Hadiah Pagi

279 25 4
                                    

Sesungguhnya, dan akulah pemilik hatimu
Kau kan rasa cinta yang terdalam
Bersamaku, kamu bisa bahagia selamanya

Sepantasnya dirimu seutuhnya untukku
Sempurnamu bila bersamaku
Dan denganku, kita bahagia selamanya

Sumpah, ku mencintaimu,
sungguh ku gila karenamu
Sumpah mati, hatiku untukmu,
tak ada yang lain
Mati rasaku tanpamu,
henti nafasku karenamu
Sumpah mati, aku cinta

By : Seventeen (Sumpah Ku Mencintaimu)

------💕💕💕------

Tak terasa pagi hampir menjelang, Aarav masih saja memeluk Azka seperti tak mau kehilangan Azka. Mereka tidur bersama semalaman. Meski begitu, Aarav tidak melakukan apapun, ia hanya memeluk Azka sepanjang malam.

Setelah adegan ciuman itu, Aarav dan Azka akhirnya berkomitmen untuk mencoba saling mengenal agar mereka semakin menemukan kecocokan diantara mereka.

"Selamat pagi Azka Sayang... I Love You..." sapa Aarav pada Azka yang masih pura pura memejamkan matanya. Azka malu sekali karna ingat hal menggelikan kemarin. Rasanya sudah seperti ABG bucin saja mereka. Padahal usia mereka sudah tua. Aarav 29  tahun, sedangkan Azka 22 tahun.

Cup...

Karena Azka yang tak mau membuka matanya, akhirnya Aarav mencium kembali bibir Azka. Seketika saja Azka langsung membuka matanya karena kaget.

Ia kali ini berontak agar Aarav melepaskan ciumannya. "Tuan...!! Nyosor mulu ih...!!" Sela Azka saat ia sudah berhasil melepaskan ciuman Aarav.

"Saya mau mandi dulu." Azka bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

"Tuan... udah jam 5 pagi, keburu waktu subuhnya habis, tuan mandi trus sholat sana...!!" teriak Azka memerintah Aarav yang masih asyik menatap Azka yang baru saja masuk kamar mandi. Ia tersenyum mendengar omelan Azka padanya.

Gara gara Aarav, Azka jadi kesiangan bangunnya, untung saja ia sedang haid, jadi ia tidak begitu gugup. Memang sih ini baru jam 5 pagi, waktu subuh juga masih ada seandainya ia pas sedang suci.

Masak sarapan dan untuk bekal makan siang jadi sedikit terlambat. Azka yang biasa bangun jam 3 pagi, entah kenapa hari ini ia bisa bisanya bangun kesiangan. Tidak biasanya memang, kecuali kalau sedang tidak enak badan saja. Ia menunda bangun paginya.

Tak lupa setelah ia mandi, ia segera ke kamar Aarav untuk mengambil baju kotor dan menyiapkan baju untuk Aarav ke kantor. Karna sudah kebiasaan jadi seolah semuanya sudah diatur urutannya.

"Azka... tolong pasangkan dasinya sebentar," pinta Aarav pada Azka yang sedang sibuk menyiapkan bekal makan siang untuk Aarav. Segera Azka mencuci tangannya dan mendekat kearah Aarav.

"Sebelum saya yang memasangkan dasi, memangnya tuan Aarav tidak pernah memakai dasi kalau mau berangkat ke kantor..??" Sindir Azka pada Aarav.

Aarav tersenyum "mendadak saya lupa memakai dasi setelah kamu mulai memasangkannya untuk saya.." jawab Aarav sambil mencium pipi Azka kilat.

"Dasar modus...!! (Memukul dada Aarav) Lain kali saya nggak mau masangin dasi lagi..." goda Azka pada Aarav. Ia merasa kebahagiaannya kembali hadir setelah lama terpendam.

"Tidak apa apa, kalau kamu tidak memasangkan dasi untuk saya, saya akan terus mencium kamu seperti tadi." Jawab Aarav tak mau kalah.

"Dah lah... nanti keburu terlambat, sarapan dulu tuan.. saya sudah siapin bekalnya juga.." akhiri Azka dan berniat untuk pergi ke tempat cucian. Namun baru saja ia mau berbalik, Aarav mengukung tubuh Azka dengan kedua tangannya.

My Ice Boss ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang