Aktifin votekomennya ya moms! Btw kalo ada salah penulisan tolomg koreksi ya. Jan lupa vote komen follow. Jan jadi sider tar tak jitak!
Seorang pria melangkahkan kakinya menuju sebuah asrama yang dekat dengan kampusnya. Ya ia terpaksa tinggal di sana karna keinginan kedua orang tuanya agar sang anak itu dapat terkontrol selama ia menimba ilmu di sana.Hal yang lebih mereka takutkan adalah sang putra mereka masuk kedalam pergaulan bebas.
'JENO ARGATAKA JANUAR' nama yang begitu langka dan jarang terdengar oleh beberapa khalayak. Ia melangkahkan kakinya menuju pusat informasi asrama.
"Atas nama Jeno Arganatak Januar? Kamar kamu di nomor 205 ya" ujar seorang wanita paruh baya yang memberitahu letak kamarnya.
Jeno hanya mengangguk dan memutuskan untuk pergi ke kamarnya sembari membawa kopernya. Sejujurnya kemarin Jeno menetap di rumah saudaranya akan tetapi hari ini ia diperintahkan untuk menetap di asrama oleh kedua orang tuanya.
Jeno membuka pintu asrama itu. Cukup nyaman dan luas. Tapi ia terdiam sejenak melihat dua kasur, dua meja. Tunggu!
Dia akan mendapatkan teman sekamar?!
Kenapa wanita itu tak mengatakan hal ini. Dan kini Jeno tak tahu siapa teman kamarnya. Ia hanya menghelas nafas panjangnya dan menaruh beberapa barangnya di atas kasurnya.
'Jaemin Nakaian Jibran' nama itu tertulis di atas nakas di samping kasur yang membatasi dengan kasur lainnya.
"Halo" sapa seseorang di ambang pintu sembari membawa beberapa dus. Jeno segera membantu pria itu dan meletakannya di kasurnya.
"Jaemin?" Tanya Jeno sembari menebak benarkan ini pria yang akan sekamar dengannya.
"Ya? Temen sekamar gua?" Tanya Jaemin begitu saja yang di balas anggukan oleh Jeno
"Oh ya kenalin gua Jaemin, fakultas kedokteran semester 4... lu?" Jaemin mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Jeno. Fakultas Ilmu teknologi. Semester 4"
Jaemin hanya mengangguk "keren juga lu masuk jurusan ilmu teknologi. Btw maaf ya nanti banyak alat medis di sini gua taro gak apa apa kan?" Tanya Jaemin
"No prob" ujar Jeno
Jaemin melihat postur tubuh serta wajah Jeno "lu blasteran ya? Mancung bener itu idung kek seluncuran" ujar Jaemin.
Jeno hanya terkekeh kecil. Untunglah ia mendapatkan teman sekamar yang seru dan mudah bergaul. "Nanti gua beresin sekarang mau makan dulu, lu mau ikut?" Tanya Jaemin
"Boleh"
•
•
•
•
•Mereka menyantap semangkuk bakso yang berada tak jauh dari asramanya "lu baru pindah apa gimana?" Tanya Jaemin
"Iya suruh bokap"
"Gua juga... eh tapi kalo gua ada kemauan sendiri sih biar lebih gampang konsul sama dosen" ujar Jaemin
Mereka asik berbincang memperkenalkan diri satu sama lain. Jeno sedari tadi tersenyun memandangi wajah Jaemin yang antusias dalam bercerita
Ntah apa yang Jeno pikirkan tetapi rasa aneh muncul di hatinya. Senang seperti di penuhi sesuatu itu yang Jeno rasakan
'Jing gua napa si' jeno mengumpat dirinya berkali kali menghilangkan perasaan aneh itu.
•
•
•
•Jeno bukanlah mahasiswa baru. Ia tipikal mahasiswa yang tidak terlalu menaati peraturan. Terkadang ia datang terlambat. Terkadang ia hanya menitipkan namanya untuk absen ataupun yang lainnya. Berbeda jauh sekali dengan Jaemin yang dari pagi sudah menyiapkan beberapa alat medis yang ia bawa nanti menuju kampus mereka.
"JENO LU GAK NGAMPUS APA!" Teriak Jaemin.
Ya sifat asli Jaemin sudah keluar sejak mereka tinggal bersama selama 2 minggu lebih ini. Jeno sudah biasa dengan teriakan pagi Jaemin.
"Nanti gua kelas siang Min" ujar Jeno
"Bukan gitu , lu harus bangun cepet biar lulus cepet!" Ocehan Jaemin lagi.
"Mau gua lulus cepet kek apa kek yang penting nyenyak tidur gua" gerutu Jeno sembari menutup wajahnya dengan bantal.
"Tau deh gua mau berangkat. Nanti jangan lupa tolong cuciin teplon sama spatulanya" titah Jaemin.
Jeno hanya berdeham. Ya asrama mereka memang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil pula. Akan tetapi ada dapur juga untuk mereka memasak. Dan satu kamar mandi di dalam juga.
Jeno melanjutkan tidurnya sampai pukul 10. Alarm yang ia pasang juga sudah berbunyi "akhh anjirlah ngapa kuliah lagi si" ujar Jeno.
Ia bergegas menuju kamar mandi dan menyiapkan pakaian serta bukunya tak lupa pula ia mencuci apa yang di perintahkan oleh Jaemin. Jikalau tidak kepala pemuda itu sudah habis di lempari stetoskop ataupun coat dokter Jaemin.
"Masak telor doang. Gak bisulan apa dia?" Gerutu Jeno dan tetap memakan masakan buatan Jaemin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
JANUAR (NOMIN)
Romance"GUA GAK SUKA SAMA COWO GAY ANEH KAYA LU! INGET ITU ANJING!" Ujar Jaemin di hadapan semua orang WARNING INI BXB YA AY Homophobic atau gak suka jauh jauh 🌱#1-boyslove(22-02-2022) 🌱#1-lee jeno (22-02-2022) 🌱#2-fandom (22-02-2022) 🌱#3-fandom (08-03...