{18} Terhukumnya Wanita Itu

2.2K 149 13
                                    

*Happy Reading *





Melly yang mengajak aletta melihat seseorang yang telah diyakini adalah teman satu sel aletta semasa dipenjara. Hari ini dia akan dilakukan eksekusi mati oleh pihak berwenang. Untuk melihatnya terakhir kali aletta bersedia ikut.

"Mell menurut kamu kenapa ya dia bisa sampai mendapat hukuman berat ini?" tanya aletta

"saya tidak tahu nona, nanti tanya saja sama pangeran brian"

"males. ayo pergi sebelum bocah itu kesini, merusak mood saja"

Aletta berjalan dengan ringan diikuti melly. Di ujung ruang tamu ada pria berbadan tidak terlalu tinggi tengah menatap aletta.

"non perkiraan saya tidak pernah salah hehe"

"diam kamu" tegas aletta

Aletta mendengus sebal.

Sejak saat aletta keluar dari penjara pangeran brian selalu mengunjugi tempatnya. Karena dia seorang pangeran jadi pihak duke mempersilakan masuk dengan gampangnya. Kata duke robert 'gapapa aletta dia baik ko, hitung-hitung kamu mendapat teman disini'

"salam kepada yang mulia pangeran semoga dewa memberkahi" hormat aletta

Meskipun aletta sudah terbiasa bicara nonformal kepada pangeran, tapi salam kepada pihak lebih berkuasa suatu kewajiban disini.

Pangeran brian tidak menjawab tapi langsung  melingkarkan tangan keduanya

Aletta menghempaskan pautan tangannya. Dia tau itu bukan sesuatu yang baru, pasalnya sifat pangeran ini memang sedikit manja dan masih seperti anak kecil mungkin karna umurnya yang dibawah aletta 1 tahun.

Kalau dilihat dia sangat berbeda sifatnya dengan Abercio. Abercio tegas, keras kepala, bertarung tanpa melihat lawan. Abercio seumuran dengan tuan handry yaitu 20 tahun dan sama juga dengan umur aletta didunia nyata. Memang kalo boleh jujur aletta sangat mengidamkan sosok-sosok pria yang seperti mereka selain ganteng juga kekuatannya tidak bisa dianggap remeh. Bahkan jika mereka didunianya dulu mungkin sudah jadi artis atau paling minim jadi selebgram terkenal yang memamerkan abs di akun sosial media.

"lady mau kemana?"

"lapangan"

"ikuttttt" dengan wajah dibuat imut tapi aletta yang melihatnya malah muak

"gak, kamu mengganggu saja" jawab gadis bergaun hitam

"ayolah kalo tidak mau aku ikut aku akan terus memegang tanganmu biar kamu gak bisa pergi!" tantang brian

"ihh bocah ini" Aletta melepaskan tautannya lagi lalu memukul lengan pangeran

"AAAWW kamu kenapa kasar banget sama aku?" ucap brian

"yaudah makannya ga usah pegang pegang"

matanya aletta melotot tapi tak membuat nyali brian menciut malah semakin melunjak

"ihh terserah aku dong. Apa? Ga suka?" balik melototi aletta

Kesel dengan drama yang tak kunjung selesai akhirnya aletta yang mengalah mempersilakan pangeran brian ikut kedalam kereta kudanya.

Kereta kuda jalan menyelusuri area perkotaan. karena lapangan eksekusi berada di pusat kota jadi mau tidak mau banyak pasang mata yang melihat kearah keretanya.

Tapi karena masalah kemarin juga namanya jadi makin dikenal sebagai 'penyelamat pangeran' bukan lagi sebagai 'gadis perusak hubungan putra mahkota'. Aletta senang dengar kabar baik itu tetapi banyak juga yang malah tambah tidak suka dengannya apalagi dikalangan para bangsawan yang tidak sepaham dengan duke serta para gadis-gadis yang sangat mencintai pangeran brian semua menganggap aletta sangat menjijikan yang dahulu mendekati putra mahkota sekarang juga mendekati pangeran brian.

Rumor ini pun sampai memanas, banyak fitnah bertebaran dimana-mana mungkin sekarang sudah sampai negara lain.

Yang disebarkan bukan berita baik aletta telah menolong pangeran melainkan malah kekejaman aletta dahulu yang telah menyiksa budak, membully para bangsawan rendah, dan merusak hubungan putra mahkota.

-----------°°°----------

Terlihat lahan yang luas dengan banyaknya orang yang berkerumun melihat eksekusi pada siang ini. Aletta turun dibantu brian menuju kerumunan tersebut. Semua orang yang menyaksikan langsung memberi jalan pada pangeran brian dan aletta.

"wihh bocil hebat juga kekuasaan kamu, semua orang langsung memberi jalan untuk kita"

"bilang bocil tapi sendirinya juga masih bocil" bales brian melengoskan bibirnya

Mereka ada di barisan paling depan ketika melihat wanita itu di eksekusi. Algojo itu dengan begis langsung memotong kepala wanita itu hitungan ke 3 membuatnya tewas seketika.

"kamu ngak jijik melihat kaya begini?" tanya pangeran brian

"ngak"

"jangan-jangan kamu sering bunuhin orang" ucap brian dengan wajah sok dibuat takut

"kepalamu yang aku copot!!"

Brian menyatukan tangannya "ampun-ampun"

"ehh aku mau nanya nih. itu kenapa bisa sampe di eksekusi depan umum?. Apa kesalahannya sangat berat?" pertanyaan dari Aletta akhirnya keluar

"kata ka cio dia berencana mencelakai anak marquess itu sapa namanya lalili ahh aku lupa namanya"

"Lallita bodoh. Otakmu ditinggal waktu kesini?"

"iya itu magsudku"

"yaudah yok kita pulang" pinta aletta

Di dalam kereta aletta hanya melamun memikirkan alur cerita dalam novel ini
'apakah dia yang menggantikanku mati? seharusnya dinovel aku yang akan mati karna menyelakai lallita. Tapi ini masih terlalu awal untuk dia menggantikanku. aku harus tetap waspada barangkali nanti giliran aku yang dibunuh algojo itu'

"HEI KAMU MELAMUNIN APA?" tanya brian

"ahhh apa?"

"lady dari tadi gak focus aku sudah memanggilmu berkali-kali tapi kamu tak menyaut satupun"

"iya iya... Maaf"







Vote yaa⚠️

The Villain Lady In The Novel (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang