Saya tidak suka menghadiri acara kerajaan yang tidak penting itu. Saya sangat membenci putra mahkota brengsek. Saya ingin tinggal dirumah yang sangat jauh, Jauh dari kerajaan carlotte. Tolong beresin juga yang disana. Dan kamu carikan alat untuk saya kabur"
"nona saya mohon jangan begini, duke pasti akan khawatir. Ini rumah nona, ini kediamannya nona, dan ini tempat tinggal nona. Bagaimana kalo misal duke atau tuan jenderal tau kehilangan nona yang tidak pernah kembali?. Saya yang rendahan ini memohon dengan sangat supaya nona tetap berada disini bersama"
Aletta menghela nafas lalu menjawab "mell ada atau tidaknya aku tidak terpengaruh disini. Lagipula ada sesuatu yang sangat mengganggu disini dan aku harus pergi dari kerajaan ini"
"tidak benar non, duke dan jenderal sangat menyayangi nona. Saya sering melihat mereka lebih bahagia ketika bersama nona. Nona yang sekarang membuat semua orang di sekitarnya menjadi lebih ceria menjalani hari yang berat. Jadi jangan pergi non" tetesan air mata melly sudah tumpah membasahi pipinya
"rencana saya sudah bulat. Kalau kamu tidak mau saya jauh darimu mari ikut denganku kita mencari rumah yang layak disana" tawar aletta
Melly dibuat kebingungan. Disatu sisi dia ingin nonanya tinggal disini bersamannya tapi disisi lain dia tidak bisa membujuk nonanya untuk tinggal. Karna dia bekerja untuk lady aletta bukan duke robert maka keputusan yang di ambil melly adalah selalu mengikuti kemanapun nonanya melangkah.
"baiklah nona. Saya akan berberes barang dahulu. Cuma sebentar"
Semuanya sudah siap untuk melarikan diri dari mansion duke. Mereka melangkah mengendap-endap menyusuri lorong gelap yang jarang di injak umat manusia. Konon emng dahulu tempat itu adalah tempat pelarian. Jikalau musuh mengepung itulah satu-satunya tempat paling aman untuk persembunyian atau bisa di sebut pelarian bagi keluarga arbetto.
Pintu yang sudah karaten dibuka dengan batu dan akhirnya terbuka walau tidak gampang.
"Ayo nona pegang tanganku" melly menaiki lalu membuka pintu kecil dan cahayapun menyinari mereka
Di belakang mansion sudah ada bapak pengangkut gerobak sayur yang siap untuk membawa mereka pergi. Bapak itu sudah ditugaskan untuk mengantar 2 orang itu keluar dari wilayah ini.
Berbaur bersama sayur-sayur memang tidak terlalu mengasyikan tetapi ini hal yang paling sempurna untuk kabur dari sini. Para prajurit yang mencarinya pasti tidak akan tau kalau lady yang dicari ternyata sedang bersembunyi belakang tempat sayur-sayur akan di kirim ke kerajaan tetangga.
Di mansion duke semua orang sedang panik pasalnya aletta tidak berada di kamarnya sejak tadi subuh bahkan pelayan setianya juga ikut menghilang. Duke dan Alexander sangat frustasi dia memerintahkan semua prajurit kediaman untuk mencari anak perempuannya itu. Dia mencari dari mulai pasar, penginapan, balai kota, dll. Semua orang yang mencari membawa poster lukisan yang telah dicetak berkali-kali dan menyebarkannya kepenjuru kerajaan.
Sampai akhirnya gerobak sudah memasuki wilayah kerajaan lain dan si kusir mulai memberhentikan gerobaknya.
"lady ini sudah sampai, saya akan ke pasar jadi anda akan di berhentikan disini apakah tidak apa-apa?"
"tidak apa-apa paman. Terimakasih, sebelumnya ini ada uang untuk paman" bales aletta
"Terimakasih banyak lady kalau gitu saya pamit"
paman itu menundukan kepalanya dan siap untuk membawa gerobak pergi
"ayo kita cari penginapan" ajak aletta
"jangan nona biar saya saja yang mencarinya. Nona sudah lelah. Nanti saya akan menjemput nona disini dengan kereta kuda yangs saya sewa" jawab melly
Aletta langsung mengangguk kepala. Memang sangat lelah bolak-balik mencari penginapan belum lagi dia habis menaiki gerobak yang penuh dengan sayur-sayur membuat dia tidak bebas bergerak.
Aletta sembari berjalan-jalan, matanya melihat ada berbagai orang sedang mengejar pria bertubuh kecil mungkin seumurannya atau lebih kecil. Ia tidak tahu yang jelas dia dalam bahaya. Aletta tidak tahu harus berbuat apa dia juga belum cukup menguasai teknik beladiri. Akhirnya dia hanya mengendap endap di balik pepohonan lebat dan betapa terkejutnya ternyata pria itu udah di ambang kematian. Darah bercucuran dimana-mana tetapi pria itu masih hidup dan dengan suara yang lemah meminta tolong.
"tolong"
"tolong aku"
"siapapun tolong aku"
Aletta nenonggak menatap sekeliling memastikan tidak ada orang-orang tadi. Sudah dirasa aman dia keluar dari persembunyian.
Pria itu melihat aletta dan meminta bantuan tapi tak berlangsung lama dia pingsan karna banyaknya darah yang dikeluarkan.
Melihat itu aletta langsung merobek pakaiannya dan membuka kancing demi kancing yang terpasang di pakaian sang pria. Melihat adanya sayatan yang cukup dalam dan darah yang masih keluar, aletta lalu menekan kain yang telah disobek keatas luka sayatan itu.
"ayolah jangan mati dulu. Ini aku akan berusaha supaya darahnya tidak keluar" ucap aletta dengan panik
Tiba-tiba sekumpulan prajurit kerajaan carlotte berdatangan dengan jumlah yang banyak. Mereka semua menodong aletta dengan pedangnya.
"APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA PANGERAN BOCAH!! CEPAT SERET DIA KE PENJARA!" ucap sang pemimpin kelompok itu
Vote ya⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain Lady In The Novel (Hiatus)
Ficción histórica[TRANSMIGRASI SERIES] - CAST NCT, BTS, EXO, SKZ, & ENHA Zahra adalah mahasiswa jurusan hukum Universitas Indonesia . Dia merupakan anak yang jenius dan banyak di puja puji kaum jantan. Di usia baru 20 tahun dia sudah mendirikan perusahaan kecantikan...