JANUAR (NOMIN)

Twenty one

QAktifin votekomennya ya moms! Btw kalo ada salah penulisan tolomg koreksi ya. Jan lupa vote komen follow. Jan jadi sider tar tak jitak!

Jeno kembali mengendarai motornya dan menuju asrama mereka. Kini Jeno terdiam. Ia tak tahu harus berbicara apa kepada Jaemin.

"Jen" panggil Jaemin

Kini posisi mereka masih di dalam perjalanan menuju asrama .

"Hm?"

"I will"

Tunggu-tunggu ini telinga Jeno tak salah dengar kan? Intercome Jeno masih berfungsi dengan baik juga.

"Apa Jaem?"

"I will Jeno"

Jeno masih memastikan jawaban Jaemin "keknya intercome gua rusak deh"

"I'm yours Jen ... i will"

"Jaem serius lu gak bercanda?"

"No"

Jantung Jeno berdetak sangat kencang. Rasanya mau meledak aja Jeno di sini. Tubuhnya juga lemas mendengar jawaban Jaemin.

"Pengen cium lo dah" celetuk Jeno

"Hah gimana?"

"Gak"

•
•
•
•
•

Saat mereka sampai asrama Jeno dan Jaemin langsung mengganti pakaiannya. "Terus sekarang lu siapa gua?" Tanya Jeno memastikan lagi

"Babu lo"

"Serius mau?"

"Gak."

Jeno menatap Jaemin "ya terus siapa anjir" tanya Jeno "pacarnya Jeno Argantaka Januar" waahh Jeno ingin terbang saja rasanya.

Kakinya begitu lemas "lagi bilang"

"Gak ah males udah cukup sekali" Jeno memeluk tubuh Jaemin dengan erat "terus kenapa tadi gak mau jawab depan temen gua?"

"Malu... maaf ya" ujar Jaemin

Jeno menggelengkan kepalanya "gak apa apa yang penting di terima"

"Laper gak? Tadi kita belum makan" ujar Jeno

"'Mesen makanan aja. Mau?" Tawar Jeno

"Gak. Gak sehat mending masak aja"

Jeno hanya mengangguk. Apa daya jika ibu negara sudah mengatakan tentang kesehatan. "Lama gak masaknya?" Tanya Jeno

"Enggak"

•
•
•
•
•

Setelah masakan Jaemin matang mereka menyantap makanan itu. Jeno menaruh piring di tempat cucian. Dan kembali ke Jaemin yang sudah tidur di kasurnya.