Chapter 12. By All Means

242 27 13
                                    

Juli 2021.

"Za, dimana?"

"Baru sampe parkiran apartemen. Kenapa, Ta?"

"Sibuk ga nanti malem?"

"Ngga."

"Temenin makan, ya. Mau ga?"

"Oke nanti kalo gue udah sampe, gue langsung ke tempat lu."

"Oke, Za."

Harza dan Tarra saat ini sudah duduk manis di meja makan apartemen Tarra menikmati makan malam mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harza dan Tarra saat ini sudah duduk manis di meja makan apartemen Tarra menikmati makan malam mereka.

"Lu kayak yang capek, Ta." Tanya Harza dengan raut sedikit khawatir.

"Ngga papa. Gue ngantuk aja."

"Tidur lah abis ini."

"Lagi pengen nonton tapi gue males keluar. Temenin gue nonton dulu ya."

"Iya, oke. Tapi abis itu lu tidur. Jangan kerja lagi."

"Ngaca, Za."

Mereka berdua hanya tertawa sambil menyelesaikan makanan di piring mereka. Setelah makan, Tarra dan Harza menyandarkan tubuh mereka ke sofa dengan santai.

"Za, nonton La La Land mau ga?"

"Boleh. Emang lu belum nonton?"

"Udah berkali-kali tapi suka aja."

"Yaudah oke."

Tarra lalu memulai film yang dimaksud sambil tanpa sadar menyandarkan kepalanya di lengan Harza. Tarra memain-mainkan jemari Harza sambil tetap fokus pada cerita yang sedang ia tonton. Sesekali mereka bertukar pendapat dan menertawakan cerita masing-masing.

Batin Harza selama satu setengah jam ini seperti terbang kesana kemari dengan perlakuan Tarra yang begitu hangat. Ia memberanikan diri membelai pucuk kepala Tarra dan merapikan rambut-rambut berjatuhan ke belakang telinga gadis itu.

"Za, sadar ga sih." Tanya Tarra sambil melingkarkan tangannya ke lengan Harza.

"Apa?"

"Cerita Mia sama Sebastian itu kayak kita sama mantan kita. Lebih tepatnya, kayak lu sama Keisha. Both of you already have different path. And Keisha choose to be happy."

"And then?" Tanya Harza sambil tersenyum.

"I hope you'll find your own happiness, Za."

"On my way, Ta." Ucap Harza sambil mengacak pucuk kepala Tarra.

***

Tarra membawa beberapa dokumen ke meja Bara sambil mengerutkan bibirnya. Ia mendengus kesal sambil melipat tangannya.

"Bar, klien lu kenapa sih?"

"Klien gue kenapa?" Tanya Bara bingung. Ia baru saja mengangkat badannya untuk makan siang tapi Tarra seketika menghampirinya.

Run Harza Run [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang