DELAPAN

28 2 0
                                    


GILANG bersama yang lain berjalan menyusuri lorong kampus menuju kantin. Mereka sudah selesai dengan jadwal kuliah nya masing-masing dan sekarang waktu nya untuk mengisi perut mereka yang lapar.

Sebenarnya tadi Bima ingin makan diluar tapi Gilang menghalangi nya dan mengajak nya untuk makan dikantin kampus saja.

Mereka sudah sampai dikantin namun tiba-tiba Gilang merentangkan tangan nya menghentikan langkah mereka.

"Stop-stop!!" Seru Gilang

"Kenapa si Lang?" Tanya Juna bingung

"Jangan macem-macem deh Lang" Kata Bima menimpali

"Coba liat kesana" Tunjuk Gilang

Bima, Juna dan Gilang mengikuti arah yang ditunjuk oleh Gilang disana ada Naura yang sedang duduk seorang diri sambil mengetik sesuatu dilaptop nya.

"Naura maksud lo?" Gilang mengangguk menjawab pertanyaan Juna

"Tau kan apa arti nya?" Gilang berharap mereka paham apa maksud nya

Juna dan Bima saling pandang tidak mengerti sedangkan Lintang tampak acuh ia justru fokus memperhatikan Naura.

"Aduhh...jangan bego-bego banget napa!" Gilang memberi kode pada Bima dan Juna agar melihat ke arah Lintang yang fokus memperhatikan Naura

"Gue paham" Ucap Bima yang diangguki oleh Juna

"Oh iya iya"

"Samperin Tang jangan diliatin aja" Seru Juna namun Lintang hanya diam saja

"Ayo dong Pak sampe kapan lo mau diem aja ayo samperin" Ucap Gilang antusias

Lintang tetap tidak merespon ia masih setia berdiri ditempat nya.

"Udah biarin aja" Ucap Bima melihat keterdiaman Lintang

Gilang berdecak kesal melihat Lintang yang hanya diam saja seperti patung "Ck, lo mah bener-bener deh Pak bikin gue gregetan!"

"Btw susu Naura enak banget kaya nya" Cetus Juna yang langsung mendapat tatapan tajam dari Lintang

"Arjuna?" Sinis Lintang

Spontan Juna mengangkat kedua tangan nya "Waduh..Santai Tang santai maksud gue susu yang diminum sama Naura kaya nya enak banget gue jadi pengen beli" Juna meralat ucapan nya yang tadi agar Lintang tidak salah paham

"Kalo udah ada rasa bilang aja kali Pak gengsi jangan digedein" Sindir Gilang

"Udah Lang biarin aja dia kan lebih tau harus ngapain" Ucap Bima melirik Lintang

"Kalo lo ga mau maju biar gue aja yang maju deketin Naura gimana Pak?" Tanya Gilang sengaja memancing Lintang

Namun bukan nya menjawab pertanyaan Gilang, Lintang justru pergi meninggalkan nya tanpa sepatah katapun.

"Astagfirullah capek banget gue punya temen modelan nya kaya balok es udah dingin keras pula!" Kesal Gilang melihat kepergian Lintang

"Kenapa ga batu es Lang?" Tanya Juna

"Batu es itu udah biasa ga cocok sama sikap Lintang yang dingin nya udah ngalahin kutub Utara"

"Dari dulu sampe sekarang Lintang emang sulit ditebak" Seru Bima

"Emang! Sangkin susah ditebak nya sampe pengen gue tombak aja!" Gilang tidak bisa menyembunyikan kekesalan nya pada Lintang

***

Bintang berjalan dengan santai ia sedang mencari Danu, entah kemana anak itu pergi.

Bintang yang sedang berjalan tidak sengaja melihat Naura yang berjalan berlawanan arah dengan nya Naura terlihat terburu-buru.

UNTUK NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang