Belum memulai tapi sudah kalah -LintangSETELAH menyelesaikan mata kuliah nya Lintang berniat mengunjungi makam Altair untuk menceritakan semua yang dialami nya disana, saat ini Lintang benar-benar bingung apa yang harus ia lakukan apakah ia harus menjalankan wasiat terakhir dari Altair atau tidak mengingat sikap Naura yang seperti itu Lintang jadi ragu untuk melanjutkan nya.
Dengan kacamata hitam nya Lintang berjalan menuju makam Altair namun tiba-tiba ia menghentikan langkah nya saat melihat Naura juga berada disana.
"Kenapa kamu lakuin ini Al kenapa?" Tanya Naura sambil menangis sesekali memukul tanah makam Altair
"Kenapa kamu ga berusaha bertahan hidup? Kenapa kamu ngorbanin diri kamu buat Lintang?"
"Aku ga mau dijagain sama Lintang aku mau nya dijagain sama kamu. Aku mau nya sama kamu Al cuma kamu." Naura memeluk nisan Altair sambil menangis terisak
"Harus nya kamu bisa hidup kalo kamu ga donorin jantung kamu kenapa kamu ga coba bertahan harus nya kita udah bahagia bersama sekarang" Tangis Naura semakin menjadi ia masih belum bisa menerima dengan apa yang terjadi
Lintang mengepalkan tangan nya erat pandangan nya lurus kedepan menatap Naura yang sedang menangis dimakam Altair. Entah kenapa rasa nya sakit mendengar Naura mengatakan itu Lintang bahkan belum memulai tapi ia sudah tidak diterima kehadiran nya oleh Naura.
"Kenapa kamu selalu mikirin orang lain? Kenapa kamu ga pernah mikirin diri kamu sendiri Al kenapa?" Naura menangis begitu hebat seolah masih tak habis pikir dengan sikap Altair karena dari dulu Altair selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain sama seperti Altair yang selalu mengutamakan kebahagian Naura tanpa memikirkan dirinya sendiri dan sekarang Altair juga mengutamakan kebahagiaan Lintang dengan mengorbankan dirinya.
Naura menangis segukan bahu nya bergetar "Kalo ka-kamu ga bisa bikin cerita kita happy ending setidak nya kamu jangan minta aku buat jatuh cinta sama orang lain Al, aa-aku ga bisa lakuin itu."
"Cinta aku cuma buat kamu ga akan aku bagi sama siapa pun meskipun jantung kamu ada di Lintang bukan berarti cinta aku akan pindah ke dia"
"I love you now and forever" Lanjut Naura memeluk nisan Altair
Lintang membalikan tubuh nya ia mengurungkan niat nya mengunjungi makam Altair, Lintang tidak sanggup mendengar lebih banyak curahan hati Naura yang begitu mencintai Altair hal itu hanya akan membuat Lintang semakin sakit juga semakin sadar diri kalau ia tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Altair dihati Naura.
Lintang memilih pergi meninggalkan pemakan dengan perasaan nya yang kacau.
***
Bintang berdiri didepan perpustakaan dengan membawa beberapa buku ditangan nya ia menengok ke kanan ke kiri sambil menunggu seseorang yang tidak lain adalah Naura.
Ya, hari ini Bintang berniat untuk mengajak Naura membaca buku bersama diperpus. Bintang sengaja menunggu diperpustakaan mengingat waktu itu ia bertemu Naura diperpustakaan pasti Naura sering membaca atau belajar diperpus jadi Bintang berinisiatif untuk menunggunya didepan perpustakaan.
Tidak terasa sudah hampir satu jam Bintang menunggu didepan perpustakaan tapi ia belum juga melihat tanda-tanda kedatangan Naura sampai akhirnya ia melihat Naura sedang berjalan menuju ke perpustakaan Bintang yang melihat itu dengan cepat merapihkan ramput dan pakaian nya.
"Hai Naura" Sapa nya tersenyum manis pada Naura
Naura menatap Bintang tanpa ekspresi "Kenapa?" Tanya nya
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK NAURA
Teen FictionSequel dari NaurAltair Ada baik nya baca cerita NaurAltair terlebih dulu agar paham dengan alur ceritanya. *** Altair adalah bintang dihidup Naura, hadirnya mampu menyinari hidup Naura yang gelap. Dan saat bintang itu...