BINTANG dan Naura berjalan dilorong kampus berdua setelah selesai membaca buku di perpustakaan. Pandangan Bintang tidak terlepas dari Naura sesekali ia menengok mengembangkan senyum nya pada Naura yang berjalan disamping nya.Meskipun saat diperpustakaan tadi tidak ada percakapan antara kedua nya Bintang tetap senang karena bisa membaca buku di perpustakaan bersama Naura sekaligus memandangi gadis itu.
Ternyata Naura itu benar-benar cuek jika Bintang tidak membuka pembicaraan maka Naura tidak akan bicara. Seperti sekarang keheningan menyelimuti mereka.
"Sabar Bintang lo harus ekstra sabar" Ucap Bintang dalam hati sambil melirik Naura.
Bintang tidak fokus pada jalan yang ada didepan nya karena ia terus menengok ke samping hingga....
Duggg
"Aduhhh" Bintang reflek memegangi dahi nya ia baru saja menabrak tembok
"Bintang kamu ga papa?" Naura kaget melihat Bintang menabrak tembok
Bintang mengusap-usap dahi nya yang sedikit memerah "Ga papa Naura cuma puyeng dikit"
"Emang kamu ga liat tembok segede itu?" Tanya Naura bingung
"Liat ko cuma tadi ga keliatan kalo didepan gue ada tembok soalnya mata gue minus" Alibi Bintang
"Kenapa ga pake kaca mata?"
"Gue ga suka pake kacamata ntar keliatan banget pinter nya" Jawab Bintang disertai cengiran nya
Naura hanya bisa menggeleng pelan mendengar nya "Aku mau pulang" Ucap Naura baru saja ia ingin melangkah tapi Bintang menghentikan nya
"Ehh...Tunggu lo pulang naik apa?"
"Taksi"
"Pulang sama gue aja" Ucap Bintang dengan percaya diri
Namun seperkian detik kemudian ia meralat ucapan nya "Maksud nya gue aja yang anterin lo pulang dari pada lo naik taksi mahal mending sama gue gratis, selamat, aman sampai tujuan." Seru Bintang
"Ga usah nanti ngerepotin" Tolak Naura
"Ga ngerepotin Naura serius deh kan gue yang nawarin berarti gue yang mau" Naura diam menatap Bintang curiga
"Gue ga ada niat jahat apapun kok suer deh kalo gue macem-macem lo laporin aja ke polisi, nama gue Bintang Agra Altezza anak nya Bunda Fara tinggal dijalan Gang senggol RT 02/03" Jelas Bintang
Naura tersenyum tipis mendengar nya kenapa laki-laki dihadapan nya ini lucu sekali.
"Tapi aku bisa pulang sendiri" Naura masih menolak ajakan Bintang
"Pliss anggep aja ini sebagai awal dari kedeka--maksud nya awal dari pertemanan kita bukan nya kita teman sekarang?" Bintang tidak mau menyerah begitu saja ia akan berusaha sebisa mungkin agar Naura mau menerima ajakan nya
"Gue pengen kita lebih--maksud nya gue mau lebih mengenal lo sebagai temen gitu" Bintang mengumpat dalam hati mulut nya benar-benar tidak bisa direm hampir saja ia keceplosan
Bukan nya menjawab ucapan Bintang, Naura justru memperhatikan sepasang laki-laki dan perempuan yang tidak jauh dari nya sedang berjalan berdua seperti sedang membicarakan sesuatu.
Orang itu adalah Lintang dan seorang perempuan yang tidak Naura kenali. Mereka terlihat begitu akrab padahal setau Naura Lintang adalah orang yang tidak mudah bergaul apa lagi berbincang dengan orang asing, Tapi ini Lintang terlihat asik mengobrol dengan perempuan itu.
Apa mungkin perempuan itu adalah pdkt'an Lintang atau mungkin pacar nya?
Naura segera menggelengkan kepala nya untuk apa juga ia memikirkan nya itu sama sekali bukan lah hal yang penting bagi Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK NAURA
Fiksi RemajaSequel dari NaurAltair Ada baik nya baca cerita NaurAltair terlebih dulu agar paham dengan alur ceritanya. *** Altair adalah bintang dihidup Naura, hadirnya mampu menyinari hidup Naura yang gelap. Dan saat bintang itu...