13 Malam

21.7K 697 8
                                        

Suara dentuman musik terdengar jelas di telinga kedua gadis yang kini sedang duduk bersandar di sofa seraya memandang ke arah dance floor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dentuman musik terdengar jelas di telinga kedua gadis yang kini sedang duduk bersandar di sofa seraya memandang ke arah dance floor.
Dua botol minuman tersaji apik di meja mereka.

"Jadi gimana?"

Senja mengarahkan pandangan nya ke arah sang sahabat,lalu mengerutkan kening nya.

"Apa?"

Amora berdecak kesal. "Nyekek temen dosa nggak sih?"

"Dosa ra,ntar kalau gue metong,gue jadi kunti trus gangguin elo tiap malem.!"

"Emang lo bunting,orang meninggoy jadi kunti tu kalau lagi bunting senjong." Kesal nya.

"Heh belum tentu--"

"Udah udah,malah kemana kemana ngomong nya. Jadi gimana,si om ganteng pas liat elo kek gitu?"

Senja kembali menatap Amora seraya menyesap minuman di tangan nya.

"Lo tau?"

Amora mengangguk. "Kan gue juga dateng sama bokap."

"Itu bukan nya Senja ya ra?" tanya pria berumur yang datang bersama anak dan istri nya.

"Oh,iya pa...!" Amora memincingkan matanya untuk memperjelas pengelihatan.

Sama om ganteng,....

Batin Amora.

"Ma,pa. Mora ke sana dulu ya,mau nyapa Senja."

"Iya,ajak kesini juga nggak papa..!" Sahut sang mama.

Amora mengangguk lalu berjalan mendekat,namun kurang beberapa langkah. Ia melihat Arsen dan keluarga nya mendekati Senja. Akhirnya ia berhenti dan melihat nya dari jauh.

Amora menahan emosinya saat mendengarkan kata-kata yang di lontarkan Felisa.

"Senja,...!" Lirih nya saat ia menyadari jika kondisi sahabat nya mulai tak baik baik saja. Hingga beberapa menit setelah nya ia melihat Derren menarik tangan Senja pergi.

"Lah,di bawa kemana Senja." Amora langsung berali untuk mengikuti kemana perginya Derren.

"Sial..!" Umpatnya saat Derren sudah memasuki lift.

"Gue berharap lo baik baik aja nja...!" Lirih nya lalu berjalan kembali ke pesta.

Senja mengangguk mendengar penjelasan Amora,lalu kembali menyesap minuman nya.

Amora menghembuskan nafas panjang.
"Lo nggak pengen berhenti minum nja?." Senja menatap Amora lalu meletakkan gelasnya.

"Sampe kapan lo bakal kek gini sih nja?" Wajah Amora menyendu. Membuat Senja membuang nafas kasar lalu menyandarkan punggungnya.

"Ra,lo yang paling tau gue gimana,elo yang paling tau kondisi gue kek gimana. Selain obat itu,cuma ini yang bisa bikin gue tenang ra. Gu-gue juga nggak mau kayak gini. Ta-tapi...-" Senja tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Lalu kembali meraih gelas dan menegak minumam nya hingga tandas.

MY NOISY GIRL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang