EMPAT

32 4 0
                                    


Aku berfikir merelakan kepergianmu sudah yang paling sulit tapi ternyata menerima kenyataan jauh lebih sulit -Naura

***

Bintang Agra Altezza laki-laki sederhana dengan segala tingkah laku random nya.
Bintang adalah seorang mahasiswa jurusan ekonomi dan bisnis. Bintang bisa kuliah dikampus karena beasiswa meskipun pecicilan dan banyak tingkah Bintang memiliki kepintaran diatas rata-rata hal itu lah yang membuat ia bisa kuliah dikampus yang cukup mewah di Jakarta.

Saat ini Bintang baru saja menyelesaikan kelas nya ia keluar dari kelas bersama dengan Danu satu-satunya teman yang paling dekat dan juga akrab dengan Bintang dikampus.

"Nu, gue mau nanya serius nih sama lo" Bintang merangkul Danu sembari berjalan menyusuri lorong kampus

"Nanya apaan? Kaya nya pertanyaan lo serius banget" Sahut Danu

"Gue kan tau nih sepak terjang lo didunia percintaan secara lo ini playboy kelas teri udah banyak deketin cewek. ya meskipun muka lo biasa aja tapi lo bisa--"

Danu melepaskan tangan Bintang yang berada dipundak nya dengan kesal "Bisa ga si Bin kalo lo mau nanya itu nanya aja ga usah pake jelek-jelekin gue dulu!"

"Jelek-jelekin gimana si Nu jelas-jelas gue muji lo" Seru Bintang

Danu memutar bola mata nya malas "Masalah nya pujian lo sama hinaan lo itu beda tipis"

Bintang tertawa garing "Haha oke kali ini gue serius"

"Gue lagi tertarik sama cewek tapi dia jutek banget muka nya ga pernah senyum padahal gue yakin kalo dia senyum pasti cantik banget" Bintang tersenyum sambil membayangkan wajah Naura

"Terus?" Tanya Danu

"Sikap cuek nya itu bikin gue penasaran Nu, gue jadi tertantang buat naklukin hati nya. Jadi gue mau minta tips dan trik lo buat buat deketin dia" Lanjut Bintang

Seketika tawa Danu pecah mendengar ucapan Bintang hal itu membuat Bintang menyerit heran, apa yang lucu?

"Gue lagi serius kok lo malah ketawa si"

"Akhirnya lo suka juga sama cewek gue kira lo itu gay" Danu tertawa ngakak mengejek Bintang

Bintang menarik telinga Danu cukup keras "Danu asu mulut lo!"

Danu mengusap-usap telinga nya yang dijewer Bintang "Tangan lo juga ga usah enteng ya Bintang bangsat"

"Wajar aja gue ngira lo gay soalnya lo jomblo udah tahunan semenjak putus dari mantan lo yang--"

Pletakk

"Ga usah bahas-bahas itu bisa!" Bintang menjitak kepala Danu cukup keras

"Gue cuma butuh tips dan saran dari lo" Seru Bintang kesal

Danu mengusap-usap kepala nya yang dijitak Bintang "Lo kdrt mulu sama gue ye Bintang bangsat!"

"Udah deh Nu lo ga usah menguji kesabaran gue karena--"

"Harus nya gue yang marah karena lo udah menguji kesabaran gue dengan melakukan kdrt--"

"Stop bilang kdrt! Gue ga mau bangun rumah tangga sama lo. Amit-amit" Bintang bergedik ngeri

Baru saja Danu ingin membalas ucapan Bintang dering ponsel nya lebih dulu berbunyi membuat ia mengurungkan niat nya.

"Bentar-bentar pacar ketiga gue nelpon" Danu menyuruh Bintang untuk diam dulu karena ia ingin mengangkat telpon

Ekperesi wajah Bintang seketika langsung berubah menjadi masam bisa-bisa nya orang seperti Danu mempunyai begitu banyak pacar. Bintang sampai tak habis pikir pelet apa yang dipakai Danu sampai banyak wanita yang terpincut pada nya.

UNTUK NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang