DUA

45 4 0
                                    


HARI pertama berada dikampus tidak terlalu buruk  semua berjalan dengan lancar. Saat ini Naura sudah menyelesaikan kelas nya ia berniat untuk langsung pulang kerumah mengingat sudah tidak ada lagi hal yang ingin dilakukan nya.

Naura berdiri didepan jalan yang tidak jauh dari kampus menunggu taksi yang lewat.
Saat sedang menunggu tiba-tiba Lintang menghampiri nya hal itu cukup membuat Naura terkejut.

"Lintang kamu--"

"Ayo pulang" Ajak nya tanpa turun dari motor

"Aku lagi nunggu taksi" Jawab Naura

"Sama gue"

Naura menggeleng tidak mau "Ga usah Lintang aku bisa--"

"Ga terima penolakan." Ucap Lintang tegas tetap dengan ekspresi datar nya

Naura diam, bingung harus bagaimana menanggapinya nya kenapa Lintang tiba-tiba ingin mengantarkan nya pulang? Lintang juga memaksa nya.

Melihat Naura hanya diam saja dengan cepat Lintang menggapai tangan Naura "Naik" Perintah nya

"Ehh" Naura sedikit terkejut saat Lintang menarik nya untuk lebih dekat hingga mau tidak mau Naura menaiki motor Lintang karena menolak juga tidak bisa.

Lintang mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang untuk mengantar Naura pulang, didalam perjalanan tidak ada percakapan antara kedua nya. Lintang dan Naura sama-sama diam Naura yang sibuk dengan pikiran nya sendiri dan Lintang yang fokus pada jalan dihadapan nya.

Terakhir Naura mengetahui keadaan Lintang adalah saat Lintang sedang dirawat dirumah sakit waktu itu Lintang dalam keadaan kritis bahkan Naura sempat berfikir Lintang tidak akan selamat mengingat kondisi jantung nya yang sudah memburuk, Tapi ternyata dugaan nya salah Lintang berhasil selamat.

Dan yang membuat Naura bertambah bingung adalah kenapa Lintang tiba-tiba ingin mengantarkan nya pulang bahkan sampai memaksa nya bagi Naura itu sedikit aneh.

Tidak membutuhkan waktu lama mereka sudah sampai didepan rumah Naura mengingat jarak rumah nya dan kampus tidak terlalu jauh.

Tapi tunggu kenapa Lintang tahu dimana rumah Naura sedangkan Naura sedari tadi diam belum memberitahu dimana letak rumah nya. Naura benar-benar dibuat semakin bingung.

"Kamu tau rumah--"

"Ada hal penting yang mau gue omongin" Ucap Lintang serius

Naura mendadak deg-degan mendengar ucapan Lintang, apa lagi melihat tatapan Lintang pada nya.

"A-pa?" Tanya Naura ragu

"Besok jam 4 sore diatap kampus." Jawab Lintang

Naura menyerit bingung "Kamu mau ngapain---Ehhh" Naura belum selesai berbicara tapi Lintang sudah pergi lebih dulu melajukan motor nya

"Ini benar-benar aneh" Gumam Naura

***

"Biasa ya Bu ngutang dulu" Ucap seorang laki-laki pada Ibu penjual kantin

"Engga-engga, utang kamu yang kemarin aja belum dibayar udah mau ngutang lagi." Omel Ibu kantin

"Yaudah kasbon deh kalo ga boleh ngutang"

Ibu kantin yang mendengar itu spontan melototkan mata nya "Itu sama aja Bintang!"

"Loh beda dong Bu kasbon depan nya K ngutang depan nya N" Jelas laki-laki bernama Bintang itu

"Artinya tetap sama pokoknya Ibu ga mau tau kamu harus bayar!"

Bintang langsung memasang wajah melas nya "Tolong kasihani lah saya Bu saya cuma tinggal sama Bunda saya kasihan Bunda nyari uang sendiri banting tulang dari pagi sampai malam untuk menghidupi anak semata wayang nya ini jadi boleh ya Bu"

UNTUK NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang