Cerita ini sebenernya aku terinspirasi dari seseorang saat di rumah sakit.
Mereka adalah pengantin baru, belum dikaruniai anak juga.
Tapi karna ternyata istrinya sakit keras, akhirnya ia meninggal dunia. Ini kalau di cerita yang sebenarnya ya...,
Tapi ini aku buat cerita kebalikannya...Tentu saja ini adalah hasil dari pemikiranku sendiri. Karna aku memang tidak kenal sama mereka. Aku hanya tahu sedikit saja saat nggak sengaja jaga pasien di rumah sakit. Kami sama sama berjaga waktu itu, dan dia sedikit menceritakan kisahnya. Di hari itu juga, istrinya meninggal dunia. Itu pun suaminya nggak menyadarinya karna ia terlalu lelap dalam tidurnya.
Ok... sekian aja kisah nyatanya ya...
Kuy .. lanjut ke cerita fiktifnya ...------☆☆☆☆☆------
"Gimana Az hari pertama kerja...?? Masih bisa bertahan...??" Tanya Agam melalui sambungan telepon mereka.
Sekarang jam 20.05 wib, Azka baru saja hendak merebahkan badannya di kasur empuk yang kira kira selama 6 bulan ini akan menjadi miliknya. Tapi ia urungkan niatnya karena Handphone nya berbunyi dan menampilkan Nama Agam sedang memanggilnya.
"Alhamdulillah lancar kak... doain semoga lancar sampai akhir ya kak..." jawab Azka lirih. Ia tidak mau kalau sampai majikannya itu dengar suaranya.
"Beneran Az...??" Tanya Agam dari nada suaranya seperti tidak percaya dengan jawaban Azka tadi.
"Serius kamu nggak di marahin sama pak Aarav...?? Masakan kamu dimakan nggak...?? Dia komentar tentang kebersihan apartemennya nggak...?? Trus dia nggak sampe nglempar baju kemejanya ke depan muka kamu kan...??" Berondong Agam seolah ada rasa khawatir disana.
Azka yang mendengar pertanyaan Agam tadi, ia merasa heran, apa maksudnya pertanyaan Agam itu...??
"Nggak kak, tuan Aarav nggak ngomong apa apa sama aku. Aku bahkan belum dengar suaranya semenjak pulang tadi. Masakan aku juga dimakannya sampai habis. Trs nggak ada acara beliau nglempar bajukya ke muka aku kok kak... memangnya kenapa sih...??" Tanya Azka akhirnya. Dari pada ia penasaran, mending ia langsung menanyakannya saja.
"Serius Az...?? Waaah... syukurlah kalau gitu. Jadi gini ya Az. Sebelum kamu kerja itu aku udah datengin 3 pembantu, dan mereka belum ada sehari, ketiga tiganya udah langsung pergi begitu saja setelah pak Aarav pulang dari kantor." Agam menjeda kalimatnya sebentar sebelum ia melanjutkan kembali kalimatnya itu.
"Dan saat aku tanya sama mereka kenapa mereka nggak nerusin kerja..? ya karna itu tadi. Di marah marahin lah, di lempar baju lah, masakannya dibuang ke tong sampah juga ya pokoknya banyak dech... aku aja sampe bingung cari penggantinya lagi Az." Cerita Agam, lebih ke curhat sebenarnya.
"Kebetulan aku ketemu kamu, ya udah aku coba aja. Sebenarnya aku nggak tega sama kamu, tapi karna tadi aku dengar kamu nggak sampe diapa apain sama pak Aarav ya berarti aku udah nggak usah pusing cari pembantu lagi. Makasih ya Az..." kata Agam panjang lebar. Agam sudah mirip seperti ibu ibu komplek yang kalau belanja sambil bergosip panjang tanpa ada batasnya.
Tersenyum "iya kak... sama sama... kak Agam doain aja semoga aku nggak sampe diapa apain sama tuan Aarav..." jawab Azka berusaha meyakinkan Agam.
Tok tok tok....
Terdengar suara pintu kamar Azka yang di ketuk. Sudah pasti itu majikannya karena memang mereka hanya tinggal berdua saja di situ. Dengan segera Azka mengakhiri telponnya dengan Agam. Ia tidak mau ketahuan oleh Aarav kalau ia sedang telponan dengan Agam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boss ( TAMAT )
Short StoryKania Azkadiana, seorang janda muda yang belum di karuniai anak dari pernikahannya dengan Almarhum suaminya. usia pernikahan mereka baru berumur 6 bulan saja. dan M. Azam suami Azka ternyata mempunyai penyakit yang serius sampai akhirnya ia tak bisa...