[18+ DI HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN YA]
🔸 ROMANCE 🔸
USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.....!!!!
_________________________________________
*Note :
- Terdapat adegan 🔞
- Sexuality
- Tindakan kekerasan
- Berdarah-darah
- Dan Kalimat-kalimat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eeuunggh....,!" Derren mengalihkan pandangannya pada Senja yang melengguh.
"Sayang."
Senja mulai mengerjapkan matanya, "sssttt,pusing."
"Mau minum?"
Senja mengangguk, Derren segera membantu Senja duduk,dan membantu nya minum. "Pelan pelan sayang."
"Udah."
Suara Senja terdengar serak,wajah sembab hidung merah dengan mata bengkak. Derren menghela nafas panjang,ia menatap istrinya kasian. Ia amat sangat menyayangi Senja.
"Ada yang sakit?"
Senja menggeleng,ia baru sadar jika ia sedang berada di rumah sakit. Lagi?
"Rumah sakit? lagi?" Tanya nya lirih.
"Kamu drop, dan dokter minta kamu di rawat dua sampai tiga hari."
"Hufhhh...!" Senja menghembuskan nafas panjang.
"Kenapa hem?"
Senja hanya diam.
Derren sadar,dan paham. Jika kondisi Senja belum baik baik saja. " Udah dong,jangan sedih terus."
Tiba tiba terdengar isakan lirih dari bibir sang istri, Derren pun membawa Senja ke dalam pelukannya. "Sssttt,udah dong sayang, nggak malu apa sama dedek nangis terus?"
Senja mengerutkan keningnya,lalu mendongak untuk menatap Derren. "Dedek?" Tanyanya perau. Hidungnya mampet,dan terlihat sangat merah dengan air mata yang masih mengalir.
Menggemaskan, itulah yang Derren lihat sekarang.
"Pipi sama hidung kamu merah, jadi pengen gigit ." Gemas nya.
"Iiihhh."
Derren tertawa,lalu kembali memeluk Senja di atas ranjang nya. "Udah ya, ihklasin papa,jangan sedih terus,papa juga pasti nggak mau liat kamu kayak gini, lagian-" Derren menggantung kata kata nya.
"Lagian?" Tanya Senja.
Tiba-tiba tangan Derren terulur untuk menyentuh perut nya. "Kasian dedek kalau maminya nangis terus,ntar ikutan sedih."
Mata Senja mengerjap lucu, Derren benar benar gemas sekarang, "hiiihhh, boleh nggak sih gigit pipi kamu" gemas nya dengan tangan yang mencubit gemas pipi Senja.
"Ih,sakittthhh byyyy..."
"Makanya jangan sedih terus,"
Senja terdiam,ia kembali merasakan usapan lembut di perutnya.
"Kenapa kok diem?"
"Ma-maksud kamu apa,kok-" Senja menggantung ucapan lalu menunduk untuk melihat tangan Derren. Derren yang paham pun tersenyum.
"Di sini" ia menunjuk perut Senja. "Ada calon buah hati kita." Ucapnya lembut.
Deg Deg Deg
Jantung Senja berdetak kencang. Ia masih belum paham maksud ucapan Derren.