satu

45 4 7
                                    

Suasana asrama kampus cukup ramai hari ini disebabkan oleh banyak sekali mahasiswa yang datang untuk membereskan barang mereka setelah hampir dua bulan libur semester. Mahasiswa baru bahkan mahasiswa yang lama semuanya berlalu lalang sambil membawa barang, tak terkecuali Centauri McKenzie. Seorang mahasiswa jurusan ilmu teknologi komputer tahun kedua yang berjalan kearah kamar asramanya dengan kotak besar berisi buku serta barang-barangnya yang lain.

Tahun ini kampusnya menerima banyak pendaftar mengakibatkan kamar asrama yang dulunya hanya dihuni satu orang harus dihuni untuk dua orang, Centauri atau yang kerap disapa Auri hanya bisa berharap kalau teman sekamarnya nanti adalah orang yang baik dan ramah.

Sesampainya disana, ruangan itu masih kosong pertanda bahwa Auri yang pertama datang. Kamar asrama mereka memang cukup luas dengan dua tempat tidur, dua lemari, dua meja belajar dan satu kamar mandi. Terbilang mewah karena biaya kuliah kampus mereka memang terbilang mahal.

Tak mau membuang waktu, Auri segera membereskan barang-barangnya seperti mengisi pakaiannya ke dalam lemari, merapihkan buku ke meja belajar dan mengatur tempat tidur. Semuanya telah selesai namun teman sekamarnya belum juga muncul, niat hati ingin menunggu namun Auri memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

***

Setelah mandi dan berganti pakaian, Auri keluar dari kamar mandi dan menemukan kondisi ruangan telah dipenuhi kotak dan tas, ada seorang gadis yang sibuk mengotak-atik kotak. Ah, teman sekamar yah? Batin Auri.

"Hi?" Sapanya.

Si gadis terkejut dan langsung berbalik, dia tersenyum canggung pada Auri.

"Oh halooo, Aku Keenan!" Balasnya, langsung berjalan kearah Auri dan menjabat tangannya. First Impression Auri pada Keenan adalah canggung. Gadis itu tersenyum kering dan menghindari kontak mata dengan Auri, postur tubuhnya bahkan sangat kaku saat sadar kalau Auri sedang melihatnya.

"Centauri McKenzie, panggil aja Auri." balas Auri lalu mengangguk sedikit.

Jujur saja, Centauri tidak berpikir akan akrab dengan Keenanda yang kaku namun seiring berjalannya waktu keduanya ternyata memiliki banyak hal sama yang disukai. Seperti selera musik, film dan juga buku. Setelah sekamar selama dua bulan, sifat Keenanda juga sudah mulai terbuka dan kelihatan jika gadis itu tidaklah se kaku dulu. Dia periang, hiperaktif, pecinta meme dan dad jokes serta terkadang bersikap sangat aneh. Dengan Auri yang tahu banyak hal tentang Keenan, Keenan juga mulai tahu beberapa sifat asli dari Auri.

Seperti Auri yang gila kebersihan dan kerapihan, Auri yang rajin belajar dan rahasia yang selama ini Auri simpan rapat-rapat. Anak sulung keluarga McKenzie itu ternyata merupakan salah satu Hacker yang sering disebut sebagai Centaurus. Kemampuannya terbilang cukup hebat bahkan saat SMA dulu pernah membobol salah satu bank secara tidak sengaja tapi untunglah tindakan ilegalnya itu tidak terendus pihak berwaajib. Semenjak saat itu Auri memilih diam dan memendam keahliannnya namun terpaksa mengeluarkannya saat Keenan mengeluh akun sosial medianya di bajak oleh oknum tidak bertanggung jawab. Hal sepele bagi Auri namun bagi Keenan yang polos, Auri bagaikan penyelamat baginya.

"Mau makan diluar nggak?" Tanya Keenan, posisi gadis itu sekarang tengah tiduran terbalik di kasurnya sambil menatap Auri yang tengah main game dia meja belajar. Auri hanya berdeham karena terlalu fokus dengan permainannya.

"Yaudahh ayo, udah laper nih."

Masih dengan pandangan di ponsel, Auri beranjak. Keenan terkadang bisa menjadi sangat menyebalkan apabila gadis itu sedang tidak dalam mood yang baik atau sedang lapar dan kelelahan.

The DovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang