(21)

149 15 0
                                    

✨✨

Sekarang, joshua berada di sebuah ruangan dan mulai mendudukkan dirinya dikursi.

Jantungnya berdetak sangat cepat, ia takut tentang keadaan seungkwan, Ia sangat cemas sekarang.

" Emm baiklah, untuk hal yang di lakukan pasien tadi, menurut saya adalah suatu hal yang wajar, mungkin emosinya belom stabil dan terkontrol dengan baik. Sepertinya seungkwan mengalami masalah dalam emosinya, apakah ia sedang stress atau depresi? atau sebelumnya ia pernah mengalami trauma?"

Joshua gugup, ia bingung harus menjawab apa kepada dokter, ia mengepalkan tangannya, mencoba sedikit lebih rileks.

" Seungkwan memang pernah mengalami trauma, emm sebenernya sampai sekarang saya belum bisa menyebutnya sembuh, dok. Karena sejak dulu ia benar-benar malas untuk pergi ke psikiater." jawab joshua.

Dokter menghela nafasnya dalam-dalam, apa yang dokter prediksi ternyata benar adanya.

" Saya mohon kepada anda, mulai saat ini, untuk selalu memastikan ia pergi ke psikiater, hal itu sangat penting untuk kesembuhannya dan...hidupnya."

" Tapi dok, apakah seungkwan bisa sembuh?"

" Hmm...Semua tergantung support sistemnya, mungkin sedikit bergantung pada orang lain tapi memang harus seperti itu, dia hanya butuh support sistem dari orang terdekatnya, semoga anda paham dengan ini semua...emmm untuk hari ini... seungkwan sudah saya beri obat penenang, dan beberapa lukanya sudah mulai mengering. Dan... Oh iya!! Disini ada banyak psikiater terbaik, jika tidak keberatan, anda bisa tanyakan ke bidang informasi."

" Baik dok terimakasih, sekali lagi saya ucapkan terima kasih...saya permisi." ucap joshua keluar ruangan.

Ia berjalan menuju ruangan seungkwan, hatinya masih belum tenang, ia merasa gugup dan dadanya terasa sangat sesakkk,tapi tiba-tiba saja ponselnya bergetar, menandakan ada telfon masuk.

" Eomma?" ucapnya melihat nama ibunya di layar.

" Syua-ya!!!"

"Eomma!!!"

" Dimana kamu sebenarnya? eomma telfon lewat kantor katanya kamu sedang keluar, kamu tidak bekerja dengan baik rupanya!! Beraninya kamu meninggalkan kantor saat jam kerja?? "

" Eomma!! aku dirumah sakit, seungkwan sudah sadar pagi tadi, tapi kata dokter, traumanya....kembali."

" Bagaimana bisa? kau ini! mengurus adikmu saja tidak becus!! kalau begitu urus saja perusahaan appamu dijepang! eomma tunggu kamu di Jepang!!"

"Tapi eomma! seungkwan bagaimana?ia masih membutuhkan aku. Harusnya aku tetap disini menjaganya! "

" Kamu urus saja perusahaan appamu dijepang! eomma tidak mau tahu!! dan soal seungkwan eomma tidak mau tahu tentang anak cacat itu!! dan eomma yakin pasti temannya juga banyak, dan kamu!! besok harus sudah ada disini mengurus semua pekerjaan appamu! sampai sekarang appamu belum kembali dari Amerika! eomma sangat pusing jika harus mengurusnya sendirian!"

" Tiket pesawat sudah eomma kirimkan kepadamu lewat email!"

" Eomma tunggu josh!! kamu mengerti kan apa yang terjadi jika kamu tidak datang??"

" Nee, eomma!"

Joshua sangat terkejut dengan hal ini, ia tak bisa menolaknya karena jika ia menolak nyawa seungkwan taruhannya, ia benar-benar tak ingin seungkwan kenapa-napa. Bagaimana ia mengatakannya kepada seungkwan, sejak lama orang tua mereka memperlakukan joshua dan seungkwan seperti anak tiri, seperti dianggap namun juga dicampakkan, maka dari itu seungkwan memilih hidup tenang berdua bersama joshua.

MY BOO MY MINE (gyuboo)~HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang