Fourteen

8.9K 848 51
                                    

Aktifin votekomennya ya moms! Btw kalo ada salah penulisan tolomg koreksi ya. Jan lupa vote komen follow. Jan jadi sider tar tak jitak!

Jeno selalu menghindari Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno selalu menghindari Jaemin. Sudah seperti ini Jaemin selalu di acuhkan oleh Jeno. Bahkan berpapasan dengan Jaemin saja Jeno enggan. Ia lebih baik mengambil jalan yang jauh dari pada bertemu Jaemin. Bukannya Jeno membenci Jaemin hati kecil Jeno masih berkata tidak untuk membenci Jaemin. Tapi ia hanya ingin merasakan apa yang ia rasakan.

"Weh gua cabut dulu lah nanti takut ada yang ngerasa jijik sama gua apalagi ortu gua" ujar Jeno yang bangkit dari perkumpulan teman temannya saat Jaemin dan temannya datang menuju cafetaria.

Lagi lagi Jaemin hanya tersenyum ketir. "Sabar ya Na" ujar Renjun mengusap punggung Jaemin

"Gak apa apa emamg gua juga salah kok wajar Jeno gitu" balas Jaemin

Hyunjin pergi menghampiri Jaemin "gua tau kok rasanya min. Biarin aja Jeno nanti juga Reda"

Reda bagaimana ini sudah lebih dari satu bulan Jeno menjauhi Jaemin. Bahkan untuk berbicara dengan Jeno saja ia tak bisa.

"Iya santai kok Jin... nanti sampein maaf gua ya"
Ujar Jaemin

Hyunjin sebenarnya sudah sering mendengar kata maaf yang Jaemin titipkan kepada Hyunjin untuk Jeno tapi setiap kali Hyunjin menyampaikan hal itu selalu di abaikan oleh Jeno bahkan Hyunjin ingat sekali apa yang di katakan Jeno

'maaf doang tapi rasa sakitnya masih ada buat apa, maaf bisa di ucap lukanya pasti membekas' itulah yang Jeno selalu bilang. Memang benar adanya maaf bisa diucapkan tapi lukanya masih melekat betul di pikiran Jeno.

Jaemin hanya menghela nafasnya. Sejujurnya ia lelah tapi ia tak mau menyerah sampai Jeno memafkan dirinya secara benar dan sungguh.

Terlebih kini Lia semakin dekat dengan Jeno. Jaemin tak bisa memungkiri bahwa ia mulai merasa kehadiran Jeno dahulu sumber kebahagiannya.





Jeno sedang duduk di ruang tengah rumahnya sembari menonton tv. "Gyu ambilin gua minum dong" ujar Jeno

"Ambil sendiri" ujar Beomgyu cetusnya.

"ANJIR!"

"JENO MULUTNYA" teriak sang papah. Oh ayolah kenapa harus Jeno yang selalu di salahkan di rumah ini? Apa karna matanya terlalu sipit atau hidungnya menjulang setinggi tiang?

"Pah kenapa harus Jeno mulu yang di salahin? Kak Mark ngomong kasar gak apa apa" protes Jeno

"Pake inggris dia" ujar Sungchan.

Ah benar Mark kuliah di amerika saat itu dan membuat ia lancar dalam bahasa inggris. Ya kalian tahu jikalau sang kaka kesal maka bahasa yang ia gunakan adalah bahasa inggris.

JANUAR (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang