Tentang Aarav dan Azam

272 25 8
                                    

Semenjak kau datang
Di hatiku sayang
Semua resahku hilang

Diriku bukanlah
Seorang yang mudah
Menyerahkan cinta
semudah kata

Biar hati bimbang
Aku terus menunggu
Benar ku tahu kau tak pernah jauh
Kau di hatiku

By : Exist ( Seperti Dulu )

------♡♡♡♡♡------

Setelah kejadian perselisihan yang romantis dan lumayan menguras perasaan itu, hubungan mereka semakin dekat, tapi meski begitu, Aarav tidak pernah melakukan hal seperti dulu lagi kepada Azka. Mungkin ia menjaga perasaan Azka, atau saat itu ia khilaf dan tidak bisa menahan perasaannya.

Bahkan sekarang Aarav lebih banyak berbicara saat bersama Azka, dan entah kenapa setiap hari Aarav selalu meminta Azka untuk menyiapkan baju bajunya yang nanti akan ia pakai ke kantor, katanya Azka boleh memilih bebas baju mana yang akan Aarav kenakan di hari itu. Semua itu sudah atas permintaan Aarav.

Bukan apa apa, Aarav semakin kesini seperti menganggap Azka adalah istrinya sendiri. Setiap hari Azka harus menyiapkan baju kantor Aarav dan memasangkan jas serta dasi untuk Aarav. Sebenarnya apa yang terjadi pada Aarav yang sekarang..?

Dan anehnya lagi, Aarav seolah tidak suka kalau Azka dekat dekat dengan Agam atau pria lain selain Aarav. Terkadang Azka merasa risih dengan sikap Aarav yang posesif itu, ia seperti mempunyai suami lagi. Persis seperti dulu waktu ia masih bersama dengan Azam. Keduanya tak jauh beda. Mereka hampir mirip sekali saat bersama berdua saja dengan Azka.

Sekarang, Aarav tidak pernah pulang malam lagi, jam 4 sore pasti dia sudah sampai di apartement, paling lambat lambatnya menjelang maghrib dia baru pulang kantor.

Sedangkan dulu Agam pernah bilang kalau Aarav adalah pria yang gila kerja, hidupnya selalu ia dedikasikan untuk kerja kerja kerja terus, bahkan ia lebih sering menghabiskan waktunya di kantor dari pada di rumah bersama orang tuanya.

Setiap hari minggu pun ia tidak pernah absen kekantor, entah kenapa sekarang Aarav seolah berbanding terbalik 180 derajat dengan Aarav yang dulu, ia lebih sering di apartemen dari pada di kantor. Dan sekarang setiap hari minggu ia habiskan untuk menemani Azka seharian.

Terdakang Aarav mengajak Azka jalan jalan, katanya sih bonus, biar Azka tidak merasa jenuh karna diam terus di apartement tanpa kemana mana. Bener juga sih. Terkadang juga Azka merasa bosan dan ingin berlibur, atau setidaknya keluar apartemen sebentar saja untuk mencari pemandangan baru selain di Apartemen Aarav.

Ah... entahlah.. sungguh Azka tidak mengerti dengan pola fikir Aarav. Dia tidak mudah di tebak. Banyak teka tekinya.

"Selamat pagi tuan..." sapa Azka saat ia mendapati Aarav sudah duduk di meja makan.

"Pagi... kamu sudah sarapan...??" Tanya Aarav pada Azka yang sedang sibuk menaruh beberapa lauk ke meja makan.

"Belum tuan... seperti biasa, saya sarapannya kalau sudah selesai nyuci baju..." jawab Azka jujur.

"Kita sarapan bareng, sini..." Aarav menarik tangan Azka agar ia ikut duduk di sampingnya.

"Tapi tuan... pekerjaan saya belum selesai..." tolak Azka merasa tidak enak.

"Kamu sudah bekerja selama 3 bulan bersama saya, saya sudah hafal kebiasaan kamu, saya percaya semua pekerjaan itu akan selesai walaupun sekarang kamu sarapan bersama saya."

My Ice Boss ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang