Hampir Selesai

287 26 4
                                    

Ku tak bahagia
Melihat kau bahagia dengannya
Aku terluka
Tak bisa dapatkan kau sepenuhnya

Aku terluka
Melihat kau bermesraan dengannya
Ku tak bahagia
Melihat kau bahagia

Harusnya aku yang di sana
Dampingimu dan bukan dia
Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia
Harusnya kau tahu bahwa
Cintaku lebih darinya
Harusnya yang kau pilih bukan dia

By : Armada ( Harusnya Aku )

------💝💝💝------

Hubungan Azka dan Aarav sudah semakin banyak kemajuan, keluarganya Azka dan Aarav juga sudah sama sama merestui hubungan mereka berdua.

Bahkan mereka sudah ziarah bersama ke makam Azam, setidaknya mereka tetap minta izin pada Azam walaupun Azam sudah tidak di dunia yang sama lagi.

Sekarang tinggal Azka meminta restu kepada keluarganya Azam. Walaupun mereka sudah tidak ada lagi hubungan status mertua dan menantu, tapi Azka tetap menganggap mereka sebagai orang tuanya, seperti saat Azam masih hidup. Itulah yang saat ini ada difikiran Azka. Ia ingin mengantongi juga restu dari mereka, keluarga besar Azam.

"Boleh nggak mas...??" Tanya Azka lagi.

"Boleh... kapan mau kesana...??"

"Rencananya sih besok. Kan hari minggu sekalian kita silaturahim bareng mas..."

"Iya... besok kita kesana..."

Aarav memeluk tubuh Azka dari belakang, sejak hubungan mereka semakin dekat, Aarav sering sekali tidur di kamar Azka. Pria itu selalu saja nerosol masuk kalau Azka hendak masuk ke kamarnya untuk istirahat.

Tapi dasarnya Aarav, tidak pernah gentar saat Azka melarangnya, ia tetap saja melakukan apa yang ingin ia lakukan saat itu. Apalagi kalau dia ada waktu senggang, pasti selalu menempel terus pada Azka, sudah macam prangko saja.

"Mas... kita kan belum menikah, kenapa mas Aarav selalu tidur di kamar aku sih mas...??" Protes Azka setiap kali Aarav tidur di kamarnya.

"Kalau mas Aarav kaya gini terus, lebih baik aku pulang ke rumah bapak sama ibu saja, aku takut kita berdua khilaf kalau lama lama kaya gini mas..." dan sejak hubungan mereka mulai lengket, Azka merubah panggilannya untuk diri sendiri menjadi aku, jadi lebih santai kan..??

"Mas cuma tidur di kamar kamu paling seminggu sekali sayang, masa sih gara gara ini kamu mau pulang kerumah bapak..??" Jawab Aarav santai.

Selalu seperti itu jawaban Aarav. Memang sih, selama ini Aarav tidak pernah melakukan hal hal yang diluar batas. Paling hanya sekedar peluk dan cium saja. Tapi kan tidak ada jaminan kalau besok besok setannya tidak lebih menggoda lagi.

"Mas... gini aja ya... kalau mas Aarav seperti ini terus, aku bakal buktiin kalau omongan aku tentang pulang kerumah bapak itu bisa jadi kenyataan.!!" Azka membalikkan badannya untuk menghadap Aarav. Ia bertekad sekarang harus lebih tegas lagi dengan Aarav.

"Jangan sayang... mas janji nggak bakal melakukan hal lebih sama kamu selama kita belum menikah..." kata Aarav tetap tak mau mengalah.

"Nggak mau...!! Aku anggap mas Aarav setuju sama usulan aku yang tadi. Besok aku pulang...!!" Ancam Azka tak main main.

"Jangan pernah pergi lagi dari hidup mas sayang... mas nggak akan sanggup lagi bertahan hidup jika seperti itu...!!" Ucap Aarav memelas.

"Baik. Asalkan mas Aarav mau berjanji kita tidur dengan kamar terpisah seperti dulu lagi. Aku janji nanti aku tetep di sini sampai dua bulan kedepan." Azka memberi pilihan untuk Aarav.

My Ice Boss ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang