LIMA BELAS

16 2 0
                                    


DENGAN sangat terpaksa Naura menerima ajakan Lintang karena ancaman yang diberikan laki-laki itu. Naura benar-benar tidak mengerti dengan sikap Lintang yang semakin hari semakin aneh dimata nya kemarin Lintang memaksa nya untuk berangkat bersama dan sekarang Lintang juga memaksa agar Naura mau menerima ajakan nya.

Padahal setau Naura, Lintang adalah laki-laki kaku, dingin dan juga begitu pendiam apa lagi kata-kata yang diucapkan nya itu terkesan irit sampai Naura kadang tidak memahami maksudnya tapi sekarang Lintang berubah drastis selain sudah mulai banyak bicara Lintang juga menjadi seorang pemaksa. Mungkinkan itu adalah sifat asli Lintang yang ia sembunyikan selama ini? Entahlah Naura pusing sendiri memikirkan hal itu.

Entah kemana Lintang akan membawa nya Naura malas bertanya jadi ia lebih memilih diam. Sampai akhirnya Naura dan Lintang tiba ditempat yang mereka tuju sebuah tempat yang sama sekali tidak terpikirkan oleh Naura.

Lintang turun lebih dulu dari mobil sedangkan Naura masih berdiam diri ditempat nya ia tidak bergerak sama sekali pandangan nya masih lurus ke depan sampai akhirnya Lintang membuka pintu mobil nya untuk Naura membuat Naura mau tidak mau akhirnya turun.

Lintang berjalan santai tapi lain hal nya dengan Naura yang terasa berat melangkahkan kakinya.

"Ngapain kita kesini?" Tanya Naura

"Liat sunset" Jawab Lintang

Naura diam tidak merespon tatapan Naura menyapu pemandangan dihadapan nya, deburan ombak pantai yang bergelombang tampak indah hal itu membuat Naura teringat akan sesuatu Naura pernah datang kepantai ini pantai yang pernah ia datangi bersama Altair tepat satu tahun yang lalu.

"Kamu suka ga?" Tanya Altair

Saat ini mereka sedang duduk berdua dipantai, menikmati indah nya deburan ombak sambil menunggu senja.

"Suka banget, Makasih kamu udah bawa aku kesini lagi." Naura tersenyum manis pada Altair menatap kembali pemandangan dihadapan nya. Ini adalah kali dua Naura pergi ke pantai bersama Altair

Lintang menoleh menatap Naura yang berada disamping nya, tatapan Naura mendadak menjadi kosong seperti memikirkan sesuatu "Naura?" Panggil Lintang tapi Naura hanya diam saja

Naura kembali mengingat kejadian satu tahun lalu dimana Altair membawa nya ke pantai untuk menikmati sunset berdua. Masih sangat jelas diingatan Naura kalau hari itu adalah hari terbahagia yang pernah ia rasakan hari dimana Naura tertawa dan bercanda bersama Altair.

"ALTAIR SAYANG NAURA" Ucap Altair cukup keras

"NAURA JUGA SAYANG ALTAIR" Balas Naura

Kedua nya saling tertawa bahagia tidak memperdulikan orang-orang disekelilingnya yang mungkin memperhatikan mereka.

"Liat deh Ra, kamu cantik banget disini" Altair memperlihatkan hasil video nya

"Padahal muka aku ketutupan handphone" Sahut Naura

"Meskipun ketutupan handphone aura kecantikan kamu tetep terpancar" Puji Altair

"Kamu foto disitu Ra, senja nya bagus banget." Altair menuntun Naura agar berpindah tempat lalu mefoto nya

"Aku bingung gaya apa" Naura benar-benar tidak tahu harus bergaya apa karena ia jarang sekali foto

"Gaya apa aja kamu cukup senyum aja udah keliatan cantik"

Naura mengikuti apa kata Altair lalu ia bergaya semampu nya, Naura tersenyum saat Altair mempotret nya meskipun gaya Naura begitu-begitu saja tapi Altair mempotret nya berkali-kali.

UNTUK NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang