sembilanbelas

12 2 6
                                    

males baca ulang jadi mungkin ada beberapa typo(s) dan kalimat yang tidak kalian mengerti. ehet.











Bohong jika Centauri bilang kalau dia tidak kepikiran dengan ucapan Jeffrey tadi pagi bahkan Alwyn yang sama keras kepalanya juga menjadi terdiam seolah paham betul bahwa mereka tidak tahu dengan baik apa yang mereka hadapi, apalagi jika nantinya keluarga atau orang terdekat mereka yang menjadi sasaran. Centauri yang sedang berbaring dengan tenang di ranjangnya memandang ke sebelah; dimana Keenan tertidur sangat lelap.

Gadis itu merasa dilema, dia ingin mengetahui kebenaran dari kematian Nadine; temannya namun di sisi lain, Keenan--sosok yang sudah dia anggap saudarinya sendiri juga bisa kena getahnya. Keenan mungkin hampir di tembak tapi tidak menutup kemungkinan bahwa jika Centauri semakin terjerumus maka Keenan benar-benar akan di tembak dan Centauri harus kehilangan sahabatnya yang lain.

Jam sudah menunjukkan pukul satu pagi namun kantuk belum juga datang, pikirannya berkelana seolah melarang Centauri untuk terlelap di dalam mimpi.

"Haruskah gue berhenti sekarang?" gumamnya,

Malam itu Centauri berusaha keras menuju alam mimpi diiringi suara dengkuran Keenan.

***

Bangun pagi dan menemukan teman sekamarnya semenjak dua hari yang lalu masih tertidur lelap dengan gaya bebas, hal pertama yang Centauri lakukan adalah mengambil ponselnya; melihat jam namun notifikasi pesan dari Alwyn mengalihkan atensinya.

'Keenan kemarin di anter siapa?'

Pesan itu dikirim tiga puluh menit yang lalu.

Kening Centauri mengernyit, berusaha untuk mengingat siapa yang mengantar Keenan semalam namun dia tak lihat siapapun lewat jendela rumahnya, Keenan juga tak mengatakan apapun. Jujur saja, Keenan memang seringkali menyimpan rahasia dan Centauri akui gadis itu penyimpan rahasia yang baik karena itu Centauri tak mau terlalu ikut campur, tak semua hal harus dia ketahui, begitu pun sebaliknya. Hubungan mereka berdua memang seperti itu.

Segera saja Centauri mengetik balasan 'nggak tau, palingan naik bus atau dianterin temennya'

Pesan itu langsung dibaca oleh si pemuda dan selang beberapa detik Centauri langsung mendapat balasan.

'saran gue lo lebih perhatiin Keenan deh'

Centauri kembali membalas pesannya 'emang kenapa sih?'

'Ada alasan kenapa gue minta Keenan jadi partner gue sewaktu di club jurnalistik'

Centauri terdiam. Satu beban pikirannya belum hilang kini Alwyn malah menambah-nambah bebannya.

***

"Tante makasih banget sarapannya, kalau kayak gini aku nggak mau balik asrama deh." Ucap Keenan pada Andini langsung dibalas decakan dari sang wanita yang lebih tua.

"Jangan deh, tante nggak mau tambah tua karena anak nambah." ucap Andini, lalu berlalu menuju dapur.

Keenan menatap Ibu sang sahabat dengan tatapan aneh, "Nyokap lo kayaknya kebanyakan main twitter deh."

The DovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang