SATU

72 8 1
                                    


Haiii, aku kembali lagi! Sedikit cerita, Aku awal nya ga percaya diri, karena seperti nya cerita NaurAltair sedikit peminat nya. Tapi setelah dipikir-pikir lagi cerita aku ga terlalu buruk, meskipun yang baca belum terlalu banyak, jujur aku udah seneng banget karena itu diluar ekspetasi dan aku sangat bersyukur akan hal itu. Jadi aku mutusin buat terusin cerita nya☺️

Terimakasih buat yang udah ngasih semangat dan dukungan nya, jujur itu sangat memotivasi aku.🤍

Semoga kalian suka sama cerita ini yaa:)

SELAMAT MEMBACA!🤗

***

Bintang itu sudah redup dan tidak akan pernah bersinar lagi. -Naura

Satu tahun setelah kepergian Altair...

MENJALANI hidup tanpa Altair bukan lah suatu hal yang mudah bagi Naura. Ini adalah hal yang sangat berat, Naura tidak tahu harus berbuat apa, Hidup nya terasa sudah mati ikut bersama dengan Altair yang sudah pergi meninggalkan nya.

Bagi Naura hidup sudah tidak ada arti nya lagi tanpa Altair. ia memilih untuk mengakhiri hidup nya, Naura melukai pergelangan tangan nya menggunakan gunting berharap dengan hal itu bisa membuat ia pergi menyusul Altair. Tapi sayang takdir berkata lain, Naura berhasil selamat.

Namun semua tidak selesai begitu saja, Naura memang berhasil selamat tapi tidak dengan hati nya. Naura menjadi semakin tak terkendali, ia selalu ingin melukai dirinya sendiri sampai akhirnya Naura disarankan agar dibawa ke psikiater untuk menjalani pengobatan.

Naura mengalami stress dan deperesi berat butuh satu tahun lama nya bagi Naura untuk menata hidup nya kembali. Satu tahun yang paling berat dalam hidup Naura melewati masa-masa sulit nya tanpa Altair.

"Hai, apa kabar?" Naura meletakan bunga yang dibawanya diatas gundukan tanah yang sudah ditumbuhi rumput "Maaf ya aku baru bisa dateng kesini lagi"

"Kamu tau ga Al, aku udah berusaha buat nyusul kamu tapi gagal. Tuhan ga ngizinin aku buat ketemu kamu padahal dia tau kalau aku kangen banget sama kamu." Naura menceritakan apa yang dialami nya pada Altair

"Kenapa takdir begitu kejam sama kita berdua, kenapa Tuhan mempersatukan kita kalau akhirnya kita dipisahin kaya gini. Bahkan Tuhan ga ngizinin aku nyusul kamu, Aku bingung Al apa yang harus aku lakuin tanpa kamu, aku masih bingung bagaimana menjalani hidup aku tanpa kamu"

"Mereka bilang aku hanya perlu waktu buat ngelupain semua tapi bagi aku mau berapa pun tahun yang aku lewati rasa nya ga akan pernah bisa buat aku lupain kamu" Lanjut Naura

Naura memang sudah sembuh dari depresi nya, tapi untuk melupakan Altair adalah hal yang tidak akan pernah bisa dilakukan nya. Altair memang sudah pergi tapi tidak dengan cinta nya. Cinta itu masih ada sampai sekarang dan akan terus ada dihati Naura sampai kapanpun.

"Kamu pasti udah bahagia disana dan ga ngerasain sakit lagi, harus nya aku juga ikut bahagia disini tapi nyata nya aku ga bisa." Naura mengusap nisan Altair berbarengan dengan air mata nya yang menetes

"Kita harus bahagia bersama sesuai janji kamu jadi kamu harus tungguin aku disana ya nanti aku bakal susulin kamu" Ucap Naura lalu memeluk nisan Altair

Tanpa Naura sadari ada seseorang yang sedari tadi mengawasi nya, berdiri tidak jauh dari makam Altair sembari memasukan kedua tangan nya kedalam saku celana sambil terus memperhatikan Naura bahkan mendengar semua yang Naura ucapkan.

UNTUK NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang