"Saya ini bukan seorang Papa yang baik."
Pria itu menangis tak tau malu dihadapan kami. Ia tau keberadaan kami dari supir yang mengantarkan Mama bertemu ku waktu itu. Demi Tuhan, aku merasa kasihan kepada pria tua ini, papaku. Ternyata persepsi semua orang kaya hidupnya bahagia itu salah. Pria tua ini diantar 3 bodyguard dengan mengendarai Rolls RoyceMungkin ini saatnya aku memberanikan diri untuk explore kehidupan Mama Papa sebenarnya lebih dalam lewat jari jemariku yang canggih ini. Di Instagram aku hanya mendapatkan kehedonan Mama dan Karina, sedangkan di Detik Forum lah aku mendapatkan banyak informasi. Disana tercantum 'pelakor kelas kakap' yang ditujukan pada Eri Salim "HAH ITUKAN NAMA MAMA."
Saat itu aku diam sejenak tak percaya, ternyata Mama adalah selingkuhan Papa saat itu dan aku adalah anak haram. Malu sekali, ditaro dimana mukaku kalo teman-teman sampai tau hal ini. Pantas saja Mama membuangku, ia ingin namanya tidak tercoreng di publik karena saat mengandungku belum keadaan sah bahkan nikah siri pun belum dilakukan. Berbeda dengan hadirnya Karina, mereka sudah menikah resmi dan Papa sudah cerai dengan mantan istrinya. Hebat sekali Mama seorang diva menyembunyikanku dari Papa dan Publik.
Lagi-lagi Mama mengirimku pesan dengan nomor lain, karena muak untuk blok banyak kontak. Aku akhirnya membalas pesan itu dengan ketus dan pedas.
Buaya betina :
Nak, nanti mama mau ambil rapot kamu kita ketemu di sekolah yah.Firenza :
Jangan so so an ambil rapot deh, mau bikin malu saya didepan temen-temen?Buaya betina :
Siapa yang mau bikin malu kamu sih, mama cuma mau denger langsung kinerja belajar kamu dari wali kelas.Firenza :
Mending gausah deh yah, cukup Bunda aja yang ambil.Buaya betina :
Bunda sudah serahin semuanya sama Mama.Firenza :
Anda sehat? katanya gamau publik tau kasus ini haha lawak.Buaya betina :
Kamu belum tau yang sebenernya nak, apapun itu pokoknya mama akan tetap datang ke sekolah kamu!"Dasar nenek sihir." gerutuku sambil melempar hp ke kasur. Pusing sekali menghadapi masalah ini, masalahnya selama ini hanya Mikha yang tau kasus ini. Di dokumen apapun juga tercantum bahwa aku adalah anak kandung Bunda Hanum dan Ayah Reino BUKAN anak Yarif dan Eri. Pokoknya aku masih ga terima dan gapercaya aku anak kandung 2 manusia egois itu. Selang beberapa jam, ada dm instagram masuk ternyata dari @karinasoe ia mencaci maki aku, mengatai bahwa akulah penyebab orang tuanya bertengkar hebat dan terdengar kabar akan bercerai.
"Dasar anak kecil gaada adab." gumamku.
Aku membalasnya masa bodoh dan sisanya hanya di read saja olehku. Gaada assalamualaikum udah main marah-marah aja, keliatan sih didikannya ga bener. Hedon doang akhlak kagak punya, gini banget punya adik gaada otak. T-tapi aku baru tau info orang tuaku akan bercerai, lumayan kaget sih tapi engga yang banget gitu loh...
Tiba saatnya hari pembagian rapot. Jantung ini rasanya berdetak lebih kencang, bukan karena takut nilaiku anjlok tapi tak siap dengan kehadiran Mama yang sudah aku tolak mentah-mentah namun gagal. Entah mengapa Ayah dan Bunda pasrah sekali, apakah mereka tidak punya kekuatan? ntahlah aku juga bingung. Hari-hari yang aku lewati pun tidak secerah biasanya. Oh iya, sebelumnya aku sudah memohon pada Ibu yang mengAsihi ku saat dulu, Tante Mita. Agar ia saja yang mengambil rapot, sekalian mengambil rapot Azka, anaknya. Aku dan Azka hanya lahir beda hari dan kini kami satu sekolah di SMA Negeri 7 Bandung. Namun Tante Mita menolak karena sudah tau rapotku akan diambil Mama.
Saat aku berbincang dengan Flora dan Reta di koridor sekolah, tiba tiba Mama menghampiri kami. Tepat dibelakang Mama ada Mikha yang datang untuk mengalihkan perhatian Flora dan Reta. Akupun segera memerintahkan mama untuk cepat-cepat saja ambil rapot lalu pulang. Namun wanita itu arghh, malah perkenalan kepada semua Ibunya teman-temanku, mana pake acara foto bareng segala lagi. Trus aku pula yang fotoin mereka, bikin emosi pagi-pagi saja.
"Mamah kamu ternyata penyanyi terkenal yah." Celetuk Ibunya Ronald kepadaku saat Mama hendak mengobrol dengan Bapak wali kelas.
"Eh eh jeng tapi kok gapernah ada kabar Eri Salim punya anak umur segitu sih."
"Iya deh perasaan anaknya cuman 1, itupun masih SMP kalo gasalah."
"Waduh saya kurang up to date dong, secara saya dan Bu Anggie itu tetangga nya Firenza."
"Kurang kenceng bu, ngomongnya." gumamku kesal dalam hati, dasar Ibu-ibu ini kalo ngegosip gatau tempat mana didepanku lagi hadehhh. Gak lama lagi nih, temen-temen pasti pada kepo sama kasus ini. Acara musuh-musuhan pun pasti ada inimah, ribet banget sih hidup.
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Tersayang
Non-FictionIni kisah Firenza Maharani, seorang perempuan malang yang baru mengetahui keluarga kandungnya saat sweet eighteen. Kejutan yang ia dapat berbeda dengan yang lain rasakan, entah harus merasa senang ataukah sedih akupun bingung. Tunggal sudah bercaba...