Chapter 19. Reivando Nawasena

228 21 2
                                    

September 2021. Seminggu setelah Bali.

Hari-hari Harza dan Tarra berjalan seperti biasa. Hanya perasaan mereka berdua yang tidak sedang baik-baik saja. Sudah seminggu lebih Tarra memilih untuk menyibukkan diri di kantor lalu pulang tengah malam.

Tanpa sadar ia lebih memilih menghindari Harza karena ia tidak sanggup bila harus melewati hari-harinya bersama Harza seperti dulu. Ponsel Tarra bergetar.

Harza

Bes, where are you? I kinda miss you :)

Tarra hanya menatap ponselnya dan membiarkan pesan itu tidak terbaca seharian.

Tarra sedang bersiap-siap pulang. Ia sedang memasukkan gulungan gambar ke dalam tabung dan melihat ada notifikasi masuk di laman pesan.

Harza

Please don't change. I feel like we've just ended a relationship. The relationship we haven't started, yet.

So, if i say i'm okay with that. That's an okay for me. Jadi kita biasa aja ya. OKE?

Tarra menghela nafasnya panjang. Ia akhirnya memutuskan untuk membalas pesan Harza.

Tarra

Bes, i'm sorry. I still make up my mind but.... I'll try :)

Setelah berhari-hari akhirnya ada seulas senyum di wajah Tarra.

"Senyum-senyum sendiri awas gila lu." Senggol Bara di sebelahnya. "Lu kok diem-diem aja balik dari Bali? Ngga ada apa-apa emang disana?" Tanya pemuda itu sambil membantu Tarra membereskan dokumennya.

Tarra menghentikan aktivitasnya lalu menatap Bara. "Bar, Harza ngomong sama gue tentang perasaan dia."

"Terus?"

"Terus guenya masih bingung mau gimana. Jadi gue minta waktu sama dia."

"Lah, yang bener aja lu. Pasti gara-gara Ando lagi? Iya kan?" Bara meletakkan dokumen di mejanya lalu berdiri tegak sambil menatap Tarra.

Tarra mengangguk pelan sambil masih fokus pada gulungan kertas di hadapannya.

"Bener-bener ya lu. Terus dianya mau?" Tanya Bara. Tarra mengangguk untuk kedua kalinya, tanpa suara.

"Hmm.. It's your choice, your life. You've grown enough to decide which best for yourself. But, you have a chance to move on. With Harza. But in the otherwise, you always choose the bumpy road." Bara menggelengkan kepalanya sambil melanjutkan kalimatnya. "Tarraaaa... Tarraaa..."

Tarra masih terdiam dengan perkataan Bara barusan. A blunt, outspoken bestfriend, yet almost cold hearted when he spits fact.

Bara mengalihkan pembicaraannya. "Ta, by the way, lusa kita ada gala dinner sama tim projectnya Ando. Plus direksi-direksi juga. Lu harus siapin mental ya."

Tarra hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. Kenapa harus Ando. Kenapa harus Harza.

***

September 2021. Acara Gala Dinner.

"Bapak Ibu, perkenalkan ini Tarra. Dia nanti jadi asisten Damara sama saya untuk project ini." Santoso memperkenalkan Tarra pada jajaran direksi perusahaan tempat Ando bekerja sama. Tarra menyalami semua orang disitu lalu melemparkan senyumnya kepada semua yang ada, termasuk Ando. Ia harus bersikap seprofesional mungkin.

Run Harza Run [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang