BIMA bersama dengan yang lain sedang berjalan dilorong kampus mereka berniat menuju kantin setelah menyelesaikan kelas masing-masing.
Sama seperti saat sekolah dulu mereka menjadi pusat perhatian dikampus. Mereka juga tidak kalah famous nya banyak dari wanita-wanita dikampus mengagumi ke empat nya apa lagi Lintang banyak sekali wanita-wanita dikampus yang mengidolakan nya selain karena wajah nya yang tampan sikap nya yang cuek dan dingin membuat banyak orang penasaran.
Disaat yang bersamaan Juna tidak sengaja melihat Naura dari jauh Naura berjalan berlawanan arah dengan mereka.
"Tang ada Naura ada Naura" Juna menepuk pundak Lintang beberapa kali
"Kesempatan nih ayo Pak Dokter tunjukin pesona lo" Seru Gilang heboh
Lintang tidak memberi respon apa-apa ia hanya diam saja memperhatikan Naura.
Tepat saat berpapasan Gilang melambaikan tangan nya tersenyum lebar pada Naura.
"Ngomong Tang" Bisik Juna pada Lintang
Naura menatap mereka sebentar sebelum akhirnya membuang muka dan mempercepat langkah nya.
"Astaga Lintang kenapa lo diem aja si!" Ucap Juna gregetan
"Lah iya kenapa lo diem aja Pak bukan nya tahan Naura supaya berenti atau minimal sapa kek kaya hai Naura" Timpal Gilang
"Gue ga tau mau ngomong apa" Ucap Lintang
Mereka hanya bisa menggeleng pelan mendengar ucapan Lintang "Aduhhh gini nih kalo manusia spek robot disuruh deketin cewek" Ujar Gilang
"Gimana cara nya lo deketin Naura kalau begini" Cetus Juna
Lintang bukan tidak mau menyapa Naura hanya saja Lintang bingung bagaimana cara melakukan nya sebelum nya Lintang tidak pernah seperti ini jadi ia sedikit kurang paham ditambah lagi Naura masih marah.
"Gue tau lo kaku tapi coba ilangin sifat kaku lo kalo sama Naura" Ucap Bima
"Naura masih marah" Sahut Lintang
"Terus lo mau diem aja liat Naura marah? Gimana Naura mau berenti marah kalo lo diem terus Pak Dokter! Bujuk dia rayu dia dong cewek itu suka dibujuk" Gilang gregetan melihat sikap Lintang
"Lakuin sesuatu Tang coba lo jelasin lagi pelan-pelan Naura pasti bakal ngerti" Ucap Juna memberi saran
Bukan nya menjawab ucapan teman-teman Lintang justru pergi meninggalkan mereka.
"Astaga Pak Dokter itu bener-bener ye!" Seru Gilang
***
Sudah beberapa hari ini Naura berusaha untuk mengindari Lintang dan teman-teman nya. Atau lebih tepat nya Naura tidak ingin bertemu atau melihat Lintang semenjak Naura tahu Altair mendonorkan jantungnya.
Naura masih tidak terima dengan permintaan terakhir Altair yang meminta nya untuk bersama dengan Lintang atau menjadikan Lintang sebagai pengganti Altair dihidup Naura.
Oleh sebab itu Naura menghindari Lintang, Naura tidak ingin menjalani permintaan terakhir Altair karena bagi Naura tidak ada yang bisa menggantikan sosok Altair dihidup nya.
"Jangan kebanyakan ngelamun nanti keserupan" Naura seketika tersadar dari lamunan nya mendengar itu
Naura berada diperpustakaan berniat untuk membaca buku tapi bukan nya membaca Naura justru asik melamun.
"Boleh gue duduk disini?" Tanya laki-laki itu
"Iya" Naura mempersilakan laki-laki itu duduk disamping nya
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK NAURA
Roman pour AdolescentsSequel dari NaurAltair Ada baik nya baca cerita NaurAltair terlebih dulu agar paham dengan alur ceritanya. *** Altair adalah bintang dihidup Naura, hadirnya mampu menyinari hidup Naura yang gelap. Dan saat bintang itu...