Tarra menatap dirinya di depan kaca. Ia sedang merapikan make-up simpel di wajahnya sambil merapihkan rambutnya yang saat ini hanya ia jepit kanan kiri dan ia biarkan terurai. Tarra memilih untuk menggunakan jumpsuit panjang berwarna khaki tanpa lengan. Ia menepuk-nepuk pipinya dan memandang layar ponselnya. Sudah pukul 6 dan belum ada tanda-tanda kabar dari Harza.
Di sisi apartemen lainnya, Harza hanya terduduk sedari tadi. Ia mengusap rambutnya yang masih basah dengan handuk. Seketika pikirannya mendadak kosong dan terbang ke kisahnya sekitar 3 tahun lalu.
***
April 2018.
Harza sedang menunggu antrian kopinya ketika pelayan memanggil dari dalam area kitchen.
"Atas nama Kak Harza dan Kak Kesa, kopinya sudah bisa diambil."
Harza beranjak dari kursinya menuju konter tempat mengambil minuman. Disitu ia berpapasan dengan gadis yang sepertinya bernama Kesa, sesuai panggilan pelayan tadi.
Harza dengan cepat mengambil pesanannya lalu berjalan ke arah pintu keluar sambil menyeruput isi gelasnya. Tiba-tiba raut Harza berubah sambil mengecek dan melihat kemasan minumannya. Tertulis nama 'Kesa' disitu.
Yah, salah ambil, batin Harza sambil berjalan kembali ke arah konter. Ia melihat gadis tadi masih menunggu makanannya dipanaskan. Sepertinya gadis itu juga tidak sadar pesanannya tertukar.
Harza menepuk pundak gadis itu, "Mbak, sorry banget. Pesanannya kayaknya ketuker sama punya saya. Coba diliat dulu deh. Saya ganti ya. Masih nungguin makanan kan?"
Gadis yang bernama Kesa itu menoleh ke arah Harza. "Oh ya? Masa?" Ia melihat gelas minuman di hadapannya dan tertawa. "Iya ketuker. Eh, gapapa. Gue beli lagi aja, gue juga ga liat-liat dulu."
Gadis itu lalu menyerahkan gelas kopi yang ada di tangannya ke arah Harza.
"Lah gapapa gue ganti aja. Bentar ya, bentar." Harza bergegas berjalan ke kasir sambil memesan minuman yang baru untuk gadis itu. "Mmm.. Kesa? Kesa kan ya namanya. Ini cappuccino bukan ya?"
"Keisha, nama gue Keisha, pake 'i' sama 'h'. Iya hot cappuccino. Thanks ya." Jawab gadis itu sambil tersenyum.
Harza dan Keisha akhirnya menunggu bersama di konter pengambilan minuman. Ntah kenapa Harza berinisiatif untuk melakukannya padahal bisa saja ia langsung bergegas pergi karena saat itu ia masih memiliki jadwal kuliah.
"Keisha, pake 'i' sama 'h'. Gue Harza." Harza menjulurkan tangannya mengajak berkenalan.
"Gue Keisha." Sambil membalas uluran tangan Harza. "Kayaknya gue pernah liat lu deh? Anak Stara bukan?"
Keisha, tidak seperti gadis-gadis pada umumnya, yang biasanya mengernyitkan raut wajah mereka ketika melihat penampilan Harza yang kadang susah dinalar. Gadis itu hanya memandang Harza sekenanya saja sambil tetap bersikap ramah.
One of a kind, batin Harza.
"Iya gue anak Audio Engineering angkatan 2017. Lu sendiri anak Stara? Fakultas apa?"
"Anak Hukum, tapi gue angkatan 2014." Jawab Keisha sambil menyeringai.
"Oh ya, masak? Kok ngga keliatan sih? Gue kira kita seangkatan." Harza tanpa sadar mengucapkan kalimat pujian tersebut.
"Makasih Harza, nomer sepatu berapa?" Tanya Keisha tiba-tiba.
"Nomer sepatu?" Harza kebingungan.
"Ga asik, ah. Becandaan gue jadi tanggung nih." Keisha tertawa memperlihatkan lesung pipi di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Harza Run [completed]
FanfictionHarza totally not my type. I need a mature, cool, calm and collected man. -Tarra- I'm more than the Anantara's title along with my name. -Harza- Sama-sama berusaha bangkit dari jebakan masa lalu, siapakah yang cintanya akan jatuh paling dalam? Publi...