(6)

197 24 0
                                    


Seungkwan telah siap untuk ke sekolah, berjalan menuju halte bus, menunggu sekitar 8 menit untuk ia menaiki bus. Ia memilih menaiki bus daripada berangkat bersama hyungnya. Dikarenakan berbeda arah dan juga pasti akan sangat lama jika berangkat bersama.

" Seungkwan!!!!" seru seseorang.

" Seokmin?"

" Wah anjir ternyata kita satu halte." ucap seokmin.

Bus datang tepat waktu, mereka segera naik dan berbincang di dalam bus.

" Lu biasanya juga naik busway?" tanya seungkwan.

" Biasanya nebeng mingyu,tapi akhir-akhir ini gue naik bus sih."

" Takut ngrepotin juga hahah."

" Kayanya sekarang naik bus terus sih, ada lu sekarang." imbuh seokmin

" YEE apaan sih."

" Lu kenapa bawa payung? padahal ini musim panas." tanya seungkwan dengan ketidaktahuannya.

Seokmin sedikit tersenyum miris mendengar seungkwan bertanya tentang payungnya, hanya beberapa teman sekelasnya yang mengetahui tentang keadaannya.

" Pengen aja." jawabnya sambil tertawa.

" Ini payung punya arti tersendiri buat gue kwan." sembari mengingat memori kecelakaan yang menewaskan orangtuanya.

" Dijalan yang sunyi, hujan turun, jalanan licin. Waktu itu gue baru umur 8 tahun, sepulang sekolah gue nunggu orang tua gue jemput dideket trotoar sekolah." menghentikan ceritanya sambil melihat bisingnya jalanan kota keluar jendela.

" Lu gapapa?" tanya seungkwan.

" Gue udah berharap banget disitu disambut sama eomma appa gue, waktu itu gue ikut lomba bahasa Inggris dan gue menang juara 1." sambung seokmin.

" Eomma appa gue udah setengah berjalan dari tempat sebelumnya ke tempat gue seberang trotoar, sambil gue mengangkat trophy gue, tiba-tiba dari arah berlawanan ada mobil yang pengemudinya sedang mabuk nerobos lampu merah, dan...." ia sedikit mengambil nafas dalam-dalam.

" Cuma payung ini yang bisa gue ajak kemanapun, payung ini sedikit menghilangkan rasa rindu gue ke orang tua gue."

" Cuma kakak perempuan yang gue punya sekarang."

" Semangat ya seok, gue bakal jadi sahabat,keluarga buat lu, yang selalu ada buat lu, walaupun kita baru kenal tapi gue tau rasanya gimana." ucap seungkwan sambil menepuk pundak seokmin.

" Haha iya kwan,gue seneng lu bisa dengerin cerita gue, cuma beberapa orang yang tau tentang ini, termasuk lu."

Tak terasa mereka telah sampai di halte bus dekat dengan sekolahnya. Mereka segera turun dan berjalan menuju kelas. Kelas mereka sedikit unik, jalan tercepat adalah parkiran belakang kemudian menuju kantin lalu menuju lorong dan sampai dengan cepat tanpa harus melewati gerbang selamat datang.

Di parkiran belakang ternyata mereka melihat mingyu dan wonwoo berangkat bersama. Kemudian seungkwan sedikit bertanya kepada seokmin.

" Emang mingyu sama wonwoo lagi dekat ya seok?"

" Huh?" seokmin terkejut.

" Kemarin gue pulang sama mingyu, dia nawarin gitu, pas diparkiran dia ketemu sama temennya, kakak kelas gitu ada 4 orang, gue lupa nama yang lain yang gue apalin cuma wonwoo, dia bilang kalo dia mantannya."

" Jangan bilang lu kemarin dijadiin tumbal?" ucap seokmin sambil memperlambat jalan mereka.

" Hah tumbal?maksud lo?" tanya seungkwan bingung.

MY BOO MY MINE (gyuboo)~HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang