Bolehkah aku membenci seseorang karna orang itu lebih dicintai oleh orang yang
aku cintai...???Bolehkah aku merebut cintaku dari
orang lain yang sudah memilikinya..??Terasa menyakitkan...
Saat aku bisa melihatnya setiap hari...
Tapi tak bisa menyentuhnya...
Apalagi memilikinya...Masihkah ada kesempatan untukku dapatkan cinta itu...??
------☆☆☆☆☆------
Berpisah dengan keluarga meskipun masih di kota yang sama, tetapi kita tidak bisa menemuinya dalam jangka panjang itu menimbulkan rasa rindu yang teramat dalam. Seperti Azka yang saat ini ia tak henti hentinya memeluk ibu dan bapaknya. Ia sangat merindukannya.
Setahun full ia hidup bersama mereka tanpa pergi kemanapun. Sekalinya pergi 3 bulan baru bisa ketemu, itu benar benar menguras rasa rindu sampai kedasar dasarnya.
Agam tadi sempat mampir sebentar, kemudian ia melanjutkan kembali perjalanannya menuju rumah kakek neneknya.
Sepertinya sudah lama sekali Azka tidak merasakan indahnya berbagi uang gajian bersama keluarganya. Kini memori yang dulu ia bisa rasakan kembali sekarang.
"Makasih ya mba, aku jadi bisa bayar untuk ujian,,," ucap Arfan girang, karena ia tidak perlu lagi meminta kepada ibu atau bapak lagi, terkadang Arfan merasa tidak enak saat meminta uang begitu banyak untuk hanya memenuhi keperluannya.
"Memangnya berapa yang harus dibayar untuk ujian kamu Fan..??" Tanya Azka
"1.200.000 kak.... aku nggak enak kalau minta uang segitu banyaknya sama ibu atau bapak.." jawab Arfan jujur.
Arfan memang sekolah di swasta karena keterbatasan ekonomi keluarga Azka, juga karna sekolah itu yang paling dekat di bandingkan dengan sekolah lainnya.
"Itu untuk pegangan kamu selama mba nggak ada di rumah, yang ini untuk bayar ujian kamu... kamu nggak usah pikirin mba. Mba masih punya uang untuk pegangan mba..." ucap Azka sebelum Arfan menolak pemberiannya.
"Tapi mba..."
"Jangan pernah membantah mba, atau mba nggak mau ngomong lagi sama kamu..!" Ancam Azka pura pura galak agar Arfan mau menurut.
"Iya mba.. makasih mba..." ucap Arfan mengalah.
"Yang ini untuk Amel, ingat ..!! Jangan boros boros, rajin nabung dan kalau kamu butuh sesuatu, misalnya masih bisa pakai uang ini, pakai saja uang ini, jangan minta sama ibu bapak, kalau kamu kurang, minta sama maz mu saja ya..." tutur Azka pada adik bungsunya.
"Iya mba..." jawab Amel senang.
Entah apa yang telah Azka lakukan sebelumnya, sampai ia bertemu dengan majikan baik hati yang seperti Aarav. Gajiannya saat ini jauh lebih besar dari gajiannya dulu saat ia bekerja di kantor notaris. Dan setiap bulan Azka bisa mengirimi orang tua serta kedua adiknya sebagian dari gajiannya.
Tiba tiba saja Azka teringat dengan Aarav, fikirannya melayang jauh. ia memikirkan Aarav yang saat ini entah sedang apa. Ada rasa rindu karna tak bisa melihatnya meskipun baru sebentar mereka berpisah.
"Tuan Aarav sudah makan belum yah..?? Apa aku tanya aja ya..." gumam Azka resah.
Ia bolak balik menulis nama Aarav untuk ia kirimi chat, namun sedetik kemudian ia hapus kembali. Dan begitu seterusnya, sampai akhirnya Azka memberanikan diri untuk menanyakannya pada Aarav.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boss ( TAMAT )
Short StoryKania Azkadiana, seorang janda muda yang belum di karuniai anak dari pernikahannya dengan Almarhum suaminya. usia pernikahan mereka baru berumur 6 bulan saja. dan M. Azam suami Azka ternyata mempunyai penyakit yang serius sampai akhirnya ia tak bisa...