"Makan dulu Tang tar keburu dingin makanan lo" Tegur Bima pada Lintang yang masih fokus mengetik dilaptop nyaSaat ini mereka sedang berada di kantin menikmati makan siang
"Udah dingin kaya orang nya" Sahut Gilang dengan suara amat pelan
Sudah empat hari Lintang mendiami Gilang sejak kejadian dimana Gilang menyarankan Lintang untuk mengajak Naura kepantai dan berakhir dengan Naura yang dibawa kerumah sakit Lintang sama sekali tidak berbicara pada Gilang bahkan Lintang selalu menatap nya tajam hal itu membuat Gilang ketar ketir sendiri
"Lo lagi ngerjain apa si sibuk banget" Tanya Bima lagi
Juna yang kebetulan duduk disamping Lintang sedikit mengintip guna melihat apa yang sedang Lintang kerjakan
"Grafik kenaikan saham dan penurunan" Ucap Juna melihat layar laptop Lintang yang menampilkan grafik dan juga angka-angka yang Juna tidak mengerti sama sekali
"Lo kan kuliah nya kedokteran kok main nya saham saham si emang di kedokteran belajar saham juga?" Tanya Juna bingung
"Seharus nya yang belajar kaya gitu tuh Bima dia kan kuliah nya jurusan manajemen bisnis kalo kedokteran itu belajar nya obat-obatan penyakit-penyakiit ga ada nyambung nya ke saham-saham" Celetuk Gilang asal dan langsung mendapat tatapan tajam dari Lintang
"Oh iya mungkin Pak dokter kita ini mau nanem saham disalah satu rumah sakit makanya dia belajar tentang saham positif thinking aja ya ges ya" Gilang menyengir diakhir kalimat ia meralat kembali ucapan nya karena mendapat tatapan tajam dari Lintang
"Lo ga lagi nyembunyiin sesuatu kan Tang?" Bima curiga ada sesuatu yang sedang disembunyikan Lintang
Lintang menutup laptop nya lalu menggeleng menjawab pertanyaan Bima
"Yakin Tang? Tar aja lo diem-diem udah jadi CEO" Lintang tersenyum tipis mendengar ucapan Juna
"Kalo Lintang beneran jadi CEO berarti dia adalah calon dokter muda dan CEO kaya raya wahh amazing!" Ujar Gilang terkagum-kagum jika itu benar terjadi
"Ga ada yang jadi CEO gue mau jadi dokter" jawab Lintang membuka suara
"Gue duluan" Lintang berniat untuk berdiri namun ditahan Bima
"Eh tunggu mau kemana lo"
"Perpus, disini berisik" Ucap Lintang sambil melirik Gilang
Gilang yang dilirik seperti itu langsung membuang muka nya kesembarang arah "Sialan gue lagi aja!" Umpat Gilang dalam hati
"Makanan lo?"
"Buat lo aja gue ga laper" Lintang sudah ingin melangkahkan kaki nya namun lagi-lagi ditahan Bima.
"Tunggu, lo uduk dulu bentar ada yang mau gue omongin sama lo" Mendengar ucapan Bima akhirnya mau tidak mau Lintang kembali duduk
"Weekend nanti gue mau ke Bandung ketemu Adel dan gue pengen ngajak lo sama--"
"Maksud nya lo mau jadiin Pak dokter nyamuk disono Bim? Nemenin lo mesra-mesraan sama Adel? Wah parah banget lo" Cerocos Gilang memotong ucapan Bima
"Gue belum selesai ngomong njing" Sahut Bima emosi
"Lo pasti mau kangen-kangenan sama Adel ngapain ngajak-ngajak orang" Cibir Gilang
Bima memilih mengabaikan Gilang dan melanjutkan ucapan nya "Gue niat nya pengen nemuin Adel sendiri tapi Adel minta ajak Naura makanya gue mau ngajak lo juga" jelas Bima
"Gue ga diajak nih gue" Tunjuk Gilang pada diri nya sendiri
"Ga penting, mau ngapain lo disono mau jadi nyamuk lo" Ejek Bima membuat Gilang mendengkus
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK NAURA
Teen FictionSequel dari NaurAltair Ada baik nya baca cerita NaurAltair terlebih dulu agar paham dengan alur ceritanya. *** Altair adalah bintang dihidup Naura, hadirnya mampu menyinari hidup Naura yang gelap. Dan saat bintang itu...