[18+ DI HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN YA]
🔸 ROMANCE 🔸
USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.....!!!!
_________________________________________
*Note :
- Terdapat adegan 🔞
- Sexuality
- Tindakan kekerasan
- Berdarah-darah
- Dan Kalimat-kalimat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini Senja terbangun dengan mata pandanya. Ia menatap malas dirinya di pantulan kaca. "Kek gembel gue " ucap nya lalu melenggang ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama. Ia sudah menyelesaikan ritual mandinya.
"Gilak,wajah si om masih terbayang bayang di otak gue. Aaarrhhkkk. Hah." Senja mengacak-acak rambutnya bahkan ia sampai menjambak nya hingga beberapa helai rambut nya rontok.
"Oh ayolah,malam itu belum tentu terjadi Senja. Everything is alright oke. Hah."
Ia kembali menyisir rambut nya namun. "Aaarrhhkkk. Enggak,ini nggak baik baik aja. Gimana kalau dia punya foto bug*l gue. OH NO.!"
"Hiks, gimana dong ini. Astaga."
Setelah berperang dengan batin nya sendiri, akhirnya Senja telah sampai di kantor, terlihat jelas jika ia sedang tak baik baik saja. Senja yang biasanya ramah dan selalu tersenyum. Kini terlihat amat sangat minim ekspresi.
Ceklek
Senja menatap ke arah pintu ruangan nya yang terbuka dari luar.
"Ck, sungguh sungguh minim attitude." Kesal Senja. Namun orang itu tetap masuk dan langsung duduk di depan Senja.
"Bisa ketok pintu dulu tuan Arsen yang terhormat,apa orang tua anda tidak mengajarkan tentang sopan santun.?" Ketusnya.
Arsen menghela nafas panjang,namun ia tak menanggapi omelan sang adik.
"why?"
"Ada hubungan apa kamu sama tuan Alexander?."
Senja memancing kan matanya, Senja gadis yang sangat peka. Ia tau jika ada seseorang lagi yang sedang berada di depan pintu ruangan nya.
"That's my privacy sir...!"
Lagi lagi Arsen menghela nafas panjang,ia harus sabar. "Saya bertanya sebagai kakak kamu Senja."
"Oh,kakak ya?. Tapi,sejak kapan anda menganggap saya adik anda tuan Arsenio."