Ending

354 26 4
                                    

Dinginnya angin malam ini
Menyapa tubuhku
Namun tidak dapat mendinginkan hatiku
Yang kau hangatkan

Terasa tercabarnya kelakianku ini
Dengan sikapmu
Mentanglah aku ini insan kekurangan
Senangnya kau mainkan

Siapalah aku ini
Untuk memintal buih
Yang memutih menjadi permaidani
Seperti mana yang tertulis dalam novel cinta

Juga mustahil bagiku
Menggapai bintang di langit
Menjadikan hantaran, syarat untuk milikimu
Semua itu sungguh aku tak termampu

Silap aku juga kerna jatuh cinta
Insan sepertimu, seanggun bidadari
Seharusnya aku cerminkan diriku
Sebelum tirai kamar aku buka
Untuk mengintaimu

By : Exist (Mengintai Dari Bilik Kamar)

------💞💞💞------

Hubungan Azka dan Aarav kini go publick, karna status mereka sudah bertunangan. Sudah banyak yang mengetahuinya. Termasuk keluarga Azam. Saat silaturahim waktu itu ibunya Azam menangis bahagia, beliau bilang...

"akhirnya kamu akan terbebas dari status kamu nak... kalau saja ibu punya anak laki laki yang seusia kamu, sudah pasti ibu suruh dia menikahi kamu untuk menggantikan Azam. Ibu sungguh tidak tega melihat kamu menderita seperti waktu itu. Ibu bahkan merasa kehilangan kamu yang ceria."

Orang tuanya Azam punya 3 anak, Azam anak pertama sedangkan kedua adiknya wanita semua. Azka sempat tersentuh oleh niat baik ibunya Azam. Mereka memang keluarga yang baik dan sangat menyayangi Azka. Apa lagi Azka adalah istri dari anak laki laki mereka satu satunya.

Azka bersyukur karena ia mendapatkan suami yang baik serta mertua yang baik pula. Tapi sekarang ia lebih beruntung lagi, karna mendapatkan Aarav yang lebih baik dari semua hal yang pernah ia lewati. Karna menurut Azka, Aarav adalah kebahagiaannya sekarang dan selamanya.

Hari ini, Agam meminta Azka bertemu di taman samping gedung apatement. Sebenarnya Azka sudah menolaknya karna sekarang Aarav juga sedang tidak ada di apartement, tapi Agam terus memaksa Azka, akhirnya Azka menyetujuinya.

"Ada apa ya kak..??" Tanya Azka saat mereka sudah duduk di kursi yang ada di taman samping gedung ini.

"Az... aku suka sama kamu... ( Azka melongo mendengar pernyataan Agam ) sejak dulu, sejak pertama kali melihat kamu, kamu yang memakai tas pakai karung goni bentuk gendongan sendiri, padahal yang lainnya bentuknya slempang, yang lain karung goninya berwarna coklat, dan kamu berwarna putih sendiri itu membuat kamu berbeda dengan yang lain tapi terlihat menarik di mataku. Az... kamu... mau kan jadi pacar aku...??" Ajak Agam yang kini sudah menatap Azka.

"Maaf kak... aku nggak bisa.." tolak Azka lirih.

"Kenapa..?? Apa ini karna pak Aarav..?? Jadi gosip tentang hubungan kamu sama pak Aarav itu semuanya benar..??" Tanya Agam memastikan. Azka mengangguk untuk menjawab pertanyaan Agam tadi.

"Apa sudah tidak ada lagi kesempatan untuk aku Az...??" Agam memasang wajah memelas berharap Azka akan tersentuh hatinya.

"Bukan cuma itu kak, tapi seminggu yang lalu, ada seorang ibu ibu yang memintaku untuk menjauhi kakak, karna kakak sudah mereka jodohkan dengan wanita pilihan mereka."

Flashback on

Azka yang hendak menyebrang untuk ke mini market, tiba tiba saja ia di hadang oleh seorang ibu ibu. Ia meminta waktu sebentar untuk berbicara dengan Azka.

My Ice Boss ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang