SEPULUH

41 3 21
                                    

Kringgg

Kringgg

Kringgg

Suara alarm berbunyi begitu nyaring membuat seorang gadis yang masih terlelap dalam tidur nya merasa terganggu. Dengan sedikit kesal ia mengambil jam yang berada diatas nakas untuk mematikan nya, mengucek mata sebentar untuk melihat sudah jam berapa dan betapa terkejutnya ia saat ia melihat jam menunjukan pukul 07:00.

Bola mata Naura seketika membulat melihat itu "Astaga aku kesiangan!" Pekik nya langsung berlari ke kamar mandi

Naura ada kelas jam 08.00 bagaimana ia bisa lupa kalau ada kuliah pagi. Naura tidak berlama-lama dikamar mandi ia mandi secepat kilat memilih pakaian dengan cepat bahkan Naura tidak ada waktu untuk berdandan karena itu pasti akan memakan waktu cukup lama ia hanya memakai liptin agar bibirnya tidak terlihat begitu pucat lalu menyemprot parfum sebanyak mungkin agar tidak bau mengingat ia mandi asal-asalan.

Naura menuruni anak tangga dengan buru-buru, ia seperti sedang dikejar-kejar setan saja.

"Pelan-pelan Naura nanti kamu jatuh" Ucap Gita melihat Naura terburu-buru menuruni anak tangga

"Naura udah telat Mah, Naura ada kelas pagi ini."

Belum sempat Gita menanggapi Naura sudah menyela nya lebih dulu "Naura berangkat dulu ya Mah, Assalamualaikum" Naura menyalimi tangan Gita dan bergegas pergi

"Waalaikumsalam, kamu ga makan dulu?" Ucap Gita sedikit berteriak

"Nanti aja Mah dikampus" Balas Naura

Gita hanya bisa geleng-geleng kepala melihat nya, tidak biasa nya Naura telat seperti ini.

Naura sedikit berlari keluar dari rumah nya namun saat sampai didepan Naura menghentikan langkah nya terkejut melihat seseorang yang berada dihadapan nya.

"Kamu ngapain?" Tanya Naura

"Jemput" Jawab seseorang itu singkat

Naura menghampiri nya memperhatikan penampilan laki-laki dihadapan nya dari atas sampai bawah.

Laki-laki itu mengenakan kemeja putih formal yang digulung sampai lengan, dasi yang terpasang begitu rapih, celana hitam panjang dan juga sepatu yang senada dengan celana jangan lupakan jam rolex yang melingkar ditangan kirinya. Penampilan nya benar-benar seperti CEO muda dan baru kali ini Naura melihat Lintang berpakaian seperti itu.

"Hmm" Lintang berdeham menyadarkan lamunan Naura

"Aku ada kuliah lebih baik kamu pulang" Usir Naura pada Lintang

Naura hendak pergi namun tangan nya dicekal oleh Lintang "Sama gue" Ucap nya datar seperti biasa

"Aku bisa sendiri" Naura berusaha untuk melepaskan cekalan tangan nya dari Lintang namun tidak bisa karena Lintang menggenggam nya terlalu kuat

"Aku udah telat ga ada waktu buat berdebat sama kamu" Naura masih berusaha untuk melepaskan cekalan tangan Lintang dari tangan nya

"Lintang lepas ga atau--Ehh Lintang" Ucapan Naura terpotong karena Lintang tiba-tiba menarik tangan nya

Lintang memberi Naura kode agar Naura masuk kedalam mobil nya melalui gerakan mata nya.

"Mata kamu kenapa?" Tanya Naura bingung

Lintang menghela nafas pelan ia membuka pintu mobil nya lalu menunjuk Naura agar masuk ke dalam.

"Kamu nyuruh aku masuk ke dalem?" Tanya Naura "Aku bilang aku ga mau Lintang." Naura tetap kekeuh tidak mau masuk

"Aku bisa berangkat sen--"

"Untuk kali ini" Sela Lintang dengan penekanan

Naura merasakan ketegasan dalam ucapan Lintang, sebuah kalimat singkat namun seperti tidak mau terbantahkan. Belum lagi tatapan dingin milik Lintang membuat nya terlihat sedikit menyeramkan.

UNTUK NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang